Ika Nurhayati

Datang jelang magrib, ramai banget! Semakin malam, semakin ramai. Tapi stafnya baik banget lo, bantu mencarikan tempat duduk sampai di lantai dua segala, jadi enggak membiarkan pengunjung kebingungan sendiri.

Tempatnya sendiri cukup luas dan nyaman, ada beberapa sudut menarik buat foto tapi perlu usaha dan kesabaran buat memotret saking banyak pengunjung itu, dari anak kuliah (atau bahkan SMA?) sampai pekerja. Mungkin karena di daerah sekitar tidak banyak pilihan kafe yang menarik? Oh ya WiFi lancar, ada musala juga jadi enggak khawatir pas magrib masih hang out di sini. Namun di antara segala kelebihan itu, yang berkesan buat saya tentu saja kopinya yang mantap.

Saya dan rombongan pesan magic (25 ribu), americano (17,5 ribu), jus ginger pineapple (25 ribu), dan wedges potato (27 ribu) dengan tambahan saus salted egg (5 ribu). Teman saya puas dengan americano-nya dan yes magic di sini mantap! Sangat bold untuk ukuran kopi yang pakai susu, tapi jejak rasanya lembut. Murah lagi, meski belum termasuk tax & service.

Jusnya fresh, lalu wedges potato saya suka karena potongannya kecil-kecil, jadi ada sensasi renyahnya juga. Saus salted egg-nya sih biasa, tapi ya sudahlah murah juga. Pantas ramaaai.

Menginap di sini semalam tapi saya tipe malas breakfast sekalipun gratis. Di sisi lain penasaran dengan kopinya. Apalagi kafe Summerbird ini sedia ruang duduk di semua lantai dan berdesain cantik banget, menambah selera ingin mengopi meski akhirnya baru sempat pesan malam.

Saya pesan cappuccino dan apple strudel, sayang bonnya kebuang jadi enggak tahu harga persisnya, tapi seingat suami totalnya 67 ribu. Harga yang pantas menurut saya, karena pesanan saya semuanya memuaskan. Cappuccino suhunya tepat alias enggak kelewat panas, kopinya pekat. Apple strudel terhidang bersama es krim vanila, ukurannya lumayan. Isinya samalah dengan apple strudel lain, tapi kulitnya enak, buttery banget.

Walaupun bagian dari penginapan, layak banget lo kafe Summerbird ini jadi tujuan wisata kuliner. Banyak pilihan makanannya juga dan pastinya banyak sudut keren buat foto. 

Dikasih tahu teman fish & chips murah ini lebih enak daripada yang hit di Jakarta, melipir deh walau rencana awal enggak mampir. Tempatnya masih di tengah kota, sekitar kawasan Riau.

Pas jam makan siang antrean panjang dan resto penuh. Konsepnya pesan dan bayar sendiri di depan kassa, kemudian pesanan diantar ke meja. Pesan fish & chips salted egg, fish & spaghetti with cheese sauce, dan chicken steak, katanya pesanan baru akan jadi setengah jam kemudian. Eh ternyata enggak sampai 10 menit sudah terhidang di meja.

Sepakat dengan teman saya, fish & chips ini lebih enak, ikannya lebih lembut, kentangnya juga lebih renyah. Memang saus salted egg-nya ala kadarnya tapi tetap puas karena so far ini fish & chips versi murah terenak yang pernah saya cicipi. Buat yang lebih suka ayam, chicken steak recommended deh, soalnya superrenyah dan ukurannya besar.