Basyar

Saya agak ragu ketika membeli ice cream ini karena harganya yang agak mahal, tapi karena ada diskon dari grab jadinya saya pesan deh hehe.. 

Saya pesan ice cream rasa macadamia nut (porsi mini). Macadamia sendiri adalah salah satu kacang yang termahal (pantas saja harga ice creamnya mahal). Untuk ice creamnya sendiri lebih seperti ice cream vanilla (atau memang ice cream vanilla ya?), di dalam ice cream tersebut juga terdapat butiran2 kacang macadamia yang bikin ngunyah.

Saya memesannya via grabfood, dari yang harganya 50rb diskon menjadi 25rb saja. Jadi ketika akan take away nanti ice creamnya itu di taruh di semacam bungkus alumunium foil buatan haagen-dazs gitu, agar tidak mudah mencair di jalan. Trus di dalam bungkusnya juga ada dry ice yang makin menjaga agar ice cream tersebut tidak meleleh. Benar2 ice cream premium 👍

Rasa penasaran dengan rasa makanan salah satu usahnya anaknya presiden ini membuat saya akhirnya membeli markobar (sekalian bagi2 temen kos2an).

Saya membeli martabak yang 8 rasa (kitkat coklat, kitkat greentea, keju, oreo, ceres, pocky strawberry, cadburry dan nuttela). Saya tidak tahu apakah boleh memilih 8 rasa topping itu atau tidak karena saat itu saya tidak ditanyakan ingin topping apa saja. Toppingnya padettt buangett. Tapi adonan martabaknya agak kurang lembut. Saya bingung cara makannya agar bisa dapat merasakan semua topping, tapi akhirnya saya mencicipi "sepotek" martabak jatah teman saya. 

Pertama kali nyoba eatlah pas buka di bintaro, dan akhirnya nyobain juga eatlah di kota perantauan ini.. 

Rasa salted eggnya enak puoll.. pas, gak terlalu telur asin bgt gak terlalu creamy bgt. Porsinya juga gak pelit, dengan tumpukan ayam yang gak pelit diatas nasi trus disiram dengan saus salted egg. Memang harganya cukup mahal tetapi worth dgn porsi dan rasanya

Saat itu sy pesan yg porsi jumbo untuk sendiri jadi berasa sangat kenyang. Apalagi ditambah diskon stgh harga dari grabfood apabila menggunakan ovo membuat saya semakin "kenyang"

Review ini agak nyesel sih sebenernya.. Karena pengalaman nyobain dairy queen jadi kurang berkesan. 

Untuk menu yang saya pesan adalah rasa oreo dan rasa nutella banana (semuanya ukuran mini). Untuk yang rasa oreo seperti mc flurry yang ada di mcd, tetapi disini potongan oreonya lebih banyak sehingga ada yang bisa dikunyah. Untuk rasa nutella banana dominan rasa coklatnya serta wangi pisangnya tercium, disertai juga dengan potongan2 kecil dari pisang itu sendiri. Overall ice cream ini lembut saat dicicipi. 

Utnuk rasa dari ice creamnya sih gak masalah tapi ketika ice cream tersebut dipesan secara take away, tidak ada packaging layaknya ice cream premium seperti ha******* yang buat si ice cream tetap membeku ketika sampai. Alhasil yang saya dapat malah ice cream yang sudah stgh mencair padahal durasi pengantarannya juga sama seperti saat saya pernah memesan ha*******. Agak kecewa sih.. Semoga bisa diperbaiki.

Tempat ini boleh dicoba sih bagi penyuka keju, sesuai namanya ya pangsit mie raja keju. Saya pesan mi pangsit spesial keju dengan harga 14rb. Awalnya saya kira bakal aneh rasanya tapi ternyata gak begitu. Ditambah kuahnya yang dituang sedikit2 memberikan rasa kaldu ayam bercampur keju yang enak. Apalagi seledrinya yang bikin jadi sehat. Tapi saya rasa apabila ditambahkan sambal akan tidak cocok, akan aneh bila keju tambah sambel. Dan fyi sambel disini sangat cair. 

Pelayanannya cukup cepat untuj ukuran warung. Tapi inget, jangan sekali2 nengok kesebelahnya karena sebelahnya warung ini adalah TPA 😅

Setelah 3 tahun di surabaya akhirnya nyobain juga yang namanya tahu telor pak jayen. Tahu telor yang sangat hitz di surabaya. Tapi sayangnya rasanya biasa aja 😅, sama seperti tahu telor pada umumnya. Rasanya lebih dominan ke bumbu kacangnya drpd petisnya (rasanya agak mirip dgn ketoprak). Dgn harga Rp.16000 Porsi dan bumbu kacangnya memang lebih banyak dibanding dgn tahu telur pada umumnya.

Cuma disini harus bersabar, karena saat kesana harus menunggu agak lama karena banyaknya ojek online yang juga memesankan makanan, saran saya lebih baik memang pesen lewat ojek online drpd harus antri lama2. 

Ya seperti yang tertulis di restorannya, resto ini memang menyajikan menu "no pork" and "no lard". Oleh karena itu saya berani memesan makanan disana. 

Saat itu saya memesan chicken katsu curry ramen dan gyoza. Untuk ramennya sendiri berasa mienya cukup tebal. kuah currynya sangat berasa (bahkan cenderung pedas), rasa kuahnya hampir mirip seperti saat makan indomie rebus rasa soto padang, tetapi kuah ramen ini lebih pedas & creamy. Yang bikin saya kaget ternyata penempatan katsunya dipisah dengan si ramennya, jadinya saat makan harus mencelupkan potongan2 katsu tersebut ke kuah ramen agar bumbu kuah ramennya bercampur dengan katsunya, oiya rasa katsunya seperti katsu2 pada umumnya (tdk ada yg spesial). Untuk gyozanya, entah kenapa saya rasa kurang enak, tetapi bila gyoza tsb dicelupkan ke kecap asin sebelum dimakan rasanya akan berubah, ya menjadi enak. Kecap asin ini menjadi penyelamat dari si gyzo yang rasanya kurang enak tsb. 

Harga satu porsi katsu curry ramen adalah Rp 43000 dan gyoza Rp 29000 (belum termasuk pajak dan tidak pakai minum). Untuk penyajiannya nanti dengan mangkok dengan bahan seperti kardus tersebut bukan menggunakan mangkok keramik seperti pd restoran ramen lainnya.