Stallone Tjia (Instagram: @Stallonation)

Makan di sini bersama teman-teman yang sedang merayakan ulang tahun, jadi memutuskan sekalian birthday dinner di sini. 

Kesan pertama wah homey banget, atmosfer berasa seperti di rumah dengan tatanan tempat duduk yang comfy dan rapi. Kebetulan datang pas lagi dekat Imlek jadi nuansa ornamen pohon-pohon berwarna merah yang megah tertata apik di berbagai sudutnya. 

Pelayan yang atentif, sambil bingung mau pesan apa nanya password wifi dan memang wifinya kencang sekali jadi betah berlama-lama. Akhirnya sudah memutuskan menu yang mau dipesan. 

Pertama menu camilan berupa Salted Egg Tofu Bites, merupakan tahu kecil selembut sutera yang digoreng lalu dibalur dengan salted egg yang gurih. Tektsurnya tahunya halus dan salted eggnya berasa banget. So tasty! Cocok memang buat sharing. 

Lalu appetizer kedua yang dipesan adalah Sriracha Chicken WIngs. Presentasinya unik, pas sampai di meja kita, ayam goreng dimasukkan ke dalam sebuah jar dengan bumbu srirachanya yang khas lalu dishake di dalam jar hingga merata dan kemudian dihidangkan. Sensasi rasa ayam goreng yang pedas asam gurihnya enak, sungguh meresap dengan sempurna. 

Untuk menu utama tentu saja pesan menu ikonik di sini yaitu Salmon Lodeh. Potongan daging ikan slamon yang memanjang tebal dan terlihat sangat menggiurkan, memang enak banget. Kuah lodehnya pun pas takaran bumbu dan kekentalannya, tidak terlalu oily dan rasanya pas seimbang dengan daging salmon. Selain daging ikan salmon ada juga semacam buncis dan tempe di kuah lodehnya. Ugh ga cukup satu porsi kayak makan ini harus 2 porsi dan sembari nulis ini kembali ngiler lagi mikirin Salmon Lodeh. 

Berikutnya menu yang tak kalah enak ada Gioi's Signature Crispy Duck. Ini juga mantep banget, daging bebeknya memang crispy, lembut, oily sedikit tapi semuanya meresap lembut ke dalam. Disajikan dengan berbagai jenis sayur di atasnya dan Gioi's rice yang merupakan nasi gurih padanan sempurna crispy duck. Pesan bebek yang setengah porsi untuk sekalian sharing ama teman sudha lumayan kenyang. 

Menu selanjutnya ada Cumi Sambal Oelek, sajian potongan cumi yang dibikin seperti calamari (cincin) dengan berbagai macam bumbu khas Gioi yang pedas, asam, gurih dan rasanya benar-benar eksotis. 

Sayang untuk cabang Menteng ini halal semua jadi ga ada menu pork (non halal) seperti yang bisa kita temui di cabang Senopati but that's ok. 

Untuk minuman berbarengan pesan Chai Thai Iced Milk Tea, gabungan thai milk tea dengan chai spice yang memberikan seperti sensasi kehangatan di mulut. Tidak terlalu manis juga, segar pula. 

Kudos! So far it was impressive! We were pleased!

Jika lagi kangen dengan hidangan khas Bali dan Lombok dan sekitarnya, mungkin Taliwang Bali bisa menjadi alternatif yang tepat untuk bersantap. Dari nama restoran dan taglinenya sudah terdengar Bali banget. 
 
Nah, kebetulan lagi berada di Emporium Pluit Mall, dan Taliwang Bali berada di lantai 4 dan memang lagi kangen Bali dan juga ngidam masakan di sana, tak ada salahnya mencoba. 

Untuk tempatnya sendiri tidak besar tetapi tetap nyaman. Atmosfer disetting bagaikan rumah gubug dari kayu, rotan, dan jerami serta ornamen2 lampu yang semi-modern menghiasi suasana makan di sana.  

Tak pikir panjang memesan beberapa menu di sana. Mulai dari appetizer yang simpel berupa Tahu dan Tempe Goreng. Tahu Goreng sih kayak kebanyakan tahu goreng rumahan yang homey, disajikan dengan sambal cocolan. Tempe juga dibikin seperti Tempe Mendoan yang garing crusty agak gendut dan teksturnya ga lembek benyek kayak tempe mendoan kebanyakan. Terus pesan juga Bakwan Jagung yang enak juga disantap sambil menunggu makanan, meski agak manis mungkin karena jagung yang didapan memang lagi manis-manisnya. 

