Review Dika & Opik (@go2dika)

Kapasitas meja pengunjung banyak dan spacious. Disambut dari depan, dan diantar ke meja. Untuk pelayanan lumayan informatif dalam menjelaskan produk.

Menunya banyak banget dan lumayan terjangkau. Cocok buat kumpul rame rame sambil icip icip. Walaupun soal rasa nothing special, tapi suka sama pemilihan bahannya yang sehat dan unik. Contohnya Salmon Teriyaki yang saya pesan. Selain Potato Salad, hadir juga Mashed Sweet Potato yang enak banget.

Resto Thailand yang baik rasa, maupun penyajian makanannya juara.

Makanannya otentik, tapi masih bisa diterima sama lidah Indonesia. Semua menu disajikan dengan niat & serius, lengkap dengan daun pisang dan garnish yang ngga pelit.

Definetely bakal balik lagi sih ini.

Suka desain Restonya. Simpel, minimalis, dan terang. Pencahayaan penting sob buat foto foto.

Seperti biasa, kalo lagi kepengen pizza ya pilihan tercepat dan termudah kesini. Karena varian pizzanya banyak, mau yg sweet atau savory ada semua.

Walaupun menurut saya, flavor pizzanya cenderung 'berat', sementara selera saya cenderung yang 'light'. Tapi Opik suka banget sama pizza model Pizza E Birra.

Pesen pizza yang udah pasti ada dagingnya, dan kalo saya selalu diimbangi dengan buah atau sayur kaya jamur, paprika, atau zaitun.

Nah tapi jenis Pizza yang tipis keringnya juara sih. Doughnya renyah dan gurih, berasa makan biskuit keju.

Makan di Resto yang udah ada dari tahun 1976? Hm..sepertinya menarik. Jarang banget lho ada Resto & Bar yang masih buka setelah puluhan tahun.

Lokasinya di Gedung Jaya, Thamrin. Jadi untuk hal parkiran udah bebas masalah. Restonya sendiri ada di samping parkiran, jadi dia menempati gedung sendiri yang terpisah. Dari luar udah unik sih, bangunan putih kotak tertutup yang mengingatkan kita pada arsitektur Romawi.

Begitu masuk berasa dilempar ke mesin waktu, saat orang jaman dahulu menghabiskan waktu untuk bersantai. Interiornya masih dipertahankan sesuai bentuk aslinya. Banyak properti antik yang digunakan untuk menghias Resto. Walau tersedia Bilyard, Bar & Singing Area, tapi kesan homey & kekeluargaan tampak dari Ruang Tamu khas Jawa yang diletakkan di Smoking Area.

Resto ini awalnya hanya menyediakan menu Masakan Perancis. Namun, seiring perkembangan jaman, disajikan Menu Western untuk Lunch Time.


Pesanan Opik : American Mixed Grill

Hadir dengan condiment Baked Potato & Tumis Sayuran. Walau porsi tidak terlalu besar, namun semuanya enak dan dibumbui dengan pas.

Pesanan Dika : Fondue Bouruignonne

Menu ini bisa sharing untuk 2-3 orang sebenarnya. Hadir dengan condiment French Fries, tomat, 4 macam Saus, dan dilengkapi dengan Kompor, Apron, dan 2 tusukan untuk mencelup Daging. Jadi menu ini disajikan mentah, dimasak sendiri, sehingga kita bisa tentukan tingkat kematangannya. Dagingnya sendiri potongannya besar, dan dibumbui minimalis sehingga kesegaran & kualitas dagingnya masih bisa dirasakan. Ditambah dengan pilihan saus yang beragam untuk menambah kelezatannya.

Untuk sharing kita juga pesan menu Escargot yang potongannya besar dan rasanya enak, dibumbui dengan butter + garlic yang melimpah. Bahkan kuahnya enak untuk dicelup ke Garlic Bread yang diberikan sebagai Compliment Appetizer.

Overall, ini pengalaman menarik yang melengkapi jelajah kuliner kami. Untuk yang anti mainstream, pencari ketenangan, atau suka hal hal berbau vintage, Resto ini patut dikunjungi. Namun, pastikan jangan dalam kondisi yang teramat lapar, karena penyajian makanan disini butuh ekstra waktu.

Selalu suka Pizza Hut yang dekat perumahan, suasananya beda. Lebih homey, mungkin karena ngga terlalu besar ya. Pas aja sih, walaupun parkiran terbatas.

Waiternya juga lebih ramah dan personal, mungkin karena pengunjungnya rata rata orang yang sama.

Karena menurut kami makan di Pizza Hut kenyangnya ngga awet, jadi selalu pesan Paket Delight. Kalau ada makanan yang lagi pengen banget, atau mau icip menu baru, kami pesan makanan tambahan.

Semua jenis Bruschetta disini enak, mau yang toppingnya basic ataupun kaya rasa. Kalo lagi mood pesan Pizza yang ada isiannya, tapi cuma sosis yang juara.

Dari sore baru buka antriannya udah panjang.Tapi liatin proses pembuatannya udah sarana relaksasi sendiri sih.

Pesen Martabak Toblerone, dan kata yang pertama kita ucapkan begitu makan, harga emang ngga bohong.

Dan sekarang penasaran sama Martabak Telornyaaaa.