Fannie Huang||IG:@fiehuang

Kedai kopi ini terletak tidak jauh dari Old Shanghai. Seating areanya ada di lantai 1 dan 2, tersedia indoor maupun semi outdoor.

Buat menunya, tidak hanya menjual minuman, namun juga menjual croissant, main course, serta main course.

Pembayaran bisa menggunakan QRIS dan tidak ada service charge di sini.

Menu yang saya coba :

1. Ovomaltine Croissant (Rp. 30.000)

Saya sama sekali tidak berharap dengan rasanya karena tempat ini bukan spesialis pastry.

Di luar dugaan rasanya benar-benar lezat. Bahkan bisa menyaingi beberapa tempat yang memang fokus menjual pastry, meski yang harganya lebih tinggi sekalipun.

Jadi croissant berukuran besar dengan adonan yang flaky dan disajikan dalam kondisi hangat.

Aroma ketika dihidangkan memang tidak super wangi, namun justru malah nikmat sekali. Teksturnya tidak alot atau terlalu lembek ketika dipotong.

Begitu digigit, teksturnya renyah namun cukup empuk. Rasanya buttery. Ketika dimakan dengan filling ovomaltine pun masih terasa butternya. Jadi teras manis, sekaligus tetap terasa butter yang gurih.

Jarang sekali menemukan yang begini. Di beberapa tempat, bahkan plain butter croissant saja tidak terasa butternya. Saya ngeh karena kebetulan sering beli plain butter croissant karena saya suka yang buttery.

2. Deca Irish Machiatto (Rp. 43.000)

Saya suka kopinya. Jadi rasa kopinya sedikit asam namun menurut saya masih pas meski saya sendiri bukan penikmat asam.

Saya kurang paham kopi namun sepertinya saya sedikit merasakan hint flowery.

Krim di atasnya lembut dan sedikit manis.

Payuk Buleleng merupakan restoran yang terletak di kawasan Sedayu City. Tempatnya terletak di ruko dengan exterior dan interior bernuansa Bali.

Musiknya pun merupakan musik Bali yang selaras dengan konsep tempat maupun hidangannya.

Pelayanan pun sangat ramah dan cukup responsif. Penyajian cepat.

Kali ini saya mencoba beberapa menu di sini. Menu yang saya coba :

1. Nasi Wangi Ayam (Rp. 55.000)

Nasi wangi, sesuai namanya memang sungguhan wangi.

Rasanya gurih berempah dengan after taste sedikit rasa pedas. Porsinya cukup besar dan ada urap, ayam suwir pedas serta lauk lainnya.

2. Nasi Campur Bali (Rp. 53.000)

Harga sangat affordable. Dalam seporsi ada lebihbdari 5 lauk, mulai dari ayam betutu, ayam suwir, urap, sate lilit, kerupuk hingga krupuk renyah dan telur balado.

Rasa semua lauk benar-benar nikmat. Rempahnya pas, terasa gurihnya. Beberapa menu sedikit terasa hint pedas.

Untuk sayurnya juga segar.

3. Cireng Bali (Rp. 35.000)

Menu yang satu ini merupakan cireng dengan bumbu betutu sehingga berwarna kekuningan. Seporsi berisi 5 pcs.

Cirengnya enak, tekstur renyah dan gurih. Sambalnya pedas, sedikit asam segar.
.
.
Oh ya, di restoran ini ada rounding up ke atas meski payment menggunakan QRIS.

Ketika saya cek bon saya, rupanya ada rounding up 660 rupiah.

Cuzy Cafe merupakan kafe yang baru beroperasi selama sekitar 4 bulan di sekitar Cengkareng.

Tempatnya tidak terlalu luas namun cukup nyaman. Ada beberapa stopkontak dan meja dengan sofa.

Untuk menunya ada main course maupun cake. Selain itu juga ada menu coffee dan non coffee.

Saya mencoba :

1. Caramel

Sudah lama penasaran dengan kue enamel dan akhirnya mencoba di kafe ini. Tampilannya cantik dan meski karamel, rasa manisnya ternyata pas.

Krimnya lembut dan di bagian atasnya mirip sejenis jelly yang kenyal.

2. Cafe Latte

Defaultnya tanpa gula dan surprisingly rasanya tidak milky berlebih. Kopinya cukup terasa.
.
.
Overall, menurut saya harganya sangat affordable. Semua pesanan saya totalnya cuma 64 ribu. Harga kopi cuma 22 ribu segelas. Jarang sekali menemukan cafe latte semurah ini.