Oh yah kalau ngemil2 masih belum cukup pas makanan beum datang, para tamu juga bisa ambil aneka kerupuk yang dapat disantap sepuasnya juga dan lumayan jadi teman bersantap makan atau dipakai buat meredakan efek pedas di mulut hahaa.. 

Satu per satu makanan mulai datang mulai dari pesananku Nasi Ayam Bakar Taliwang dengan level kepedasan level 1 (level 3 paling tinggi). Menu disajikan lengkap dengan nasi, urap sayur dengan sambalnya, serta potongan ayam bagian paha dan dada yang mempunyai rasa bumbu yang pedas maknyos dengan tekstur daging yang matang sempurna. Ga menyesal pesan ini soalnya so far ini yang paling aku suka. 

Berikutnya pesan Nasi Ayam Sasak, datang juga dengan nasi dan urap sayur plus sambal, bedanya Ayam Sasak ini merupakan sajian unik yang tidak dapat ditemui di mana pun. Ayam digoreng terlebih dahulu lalu dikasih bumbu tomat dan terasi serta rempah-rempah lainnya jadi menghasilkan ayam goreng renyah dengan umbu dominan rasa asam dari tomat serta agak pahit berempah after taste di mulut. Aku sih biasa aja, suka banget enggak, ga suka juga enggak, middle lah. Yang penting ada pengalaman baru menikmati menu unik ini. Ada teman yang malah suka karena sensasi rasa asam pahit pekatnya itu dimulut. 

Berikutnya pesan menu Nasi Ayam Betutu, yang dari segi penampilannya sangat tidak enak dipandang dengan mata tetapi aromanya sungguh menggoda, rasanya juga sangat light, hangat, earthy, berempah, tidka terlalu pekat nusuk ke mulut bumbu-bumbu rempahnya. Sop Iga Garang Asam Bali juga dipesan, kuahnya enak menghangatkan suasana apalagi kalau disantap bersama dengan kerupuk. Daging iganya sendiri lembut dan ga keras. 

Untuk side dish mencoba berbaga sate seperti Sate Lilit Ayam, Sate Lilit Sapi, Sate Ayam Plecing. Ketiga satenya pun enak tapi favoritku sih Sate Ayam Plecing, balance gurih dan pedasnya. 

Untuk dessert mempermanis suasana pesanlah Pisang Goreng dengan taburan keju cokelat dengan rasa yang gak terlalu manis tapi ada sepetnya sedikit, Tape Goreng yang enak juga, serta Jaje Bali yang merupakan kombinasi 3 dessert yang populer di Bali yaitu ketan hitam, dan pilihan tape dengan parutan kelapa di atasnya. So Yummy! 

Kalau untuk minuman yang paling segar aku pesan Ubud Lush yang merupakan paduan antara kiwi dan leci, dan memang sangat terbukti, menyegarkan dahaga! So impressed dining here, will be back again soon!

Guess what? Another visit to Din Tai Fung outlet. Karena memang lagi jalan2 di sekitaran sini dan emang lagi ngidam Chinese food dan restoran lain lagi ramai dan Din Tai Fung lumayan gak terlalu ramai. Tidak habis pikir panjang langsung pilih ke sini saja. 

Balik2 buku menu ingin pesan menu, rencana awal mau pesan Nasi Goreng dengan Ayam Goreng Spesial tapi takut porsi ayamnya sedikit jadi rencana mau pesan pisah saja. Satu Nasi Goreng Telur lalu Ayam Goreng Spesial. 

Lalu si mbak pelayannya insist daripada pesan 2 menu dengan porsi yang sama dan harga yang lebih mahal, dia saranin kembali pesan Nasi Goreng dengan Ayam Goreng Spesial aja. Jadi 1 menu dan lebih irit, porsinya dia bilang sama saja dengan pesan 2 menu terpisah di atas tersebut.  

Pas menunya datang ke meja, eh benar lho, Nasi Gorengnya porsinya nampol, ditambah Ayam Goreng Spesialnya yang crunchy enak yummy bikin nagih, porsinya juga besar banyak. Tidak seperti di buku menu yang terlihat sedikit. Wah informative dan helpful sekali mbaknya. Thank you! 

