Review Dika & Opik (@go2dika)

Lagi ada acara di rumah ipar, menu makan siangnya pesan di Sari Mande, yang buat lidah Minang kaya keluarga Opik termasuk otentik.


Resto dan parkirannya termasuk luas banget, dengan display oleh oleh dan makanan di dekat pintu masuk. Di satu sisi tembok, ada memorabilia para artis lawas yang pernah berkunjung.


Kami pesan sekitar 15 porsi dengan lauk Rendang, Gulai Ayam, Gulai Tenggiri, Dendeng Balado, Dendeng Bakar, Gulai Cincang, dan tambahan Sayur Millenium. Dikemas dalam kemasan kotak kardus yang rapi, karena semua lauk dipisah dalam plastik. Total kerusakan sekitar 500k.


Porsi nasi dan bumbunya pas. Selain ada Gulai Nangka, ternyata ada juga Terong dan Ikan Asin. Kuah gulainya sedikit pedas. Dendeng Bakar dengan sambal hijaunya juara, Cincangnya juga empuk dan bold. Ditambah dengan Sayur Milenium, yaitu lalapan Daun Singkong Rebus yang disiram kuah acar. Namun daun singkongnya kurang lembut sayangnya.

Ke mall dan mau jajan yang gurih asin. Salah satu pilihannya Takoyaki. Kebetulan di mall ini ada Shitako. Pesen Takoyaki (20k) dapet 4pcs dan pilih isian Octopus.


Walaupun pembuatannya masih manual, dan guritanya kecil, tapi overall adonannya boleh lah. Rasa juga enak kok, walaupun standar. Masih berasa moist dan khasnya katsuobushi alias abon ikannya. Saus mayo dan sambalnya juga ngga pelit.

Kalo ada info Bakmi Ayam legendaris di area yang mau didatengin, selalu penasaran. Kali ini Mie Ayam Bangka Awat yang konon buka udah dari jaman dulu kala.


Menempati ruko dengan parkiran terbatas. Restonya sih ngga seberapa luas, apalagi meja yang digunakan ukurannya cukup besar. Cukup ramai di suatu sore saat weekend.


Kami pesan Mie Ayam Bangka (22k), dengan request dari Opik yang satu dibuat ala Yamin. Ngga lama datanglah pesanan kami, dari penampilannya sih lumayan otentik yah. Sayang, di meja ngga disediakan Acar Rawit khas Mie Bangka pada umumnya. Untungnya ada Saos Sambal buatan Bangka yang ada di tiap meja, yang cita rasanya sedikit asam segar.


Soal rasa sih boleh diadu ya, 11 12 sama Mie Ayam Bangka langganan kami. Porsinya juga cukup besar kok, mungkin lain kali mau coba menu Tahu Kok yang cuma ada di resto Bangka.

Menempati sebuah ruko dengan parkir terbatas. Namun di dalam cukup luas juga tempat untuk pengunjung. Ada kursi model bar, ada juga model meja yang dibawah kursinya disediakan colokan. AC yang dipasang juga cukup sejuk mengingat cuaca Bekasi yang terlalu hangat. Ada juga beberapa meja & kursi di luar ruangan bagi yang merokok.

Pas kesini ternyata lagi Promo Opening Buy 1 get 1, dan tetap dilayani dengan ramah. Pesan Es Kopi Lajang (18k) dan memilih Es Sakit Hati sebagai bonus. Es Kopi Lajangnya tetap bisa dinikmati walau tanpa gula. Jadi rasa manisnya hanya berasal dari susu. Kopinya juga pas, ngga terlalu strong. Es Sakit Hati masih agak kemanisan di lidah kami, lupa untuk request Less Sugar. Namun rasanya yang manis asam segar cukup mengobati dahaga di siang hari.

Setiap ke daerah Harapan Indah selalu kagum deh, apa aja ada euy. So komplit, bahkan sekarang udah banyak Cafe yang makanan dan interiornya keren dan serius.

Contohnya ya Cafe Titik Beku ini. Apalagi parkiran juga luas dan gratis. Kapasitas pun besar, terdiri dari 3 tingkat (rooftop). Ada pula meja outdoor untuk yang smoking. Disini toiletnya type yang unisex.

Punya menu yang lumayan komplit dan kekinian. Dari snack sampe salted egg ada. Dan disini sepertinya menu Waffle jadi andalan. Secara aroma adonannya wangi banget. Pesanan kami masing2 Spagetti Tuna Sambal Matah, Rice Bowl Dori Salted Egg, Rice Bowl Dori Mozarella, Waffle Coklat, dan Ice Lycee Tea.

Hamdalah semua menu yang kita pesan ngga ada yang failed. Tuna Sambal Matahnya pedes seger mantap. Potongan dori di Rice Bowlnya pun besar, crispy, dan tasty. Saus Salted Egg dan Mozarellanya juga ngga mengecewakan. Untuk Waffle sebenernya pesen yang tipe Hongkong (ada bulatan di atasnya). Namun dibilang habis, jadinya diganti waffel yang biasa. Tetep enak kok. Ice Lyceenya manisnya pas dengan 2 buah leci asli.

Hanya saja mohon petugas yang melayani bisa memberi info jam berapa last order bisa diberikan. Karena saat kita minta tambahan order Waffel, reaksinya kurang sedep.

Outletnya di pinggir jalan, dan mudah dikenali dari warna dan tulisannya yang mencolok.

Beli minimal 1 lusin, dan langsung digoreng di tempat. Jadi harus nunggu dulu yes. Kemasannya pake besek, suka deh. Dapet cabe rawitnya juga seplastik kecil.

Rasanya sih gurih dan enak. Teksturnya garing di luar, lembut di dalam. Mirip tahu susu di daerah Lembang sana rasanya.

Cabangnya ada dimana mana, andelan banget kalau lagi ngga masak atau ada tamu sebelum layanan aplikasi online 'menyerang'.

Ciri khas resto keluarga adalah menunya yang variatif. Lebih rekomen take away dan makan sistem sharing karena porsinya jumbo. Disini semua masakan dibuat dengan cepat dan punya standar rasa yang bisa diterima semua kalangan.

Ini karena nekat akhirnya nyoba makan di tempat. Ekspektasi sih kalau ngga habis mau dibawa pulang sisanya, eh tapi realitanya abis dong. Mungkin karena udah lama ngga makan di 99, dan rasanya ternyata masih seenak itu dengan isian yang berlimpah. Tapi memang porsi makan di tempat lebih sedikit dibanding take away.