Ke sini karena liat di ig dan google. Foto lokasinya kayaknya enak buat nongkrong. Dan makanannya terlihat menarik. Jadilah pesen Bakmi Se'i Tajir! Ala Angga Nggok dan Nasi Goreng Kecombrang. Keduanya gak sesuai ekspektasi. Bakminya porsi biasa cenderung sedikit, hanya berasa bau asap sei, daging sei nya diiris tipis kira2 6cm tapiiiii terdiri dari lemak 2cm daging 2cm dan lemak 2cm lagi. Di dasar mangkok, minyaknya banyak keliatan menggenang. Untuk harga 57rb, sangat overpriced. Untuk nasi goreng kecombrang, lumayan pedas. Nasinya pera. Wangi kecombrang. Dengan beberapa potong ayam dan 2 irisan sosis plus dadar dan kerupuk putih. Porsi standard. Untuk harga 43rb, ini standard banget.
Nah untuk minum aku cobain Kopi Sedjuk ( kopi, gula aren dan susu) dan Cincau Sedjuk ( cincau, susu, gula aren ). Kedua minuman ini enak loh. Kopinya minta less ice tapi tetep enak ga kemanisan. Rasa dan wangi kopinya jg enak ga bikin eneg. Cincaunya enak banget krn dipakein susu, bukan santan.
Suasana tempatnya adem banyak tanaman, jarak antar meja 1m.
Pelayanan lamaaa. Nasi goreng sekitar 10 menit hadir. Namun bakmi 20 menit baru hadir.
So will come back again next time only for the drinks.
Menu yang dipesan: Bakmi Se'i Tajir! Ala Angga Nggok, Nasi Goreng Kecombrang, Kopi Sedjuk, Cincau Sedjuk