Selain itu pesan juga Ikan Asam Manis, yaitu ikan dory yang dibikin asam manis dengan imbuhan nanas dan paprika, enak juga dagingnya empuk, sensasi rasa asam manisnya balance dan ada karamelisasinya sedikit.  

Selain itu pesan juga Mie Saus Cha Jiang dengan memilih mie yang berwarna hijau. Porsi pas. Irisan dagingnya lumayan banyak. Rasanya perpaduan gurih dan manis yang once again, enak! 

For me you can never go wrong at Din Tai Fung, mostly hampir semua menu makanan yang selalu kupesan pasti aku suka.

Satu lagi tempat hangout terbaru di sekitaran Senopati yang lagi hits banget, datang ke sini untuk dinner harus reservasi dan memang pas ke sini fully booked. Semua seat keisi. 

Untuk lantai 1 dining areanya lebih terang dan non smoking area, kalau di lantai dua khusus smoking area dengan tatanan tempat duduk dari sofa yang nyaman serta meja bar dengan desain khasnya beserta stool, dan dengan pencahayaan yang agak redup. 

Desain interiornya sendiri terlihat modern dengan detailing yang magnificent dan maskulin. Atmosfernya seperti berada di tempat lain selain Jakarta, khususnya di lantai dua. 

Untuk makanan, pada saat kemari pesan beberapa menu seperti; PFC (Pantja Fried Chicken) yang cocok sebagai camilan, yaitu ayam goreng garing nan renyah yang enak banget. Bagian luarnya garing, bagian dalam dagingnya so juicy. Ada sensasi gurih dan sedikit pahit serta beberapa herbs daun-daun sebagai seasoningnya untuk menambah citarasa. Disajikan dengan dua saus yaitu semacam saus tartar, dan yang kedua hot sauce yang nendang banget pedasnya, Aku cocol sedikit aja udah berasa membakar lidah zzttt. 

Berikutnya pesan Spaghetti yang diolah dengan live crab, basil, bottarga, dan yuzu. Dari presentasi terlihat so creamy, tetapi rasanya ga begitu creamy, malah buttery. Daging kepitingnya juga terasa fresh dan enak meski porsinya agak sedikit dan seperti masih ada cangkangnya sedikit. Tekstur pasta ga selembut kayak spaghetti kebanyakan, agak lebih alot (kayak mie karet) tapi masih tetep enak.

Lalu pesanan selanjutnya ada Pollo Farm Bird, yang merupakan sajian setengah ekor ayam panggang yang sekali lagi juicy dengan berbagai variasi salad dan dressing di atasnya, plus yang unik dengan potongan roti yang agak lembek meresap dengan basil/pesto. Rotinya sih terdengar aneh benyek2 basah tapi eh enak juga lho. Porsinya yang besar pas banget buat sharing. 

Sehabis itu pesan juga Pantja Burger, melihat harga yang agak mahal dan di menu lain mendapatkan porsi yang lumayan besar sesuai harga untuk burger sih agak underwhelmed, Burgernya kurang wow besar, tapi harus jujur burgernya enak, beef pattynya tebal juicy meresap (tentu saja soalnya wagyu) dan tasty disajikan dengan sweet onion untuk karamelisasi rasa di tengah, ditambah fries yang sepertinya sweet potato fries soalnya warnanya gelap, tekstur lebih tebal, dan rasanya agak manis kalau emang french fries dari kentang.

Untuk mempermanis suasana, pesan juga 2 macam dessert yaitu yang pertama Banana Mille Feuille dengan salted caramel dan vanilla cream. Tiap layer mille fieullenya crusty garing dengan cream yang lembut dan sensasi rasa pisang serta potongan pisang yang bikin ketagihan. Manis tapi masih light rasanya. Yang kedua Dough Lab Sundae yang merupakan sajian cookie dari dough lab yang sudah pasti enak di dalam pan panas dengan vanilla ice cream serta kacangan biar makin crunchy teksturnya. Ini sih sumpah guilty pleasure banget. Yang suka sensasi cokelat, ice cream, kacang kombinasi hangat dan dingin dari es krim harus dicoba banget. 

Overall sih impressive meski harga terlalu mahal dan sepertinya mash ada batas waktu duduk yaitu sekitar 2 jam, tapi atmosfer dan ambiancenya juga enak banget buat hangout apalagi makin malam musik makin kencang.

