UrsAndNic

Tempatnya cukup spacious, tapi kurang begitu nyaman karena tidak ada ac. Lebih suka datang untuk breakfast karena udaranya masih tidak begitu panas. Setiap ke sini pasti ada pengunjung expatnya, yang kelihatannya sudah menjadi pelanggan regular di sini. Kali ini pesan : 


*St. Gallen Veal Bratwurst (58,5k) – Kalau makan Bratwurstnya saya suka pesan side dish German Fried hash brownnya, kentangnya dipotong2 tipis memanjang baru digoreng, mirip dengan rosti yang ada di Marche. Baru kali ini nyobain yang Veal (180gr), ternyata enak juga. Tapi tetap lebih suka yang Farmer Bratwurst Beef. Recommended. 

*Spaghetti Bolognese (47,5k) – porsinya banyak banget, bisa untuk sharing, pastanya al dente, saus bolognesenya enak, tastenya Eropa banget, kalau mau additional Parmesan cheese harus beli 6k. Lebih enak kalau ditambah Parmesan cheese, jadi lebih gurih. 

*French Fries (29k) – Friesnya fresh, nga asin. Rasanya juga natural banget. Saya suka banget, porsinya juga cukup banyak. 

*Milkshake Chocolate (29k) - sebenarnya enak tapi kurang dingin, terlalu kental, ice cream chocolatenya berasa banget. Request additional ice cube, baru deh seger. Selalu puas makan di sini karena memang tastenya Ok, harganya cukup affordable dan porsinya juga besar. Recommended untuk para pencinta Western Food non halal khususnya German Food, menu porkynya banyak banget. 

Resto ini lokasinya di samping Menteng Huis yang menuju ke arah Monas. Tempatnya cukup spacious dengan interiornya juga terlihat mewah, cantik dan elegan. Terbagi area indoor dan outdoor untuk smoking area. Di area outdoor ada stage untuk live music. Dan di bagian atas ada beberapa private room untuk meeting atau private event lainnya. Menu di resto ini semuanya Indonesian Food. Saya datang untuk makan malam dan pesan : 

*Rawon Wonokromo (85k) – Penyajiannya terlihat sangat tradisional yaitu di tempat seperti anglo dari tanah liat yang di bawahnya ada lilin yang dinyalakan dan berfungsi untuk pemanasnya dan bagian atasnya ada mangkok rawonnya. Rawon ini adalah rawon iga disajikan dengan telur asin, toge, emping dan sambal. Daging iganya super lembut dan rasa rawonnya juga enak dan tasty pas banget dengan lidah saya. 

*Soto Betawi Cikini (60k) – Soto Betawi ini dagingnya sangat empuk dan kuahnya juga tasty. Rasanya juga bukan Soto Betawi abangan. Kuahnya juga tasty. Saya suka juga. Penyajiannya juga sama seperti Rawon di atas anglo. 

*Sate ayam (62k) – satenya bagian dada, empuk , well marinated dan enak. Bumbu satenya rasanya seperti bumbu pecel, enak deh. Penyajiannya di atas tungku bakaran sate dari keramik yang berukuran kecil tanpa bara api. 

*Teh Poci Nasgitel (25k) – Tehnya di poci keramik biasa, disajikan di tray dengan dua cangkir the dan gula batu. Tehnya enak dan bisa refill 1 kali. 

*Wedang Beras Kencur (32k) – Campuran wedang dan beras kencur ini rasanya unik, jamunya dibuat homemade bukan yang sachetan. Benar2 terasa hangatnya jahe dan rasa manis dari beras kencurnya. 

*Nasi Putih @11k - nasinya dibungkus di daun pisang, terlihat sangat tradisional sekali. 

Suka banget dengan ambiancenya yang semi fine dining dan calm, servicenya yang sangat baik dan tentu saja kualitas makanan yang juga baik. Saya pasti akan kembali lagi ke tempat ini untuk mencoba menu yang lainnya. Recommended. 

The Valley ini adalah cafe yang sudah cukup lama buka di kawasan Dago Pakar. Dari dulu café ini sudah menjadi café favorit keluarga. Di area outdoor ini kita bisa melihat pemandangan kota Bandung, best viewnya di malam hari sih karena lebih romantis. Untuk makanan, di tempat ini sudah terkenal dengan harganya yang cukup mahal. Meskipun begitu Café ini tidak pernah sepi pengunjung, terlebih di saat weekend. Datang beramai2 dengan keluarga sebenarnya rencananya hanya ngemil2 saja tapi ada juga yang pesan main coursenya.  Saya pesan : T bone steak – steaknya cukup besar, tetap empuk dan juicy dengan tingkat kematangan yang welldone, disajikan dengan condiment yang cukup banyak, enak juga. Cream soupnya enak, creamy nga bikin eneg, tasty dan disajikan panas banget. Wedang ronde – enak juga , rondenya cukup banyak, jahenya berasa banget, cocok untuk minuman di  cuaca yang dingin seperti di sini. Untuk snack bitter ballen, pisang goreng, tape goreng, french fries semua platingnya cantik ada potongan strawberry dan rasanya juga enak2 deh. Recommended.


Servicenya kurang baik, karena makanannya keluarnya lama banget, susah banget manggil staffnya. Kali ini karena datengnya juga udah abis makan di tempat lain jadi nga terlalu kesel nungguin makanan. Untung makanannya enak2.

