Dim sum biasanya identik dengan makanan mahal dan mewah. Konsep itu diubah oleh Mbledos menjadi makanan yang terjangkau. Dimsum Mbledos lokasinya outdoor tapi cukup mendukung dan cozy. Rasa si yaaaahhhhh, less than average klo bisa bilang jujur. Anggep aja price speaks lah. Hakau pas datang udah sobek, siomay kering dkk. Tp overal oke lah makanannya. Pelayannya super cuek dan kalo ga diteriakin, tidak merespon
Menu yang dipesan: Siomay, Hakau, Sate, Ceker, Kembang Tahu
Kehausan? Cari yang seger2 berbuah? Chang tea adalah tempat yang bagus buat kamu menikmati minuman saat jalan2. Chatuchak adalah minuman bestseller di Sana, Dan saya mengerti mengapa. Manis asam fruity berpadu dan menyegarkan tenggorokan to the max. Not bad juga dengan harga 12 rebu
Rumah makan india sekarang udah ada di surabaya. Warung Assalam ini berada di Papaya Margorejo. Tempatnya cukup sederhana dan minimalis, dengan suasana yang mendukung. Saya memesan camilan populer dengan sentuhan baru, yaitu canai telur bawang, dimana canai nya ditambahkan dengan telur san bawang, serta bumbu kare seharga 18 ribu. Makanan hadir dengan relatif cepat, dan rasanya juga ga kalah enak. Gurih manis dan asin nya berpadu dan menciptakan sensasi baru di mulut?
Tempat ini cukup nyaman dengan suasana yang tenang. Enak untuk kumpul2 bersama teman. Produk dari sini, okay lah. Cordon bleu nya lumayan, manis, asam , creamy, asin. Segala perpaduan rasa terasa, terapi dengan harga 50 ribu cukup mahal. Cheese pizza enak. Enak untuk bagi2
Menu yang dipesan: Cheese Pizza, chicken cordon bleu
Sapa yang ga tau makanan populer di foodfestival ini? Yang dulu hanya gerobak skarang menjadi salah satu alasan utama orang mengunjungi food festival. Dengan rasa familiar, harga murah, mengenyangkan, sapa yang ga mau? Makan telur ilit ini ga cuma tentang rasanya, tapi sambil menikmati waktu bersama teman2 saat bagi2 dan bersenda gura.
Saat saya masuk di tempat makan ini, saya merasa konsep rumah makan yang digabung dengan butik cukup unik. Saya duduk dan dilayani dengan pelayan muda. Menunya cukup menarik, ada pemjelasan tentang teh dan khasiatnya. tetapi pelayan tidak bisa menjelaskan produk dengan cukup baik. Oke lah, saya coba salah satu paket hemat mreka. Honey garlic chicken dengan ice tea. Ice tea disajikan dengan sangat unik. Gelas high ball, termos, dan rak gula. Makanannya.... Underwhelming in portion, serta datangnya lama juga. Nasi sedikit, dan ayan juga ga banyak. Tapi enak, perpaduan rasanya masuk, dan unik juga sensasi di mulut. Worth it lah untuk dicoba. Tempatnya aja agak tralu ujung
Semua sudah tahu dengan boncafe. Restoran yang jual steak nomer 1 itu. Tapi kenapa bisa dibilang nomer 1? Kebanyakan alasan dari orang adalah karena itu steak pertama mereka termasuk saya. Saya memesan Tenderloin steak, steak paling standard di mana-mana. Saya minta medium rare alias setengah matang. Walau proses pemasakan cukup lama, makanan datang juga. Saya meyicipi makanan ini, apakah seenak yang dulu dipikirkan? Oke lah. Gak bilang enak , gak bilang gak enak. Condiment dan saus dari dulu sampe sekarang masih konsisten, namun dagingnya has a lot to be desired. Serat di dagingnya hancur dan tingkat kematangannya jadi well done, akibat disajikan di hotplate. Saya jujur berharap lebih, but what do you expect, not, bad lah, but not that good either
Cacayo di Lenmarc. Pada saat datang saya tidak berekspektasi apa-apa. Saya cuma berpikir "hey, ada kupon diskon, coba aja yuk. Sapatau enak". Saya ke sana, tanya promo, dan makanan diberikan. Suasana dan dekornya saya pribadi suka, kaya cina kuno gitu. Pelayan melayani kita dengan (jujur aja) tidak ada hati melayani, songong dan juaji. Makanan pun tiba dan, what do you know. Makanan nya tidak terlihat appetizing at all. Karenya rasa aneh, ayam di makanan saya berasa seperti trimmingan yang digoreng lagi, dan kubis sama skali gak enak. Sorry man, i got to say. They really need to improve their product and service.