Dari dulu suka banget ama Hoshi dari awal hadir di Central Park Mall yang berada di tempat lama, sekarang sudah pindah, masih saja suka. Meski tempatnya tidak terlalu besar dan cuma tersedia beberapa pilihan roti saja tapi dari luar tetap saja punya daya tarik sediri dengan setting agak ke-Jepang2-an.

Memang harga bisa dibilang agak mahal tapi kualitas rotinya itu sangat lembut dan mostly enak-enak semua.

Sebut saja Choco Elmo, Choco Cheese, Brioche Pan, Nako Cho-Cheese, Hokkaido Choco Coffee semuanya suka. Kalo diantara yang di atas sih selalu bei Choco Elmo soalnya selain bulir2 cokelat di atasnya bear2 dan melimpah, isian dalem cokelatnya juga banyak suka deh ga pernah miss pasti ambil Choco Elmo.

Kalo untuk jenis roti yang lain selang-seling aja gantian belinya.

Quick catch up ama temen di sini, tempatnya enak terbilang luas dan area indoor dan outdoor yang lega dan luas. 

Pesan Cold Salted Caramel Latte yang rasanya lumayan nampol. Manisnya berasa dengan pas dan rasa pahitnya juga pas, pokoknya balance. 

Selain itu pesan yang Ovo Shake, ini juga oke lah manis tapi ga terlalu pekat manis banget, tapi yah itu ovonya kurang nendang jadinya. Sebagai tambahan ada semacam crumble chocolate di atasnya biar makin nambah tektsurnya jadi enak. 

Kali ini pas pesan ditawarin mau pakai gelas plastik apa gelas beling yah untuk sedikit go green biarin pesan pakai gelas beling aja deh untuk mengurangi sampah plastik.

Jalan-jalan ke Grand Indonesia sambil cari makan ama temen bingung mau makan di mana taunya lewat Padang Merdeka yang terbilang masih baru buka di sini. Letaknya sendiri di area fountain yang direnovasi. 

Dari luar sudah kelihatan luas tempatnya dan tempatnya asyik buat duduk lama-lama soalnya rupanya ada wifi yang kencang juga, asyik kan! Interior sih didominasi dengan ornamen berwarna coklat keemasan, merah, dan elemen2 kayu dan rotan yang ditata sedemikian rupa hingga berkesan mewah. 

Pesan makanan per menu aja, soalnya kalau dijajar semua ke atas meja bisa lupa diri kalap jatuh2nya mahal dan begah hahaa... 

Pesan Nasi Rames yang kebetulan lagi ada promo cuma jadi IDR 5.000 saja, woohoo! Nasi Rames sudah terdiri dari nasi, bumbu kuah santan, daun singkong, bumbu rendang, ketimun, sayur nangka, tempe orek pedas, dan buncis cabe ijo. Udah cukup lengkap sih tapi ga lengkap kalau ga pesan lauk lain. 

Makanya pesan Perkedel, Rendang, Ayam Goreng Garing dengan saus manis khasnya, Telur Dadar Krispi dll. Semuanya enak dan akhirnya nambah lagi nasi ramesnya saking lahapnya. 

Untuk minuman sih es teh tawar atau teh tawar hangat juga sudah cukup soalnya refill. Pelayanan cepat tapi kadang agak miss seperti dibilang bumbu kuah nasi rames dipisah taunya dikasih sudah dicampur, lalu pesan 2 item yang keluar satu dulu dan satunya lagi agak lama keluarnya harus diminta lagi baru keluar. Tetapi atensinya cepat seperti inisiatif isi refill minuman tanpa harus diminta dan staff pelayannya juga ramah dan selalu senyum.

Shihlin di Mangga Dua Square letaknya di food courtnya yaitu di Food City. Lumayan luas dan ada pilihan makanan lumayan banyak di sini. 

Untuk Shihlin, pesan yang Chicken XXL dengan rasa seaweed dan non pedas, sekalian dibanderol dengan Winter Melon Tea jadi seharga IDR 50.000. 

Enaknya di sini Shihlinnya ga usah antri langsung dibikin dan tadah! cepat seketika sudah siap saji ga pakai lama. Rasa seaweed termasuk yang favoritku, tekstur daging ayamnya juga renyah di bagian luar, lembut dan juicy di bagian dalam. 

Untuk minuman Winter Melon Teanya sih super duper manis dan agak pekat manisnya, lebih prefer yang varian lemon.