Cuaca lagi panas, pasti kepingin cari minuman atau es yang seger2. Pas lagi jalan2 di Trans Studio Mall ada Hong Tang. Tempatnya cukup spacious dekat dengan ticket counter Trans Studio. Sama seperti di Jakarta, di sini rame banget. Porsi di Hong tang ini good for sharing jadi nga pesan banyak2 hanya Mango Monster dan Red bean toast. Mango sorbetnya ada 5 atau 6 scoop banyak banget bisa sharing untuk 3 orang deh. Sorbetnya lembut dan rasanya juga enak deh. Toppingnya ada ada pearl, coconut jelly dan peach pengganti mangga yang lagi sold out. Recommended banget. Red bean toast – Toast khas di Hong Tang ini cukup tebal dan porsinya juga besar, bisa untuk makan keroyokan. Ice cream red beannya juga besar, padat enak banget deh. Recommended. Pesan juga Thai Teanya, enak tapi nga terlalu special.

Masih edisi jalan2 di TSM, saya dan saudara2  beli banyak jajanan,  salah satunya di Shihlin.

Kami beli XXL Crispy Chicken original dan barbeque untuk sharing. Rasanya juga tidak ada perbedaan dengan outlet2 di Jakarta, gorengannya crispy dan daging ayam bagian dalamnya empuk banget, pokoknya enak deh.  My all time fave yang lain itu Sweet plum potato ubinya selalu manis, potongannya berbentuk stick yang cukup tebal. Rasa bubuk plum yang asam manis enak banget dinikmati dengan ubi goreng ini. Shihlin benar2 camilan Taiwanese street food yang terfavorit banget deh. Recommended.

Long weekend ini menginap beberapa hari di area Trans Studio Mall. Males banget keluar dari area Trans Studio Mall karena macet. Jadi makannya hanya muter2 di mall aja. Kebetulan juga restonya cukup banyak salah satunya ada Sushi Tei. Tempatnya spacious banget, nyaman dan interiornya bernuansa Jepang modern. Kirain sepi, ternyata tetap ya pake acara antri dan waiting list. Datang beramai2 dengan keluarga dan pesanannya juga cukup banyak. Semuanya ok, apalagi my all time fave chuka iidako – baby octopus yang sepertinya belum ada yang ngalahin deh enaknya. Rasanya juga sama enak dengan yang di Jakarta. Pesanannya ada yang cepat datang ada yang kelamaan dan sampe kelupaan harus diingetin berkali2. Tapi sushinya enak juga, malah lebih enak dari beberapa outlet di Jakarta yang pernah saya datangi. Overall puas dengan makanannya tapi kelihatannya service harus lebih ditingkatkan karena mau refill ocha susah banget manggil staffnya, apalagi kami sekeluarga duduknya paling belakang. 

Outlet yang terbaru ini tidak terlalu spacious jika dibandingkan dengan yang di GI atau di Sency. Di sini ada outdoor area untuk smoking area. Interiornya mirip2 dengan outlet yang lainnya yang modern dan simple. Ada menu lunch packages yang ditawarkan di tempat ini dan saya ambil package IV yang terdiri dari 1 Nasi + Soto Betawi dan 1 Iced tea. Seharga 75k net. Kalau kita tambah 20k akan mendapat Koffie Peranakan yang harga normal untuk hot coffee 36k++. 
Soto Betawinya cukup tasty tapi bukan seperti Soto Betawi biasa yang berwarna putih dan kental. Yang ini warnanya kuning dan dagingnya juga masih alot. Daging parunya sih nga ada masalah karena empuk. Saya kurang suka tastenya karena memang lebih suka Soto Betawi yang biasa, bukan berwarna kuning.
Pesanan yang lainnya Soto Mie Batavia (69k) – Ini enak deh, sotonya tasty, daging, paru dan kikilnya empuk… yummy banget. Koffie Peranakannya sama enak dengan outlet yang lainnya, recommended.

Resto kecil ini ruangannya terbagi ruangan indoor dan outdoor. Indoornya kecil tapi interiornya sangat terlihat colorful dan cukup nyaman. Menu utamanya Hotdog dan Mie.
Menu Hotdognya hanya ada 4 varian Hawaiian Hotdog, Philadelphia Hotdog, Miami Hotdog dan Jakarta Spicy Hotdog. Menu Mienya juga hanya ada 4 varian : Migoda (Mie Goreng Pedas), Mireda (Mie Rebus Pedas), Mirenara (Mie rebus Saus Marinara) dan Migorito (Mie goreng Buritto). Mie di sini bukan Indomie, melainkan mie ramen. Bisa tambah topping seperti sunny side up, chicken dumpling, cheese dumpling, meatballs, crabstick dengan tingkat kepedasan dari 1 XS – 5 XS.
Saya pesan :

*Miami Hotdog (35.5k ++) – Ukuran hotdognya cukup besar dan tebal. Sausagenya juga besar dan enak. Toppingnya sauce Bolognese ala Homie. Disajikan di tray yang motifnya sama dengan furniture dan tembok ruangannya, garis2 yang colorful. Hotdog bunnya cukup empuk meskipun ada bagian yang terasa agak kering. Hotdog ini disajikan dengan French fries. Gorengan friesnya ok, tidak berminyak rasanya juga tasty meskipun untuk saya agak keasinan. Overall tastenya enak, saya suka banget.
*Mie rebus saus Marinara(25k) – tekstur mienya bagus, ukurannya juga tidak sebesar mie Indomie. Mie ini ada cmpuran daging cincang dan telur. Kuah marinaranya creamy dan gurih. Penyajiannya juga rapi dan sangat panas. Saya suka juga, tastenya cukup mewah. Recommended.
Minuman yang saya coba disini Building Mango Milky – minumannya enak dengan taste minuman mangga yang kekinian , tidak terlalu milky dan tidak terlalu manis. Pas banget, seger dan recommended.
Saya sebenarnya lebih suka makan Hotdog daripada Hamburger, happy banget ketemu resto Hotdog yang rasanya Ok dengan taste yang cukup mewah.
Saya pasti akan balik lagi untuk mencoba varian hotdog lainnya. Recommended.