Rumah makan ini sempat viral tahun lalu karena harganya yang super murah. Tempatnya memang sederhana, lokasinya beneran di lorong dalam gang, namun ada area yang sedikit lebih luas di ujung.

Tempat ini sebenarnya rumah orang. Mejanya hanya ada 3 di bagian ujung yang lebih luas. Namun harga makanannya super murah.

Sejauh ini, bahkan ini chinese food termurah di Jakarta yang pernah saya temukan. Untuk menunya mostly di kisaran 30 ribu saja.

Pelayanan cukup ramah. Bahkan ketika saya mau pulang saat hujan, ncik penjualnya malah menyarankan berteduh dulu saja. Selain itu, waktu penyajian di sini cukup cepat.

Untuk tempatnya buka Senin - Sabtu sampai jam 4 sore. Saya sendiri datang sekitar setengah 3 sore di hari weekdays dan tidak ramai.

Kalau ke sini, saya menyarankan sedia uang cash karena pembayaran seperrinya cash only. Selain itu karena jalanan sangat sempit, sebaiknya naik ojek/taksi online.

Kalau naik kendaraan roda empat, better set titik di Toko Delapan dan jalan kaki sekitar 100 meter masuk ke gang pintu hijau.

Buat menunya, saya mencoba :

1. Lindung Cah Fumak (Rp. 30.000)

Sejauh ini, saya belum pernah menemukan lindung cah fumak dijual dengan harga under 70 ribu.

Karena harganya semurah ini, saya mendunga porsinya kecil sekali dan lindung hanya ada 1-2 potong.

Surprisingly ternyata potongan cukup banyak. Lindung sepertinya ditambah tepung, tekstur renyah.

Porsinya bahkan bisa untuk 2-3 orang. Fumaknya cukup segar dan dimasak memakai ampas arak merah.

Rasanya lebih ke manis. Memang ampas arak tidak sangat atrong. Namun dengan harga segini, ini sudah murah sekali dan termasuk sangat oke. Karena memang tidak apple to apple jika dibandingkan dengan lindung cah fumak yang harganya 3x lipat.

2. Fuyunghai (Rp. 30.000)

Harganya sangat murah. Ukurann piringnya super besar dan seporsi bisa sharing.

Tepungnya renyah dan kalau dimakan hangat pakai saus tomat beneran enak. Seporsi juga bisa share 2-3 orang.

Saus tomatnya sedikit manis.
.
.
Overall, sangat recommend buat yang kepengen chinese food non halal dengan harga murah.

Semua pesanan saya + es teh tawar + ekstra nasi putih take away hanya 76 ribu.

Tempat ini langsung menjadi incaran saya begitu ngecek list tenant di Brightspot.

Lokasinya ternyata sudah pindah di area F&B lantai 1. Untuk opsinya ada quiche maupun bbeerapa pie manis lainnya. Payment bisa menggunakan QRIS, debit hingga kartu kredit BCA.

Saya mencoba :

1. Pie Tiramisu (Rp. 54.000)

Menu ini merupakan salah satu menu terfavorit. Rupanya rasanya memang sangat lezat. 

Saya sangat suja dengan pienya yang renyah, rasanya gurih dan cheesy. Pienya klop dimakan dengan tiramisunya. 

Rasanya creamy, sekaligus sedikit pahit dan ada biskuit lady finger yang lembut dan mirip cake di tengah.

Rasanya benar-benar lezat mulai dari gigitan pertama sampai terakhir. Sayang sekali tempatnya hanya buka di Kemang untuk saat ini.

Semoga someday buka cabang yang lebih dekat. Sangat recommended untuk dicoba.

Sebelumnya saya pernah coba di cabang GI. Rupanya sekarang mereka juga ada cabang di PIK Avenue.

Tempatnya agak hidden di lantai 2 dekat food court dan tempatny kecil. Buat pemesanan ada layar touchscreen gitu. Payment bisa cash, cashless by card maupun QRIS.

Saya mencoba :

1. Original Paitan Ramen

Saya suka banget sama kaldunya yang thick, sangat terasa kaldunya dan gurih agak creamy. Ayamnya menggunakan ayam rebus yang empuk dan enak dimakan sesudah direndam kuah.

Buat telurnya memakak telur half boilee yang tengahnya lembut. Tingkat kematangan mienya pun pas.
.
.
Buat ocha di sini boleh refill. Rasanya agak aneh, ketimbang ocha malah agak air rasa melon (?). Buat semua pesanan saya harganya sekitar 57 ribu.