Darsehsri

Satu lagi resto keluarga yang wajib di kunjungi kalo ke bandung, Bonfire. Menempati bangunan rumah yang luas sekali, seating area-nya luas sampai ke backyard dengan decor apik dan menarik.
Pelayanan juga cepat dan seluruh staff yang melayani saya ramah semua. Toilet dengan tiga bilik tersedia di area belakang, sementara musholla lengkap dengan peralatan shalat berada di ujung depan backyard.

Pesanan saya semuanya enak dan yang paling mengejutkan porsi tiap menunya.
12 Hours Roasted Brisket -138k
Dua potong brisket tebal dan juicy, jagung bakar dan coleslaw juga bbq sauce tersaji dalam satu piring. Brisketnya lembut, smoky, bagian pinggirnya hitam tapi ngga pahit ya. Jagungnya manis dan mudah dikunyah juga, sementara saladnya manis asam segar, cocok buat pendamping daging yang sedikit asin.

Fire Hamburg Steak & Egg - 85k
Agak shock sama porsinya, worth it dengan harga segitu. Dua hamburg tebal, kentang goreng, sunny side up dan tumis sayuran dalam satu piring dilengkapi sauce pilihan, saya pilih blackpepper. Kentang gorengnya enak, cheesy, lalu hamburg steak agak plain jadi memang harus pakai sauce biar pas rasanya. Tumis sayurnya enak tapi bumbu bawang putihnya kebanyakan.

Bonwings - 42k
Wajib order, light bites satu ini enak banget dan beda sama di kebanyakan resto. Ayamnya bertepung tipis dengan herbs yang tasty, cocolannya mayo pedas.

Southern Style Chicken - 58k
Salah satu salad enak yang bikin saya ketagihan, sayurannya banyak dan segar, bertabur keju. Sepotong garlic toast yang renyah dan potongan ayam tepung melengkapi salad ini. Ayam tepungnya renyah dan enaaak.

Peri Peri Chicken Half - 85k
Porsinya nendang di perut banget, cocok buat yang lagi lapar berat. Dua potong ayam dengan bumbu peri peri yang royal dan pedas, meresap sampai ke dalam. Pelengkapnya ada kentang goreng cheesy dan salad segar.

Iced Caffe Latte - 38k
Cukup bold dan wangi biji kopi gilingnya tercium, jadi segar latte-nya.

Orange Sunrise - 42k
Jus segar yang tersaji cantik pakai garnish, rasa jeruknya dominan tapi segar ya bukan yang asam banget meski pakai lime juga.

Toko pastry yang terbilang baru, mampir kesini dua bulan yang lalu, tokonya mungil tapi cakep. Ruang duduk ada di bagian teras dan samping, terbatas memang jadi kita harus pengertian buat gantian sama pengunjung lainnya.

Display makanannya menarik, berlatar warna putih, semua dummy pastry berbaris rapih dalam etalase kaca. Staffnya ramah banget dan paham betul produk yang dijualnya.

Beli Matcha Latte, cukup enak, jenis matcha-nya kesukaan saya, medok dan wangi.

Beberapa pastry saya pesan buat dibawa pulang, sementara yang saya makan di tempat ada Custard Danish Turnover, White Chocolate Croissant dan Dark Chocolate Croissant. Untuk tekstur pastrinya renyah dan enak, butternya terasa tapi buat saya toppingnya kemanisan.

Meskipun masih pagi tapi antriannya cukup ramai, jualannya di pinggir jalan dan satenya dibuat langsung sama penjualnya, jadi sambil antri bisa sambil nonton yang ngipasin sate.

Ngga ada meja atau kursi buat makan, jadi saya makan di dalam mobil. Selain sate Jando juga ada sate daging, saya beli keduanya. Bisa pakai lontong atau tanpa lontong.

Tekstur sate Jando kenyal, mirip kikil lembut tapi penampakannya seperti lemak, ya memang ini lemak dari bagian susu sapi. Bumbunya medok, pakai sambal biar makin pedas.

Kalo sate daging potongannya besar besar, cukup puas kalo makan seporsi pas lagi lapar banget.

Kedai bubur ayam yang selalu rame pengunjung, penjualnya ramah ramah tapi kasirnya rada galak sama pegawainya, pas makan hampir keselek denger suaranya marah marah.

Kiosnya sederhana, ada juga bangku di trotoar tapi saya pilih duduk di dalam, sedikit gerah meskipun masih pagi.

Buburnya sendiri mirip bubur chinese yang super lembut, rada encer tapi enak. Toppingnya bisa dipilih, komplit banget, pesan yang paling komplit sampai penuh mangkoknya, kalo pesan seporsi biasanya dipisah toppingnya, favorit saya tentu saja kulit ayam dan ati ampela.

Meski bukan resto baru tapi Kamar Nenek bisa jadi pilihan tempat hangout seru kalo ke bandung. Bersebelahan dengan Sama Dengan Coffee, resto yang terkesan nyentrik ini tampil berani dengan interior meriah berwarna serba merah dan pajangan jajaran kucing dekat area pintu masuk.

Ngga menyangka juga meski pesanan saya hanya appetizer tapi porsinya lumayan besar dan kebetulan juga datang ramean jadi bisa sharing.

Finger Fish with Dill Sauce, tersaji cukup niat, pakai garnish sebagai pemanis. Potongan ikannya ngga kecil kok, apalagi berbalut tepung jadi rada montok. Rasanya enak, ngga bau minyak, cocolannya jelas nikmat mayo pakai dill.

Hell’s Chicken Lollipop berupa ayam goreng gurih asin ditaburi irisan cabe rawit, porsinya juga banyak, renyah tapi lembut.

