Gregorius Bayu | ig: exploresto

Well, rasa murah di point cafe memang memberikan sensasi baru dan identitas tersendiri. Kali ini pun aku membelinya karena harganya murah. Hehe ..

Aku membeli Flat White. Yang hot. Aku minum, namun rasanya agak aneh. Rasanya pahit. Pahitnya itu tu pahit banget. Bukan pahit khas kopi yang biasanya jadi enak.

Overall, jadi akhirnya gara-gara aku kurang menyukai rasa kopinya, aku tidak merekomendasikan tempat ini ..

     Banyak orang (sekitar gue) berkata bahwa kafe ini menawarkan suasana lain yang tidak seperti ada di dalam kota. Menarik. Hal itu membuatku tertarik mencobanya dan akhirnya beneran mencobanya hari ini. Ternyata beneran ya.       Pohon Pinus yang berjumlah banyak di sini membuat kafe ini terasa berbeda. Berbeda dibanding suasana kota yang biasanya ada. Dari segi tempat sih aku menyukainya.
       Namun untuk kopinya menurutku biasa aja. Airnya seperti terlalu banyak sehingga rasa kopinya pun kurang kuat. Meskipun sensasi dinginnya tetap membuat minuman ini terasa menyegarkan.
       Pelayanan dan kebersihan dari tempat ini menurutku sudah bagus. Mantap deh .. 
       Overall, menurutku tempat ini cocok banget nih buat yang abis sepedaan gitu pengen istirahat. Dateng ke sini enaknya pagi - pagi sih. Suasana matahari ditambah ademnya pohon pinusnya perfect banget gitu. Kalau udah siang, meskipun tetep adem tapi aura mataharinya udah tinggi jadi klo misalkan lagi ngga ada angin ya sama aja gitu. Tetap panas. But, well placed. Selamat mencoba! 

Aku beli martabak ini bungkus ya.. Jadi hanya ngebahas martabaknya hehe..

Oke. Martabak ini menurutku enak. Dari segi martabak manisnya. Isinya banyak, terus adonannya empuk, dan tidak terlalu alot. Cuma martabaknya terlalu berair gitu. Entah karena kebanyakan mentega apa gimana. Untuk martabak telornya juga. Sebenarnya adonan telornya enak. Gurih, asin tapi tidak keasinan, isinya banyak, bumbunya terasa banget. Cuma minyaknya agak terlalu banyak gitu... ._.

Overall, tapi ya begitulah. Menurutku martabak ini enak dan pantas dicoba. Jadi ... Selamat mencoba!

    Banyak orang berkata tempat ini mienya enak. Akhirnya aku mengunjunginya hari ini. Tempatnya ada di pinggir jalan. Ya semacam pengisi trotoar gitu sih.
     Untungnya meskipun di trotoar, tempat ini tidak terlalu kotor. Lumayan bersih. Tempatnya pun cukup padat pas aku ke sana. Pelayanannya menurutku biasa aja. Standar warung biasa.
      Aku pesan lomie, karena kalau disekitaran depok tu cukup sulit untuk menemukan lomie, jadi mumpung disini ada yang jual. Aku pun belinya itu .. Hehe  Mengenai harganya mencapai sekitar 22k. Tidak bisa dibilang murah untuk sebuah streetfood. Tapi juga tidak terlalu mahal juga sih.
      Untuk porsinya. Menurutku standar. Pas. Tidak terlalu banyak tapi tidak kedikitan juga. Untuk rasanya secara umum sih enak. Kuahnya kental, bikin antar mienya ikutan kental dan lengket gitu. Aku suka sayurnya, baksonya juga padat dan berasa. Mantap deh ..
     Overall, menurutku tempat ini tidak mengecewakan. Standar lah ya. Lumayan enak. Untuk sebuah streetfood menurutku pantas dikunjungi, kok. Selamat mencoba! 

     Warna cokelat dan hijau yang mendominasi kafe membuat nuansa alam begitu terasa. Selain itu juga banyak kayu. Dari yang cuma aksen hingga kayu beneran. Daun juga banyak di sini. Dari yang cuma aksen hingga daun beneran.
     Aku beli vanilla milk latte. Menurutku enak. Vanillanya terasa banget. Seger. Tapi terasa bangetnya tu tidak yang banget banget sampe berlebihan gitu. Nggak. Susunya tetap terasa ada sebagai penetralnya.      Overall, menurutku tempatnya cukup bagus. Well reccomended. Selamat mencoba! 

Jujur saja aku ke tempat ini karena langsung tertarik ketika melihat ada yg videoin situasi di sini beserta keunikannya. Terutama keunikan pelayanannya di sini. Akhirnya aku mendatanginya. Lucu sih. Boneka - boneka itu memang memberikan sensasi lain. Tempatnya yang "tidak ada apa-apa" itu juga memberikan sensasi lain. Menunya yang "tidak jelas" itu memberikan sensasi yang lebih lain lagi. Tapi secara umum aku menyukai sensasi lain yang ditawarkan itu.

Aku membeli silent of tiramisu. Seperti susu dengan sirup tiramisu. Terasa jelas kok tiramisunya. Lalu seperti ada rasa kacang-kacangnya gitu. Secara umum aku suka juga. Cuma kayak terlalu sedikit gitu. Maksudnya terlalu cepet habis lah wkwk ..

Overall, konsep tempat ini memang unik. Cuma menurutku keunikan ini juga membawa efek negatif. Fasilitas di sini jadi minim banget. Penjelasan menu tidak ada, kursi tidak ada, tempat parkir juga sedikit. Jadi butuh persiapan sendiri kalau mau ke sini. Tapi tempat ini pantas dicoba, kok. Jadi ... Selamat mencoba!

Wale ini lokasinya di atas. Tempatnya banyak kayunya. Yang mana bikin suasana di sini jadi nyaman banget. Apalagi buat nongkrong atau ngobrol bareng teman atau keluarga. Cuma aku agak menyayangkan pemandangannya yg banyak ketutupan. Entah oleh pohon ataupun rumah tetangga (eh tapi pohonnya ngga boleh ditebang lho ya).

Aku pesan mie rica, biar beda dikit dengan mie ayam biasa. Well. Aku suka sayurnya yg banyak. Bakso beserta kuahnya juga gurih segar gitu. Baksonya alus dan enak. Untuk mienya menurutku agak agak lengket satu sama lain gitu, jadi agak kurang gitu sih. Sama ricanya. Menurutku kurang pedes. Tapi dari segi yg lain udah lumayan enak. Daging ayamnya alus, nyampur semua ama bumbu ricanya. Lumayan.

Mengenai pelayanan menurutku standar sih. Untungnya tempatnya bersih banget klo menurutku. Dari tempat makan hingga kamar mandinya.

Overall, menurutku mienya masih tidak mengecewakan. Tempatnya malah bikin aku kagum. Jadi kesimpulannya? Sangat pantas untuk didatangi dan dicobain menunya. Jadi ... Selamat mencoba!