Windy Anastasia

Sebenernya sih ini mirip dengan es kepal milo dan macamnya.
Kita pesen milo magma, yaitu susu segar dengan segenggam es batu, dengan topping cookie dan dipenuhi dengan milo kepal.
Kita minumnya mesti aduk2 dulu biar susu dan milonya tercampur jadi 1.
Enak! Milo nya pekat banget, jadi lebih berAsa coklat banget.
Untuk dark cocoa magma malah agak manis dibanding milo.
Tapi sayang pelayanannya engga pernah sigap. Dalam kondisi sepi, tetep mesti nunggu embak kasirnya yang sibuk ngobrol dengan temennya. Dan banyakkk banget alesan dengan kerja mereka yang lambat.

Kebalikan dari review2 yang ada di sini, menurutku kata kopi, kopinya burnt semua. Unpleasant banget.
Pesen kopi legi yang pake gula jawa, gula jawanya kerasa di balik rasa kopi yang kebakar tersebut.
Kopi vietnam mereka, yang menurutku masih encer dan kurang berasa kopi strong signature vietnam kopi pada umumnya.
Dan kopinya burnt.
Chocolate earl grey yang, lagi2 aneh. Rasanya belum seimbang sih. Earl grey memang cenderung strong banget dan overshadowing rasa coklat.
But, masig ada room for improvement.

Selalu doyan coffee beans dari reserve, and baristanya selalu kasi rekomendasi yang pas buat di lidah dan perut.
Kali ini kurang beruntung karna biji kopi dari ethiopia mempunyai karakter kopi yang lebih bold, acidity nya lebih tinggi dari yang doyan.
Lebih asem dan pahit banget.
Mungkin jika doyan pahit and strong banget and engga punya maag, ini pilihan pas.

Dari semua tempat sushi, mungkin ini yang paling bisa diterima oleh lidah indo.
Rasanya familiar sekali dan resto chain ini paling difavoritin oleh kita.
Kali ini pesen beberapa gorengan, tapi lupa difoto.
Paling doyan ikan gorengnya yang ada telur di dalamnya. Mesti request extra crispy biar engga bau amis. Dan kres2 pas digigit.