Sempat kesulitan cari letak Sama Dengan Coffee ini karena ngga ada papan namanya. Ternyata lokasinya di belakang hotel fraser Red doorz, pintu masuk melalui bagian samping hotel.

Meski terkesan biasa aja di bagian depan, tapi begitu masuk langsung disuguhi interior unfinished yang menarik. Bagus buat foto foto, selain itu juga nyaman buat nongkrong di siang hari.

Pesanan saya kopi susu dan mie godog, kopi susunya enak, dengan sedikit manis sesuai pesanan, rasa kopi dan susu yang creamy bikin minuman ini terasa legit di mulut.
Mie godog pesanan teman cukup menggiurkan, mungkin ini lebih cocok buat yang suka kuah seafood karena tercium bau ebi yang kuat, bukan kaldu sapi atau ayam seperti pada umumnya. Kalo buat porsinya sendiri cukup banyak dengan topping melimpah.

Setelah pindah lokasi baru sekali ini mampir dan langsung suka sama tempatnya yang asyik buat nongkrong. Pengunjung ramai meskipun weekday, saya pilih duduk di area outdoor.

Suami pesan Filter of the day (31k), lupa pakai beans apa.

Saya sendiri pesan Iced Cappuccino (31k), wah ini siy terbaik dan bakal jadi minuman favorit kalo kesini lagi. Jarang saya temui iced cappuccino di tempat lain, apalagi yang seenak ini, foam diatas kopinya dikasih taburan coklat bubuk, nikmat.

Cold Choco (35k) minuman favorit dari beberapa tahun lalu, choco brew ini kental dan chocolaty.

Pesan pastry karena tergiur pas lihat kotak display dekat kasir, pastry-nya keluaran ambrogio jadi yaa ngga mikir panjang karena udah tau pasti enak enak. Saya pesan Kouign amann (24k) dan
Pistachio Roll (29k), yummy semua.

Coffee shop mungil di ujung jalan yang satu area dengan beberapa tenant lain, ruang duduk ada indoor dan outdoor. Terlihat cukup teduh karena dinaungi pepohonan rindang.

Sebetulnya tertarik sama beberapa cemilan yang dipajang di etalase sebelah kasir, tapi karena habis makan siang jadi lebih niat pengen minum kopinya aja.

Es Kopi Toko Djawa (20k)
Kopi susu yang cukup bold, tapi masih terasa creamy, wangi kopinya juga masih tercium, saya request less sugar jadi ada sensasi gurih dari creamnya.

Es Kopi Awan (24k)
Bagi penikmat kopi susu creamy, harus pesan yang ini. Lebih manis dari pada es kopi toko djawa.

Manual Brew Bali Batu Kaang (35k)
Seduhan manualnya cukup kental, wangi dan terasa ciri khas beans asal bali batu kaang yang cenderung nutty dan chocolaty.

Sekilas mirip roti bakar, apalagi kalo lihat pas masih polos pasti ngga menyangka kalo rasanya seenak itu.

Pas pesan tinggal pilih isiannya aja, bolunya udah ready. Lalu nunggu di pan sampai kecoklatan dan agak renyah.

Bolunya lembut banget, rasanya pas, ngga kemanisan dan teksturnya ngga bikin seret di tenggorokan. Saya beli dua dengan isian
Keju Special (66k) yang gurih, selain keju parut juga ada keju krimnya. Satu lagi pilih isian Nanas (42k), kalo yang ini cocok buat yang suka asam manis, selai nanasnya kelihatannya bikinan sendiri, manisnya sedang dan terasa serat nanasnya.

Destinasi pertama setelah dua jam perjalanan dari bogor, memang udah niat mau sarapan disini. Buka dari pagi, resto ini udah ramai pengunjung.

Konsepnya open kitchen, jadi cukup seru lihat kegiatan staffnya. Pelayanan disini juga jempolan, meski ramai tapi staff ramah banget, jelasin menu satu persatu kalo dirasa kurang jelas.


Bubur Ayam (30k)
Teksturnya lembut banget, rasanya gurih, udah lengkap sama ayam cincang berwarna putih dan pangsit kecil kecil. Bubur khas chinese ini emang cocok buat sarapan.

Bakmie Kering Ayam Cincang (32k)
Mienya licin dan kecil kecil, agak mengkilat. Jangan tertipu sama yang kelihatannya sedikit, mangkoknya dalam, jadi ngga kelihatan kalo cukup banyak. Yang unik ayam cincangnya bertekstur mirip otak otak tapi bentuknya melebar dan datar, rasanya cukup enak tapi kalo mau makan harus di ancurin dulu.

Bakmie Kering Ayam Talas (32k)
Kalo yang ini cuma di tambahin talas kukus, agak kurang ngeblend di mulut menurut saya. Tapi kata staffnya ini menu favorit disini, unik juga makan mie pakai talas.

Bakmie Kering Lumpia (32k)
Keunikan lainnya, ada yang pake topping lumpia, biasanya kan mie pakai pangsit aja. Lumpianya enak banget, isiannya fresh, oke juga menu yang ini.

Cheongfun Ayam Cincang (32k)
Teksturnya terlalu lembek menurut saya, ini kurang sesuai ekspektasi.

Lumpia Ayam Udang Goreng (24k)
Wajib order menu ini kalo kesini, isiannya ngga terlalu full tapi rasanya enak.

Pangsit Udang Goreng (20k)
Ini juga cukup enak, kulitnya renyah dengan isian daging ayam dan udang cincang halus.

Siw Mai 9 Ayam (22k)
Menu dimsum yang saya pilih ini cukup enak, teksturnya lembut tapi cukup padat. Sementara Lo Mai Kai 9 Ayam (20k) enak lembut, kalo masih panas ya mirip nasi tim.