Anggita Deska

Jadi tau dan bisa ngerasain nasi uduk legend di kebon kacang, zainal fanani. Disini hanya bisa pembayaran transfer dan cash. Begitu datang langsung ke area kasir buat pesan lauknya karena kalau nasi akan disajikan di meja. Pesan ayam paha dan sate kulit juga kol goreng, cukup cepat lauk matang tapi kol goreng tidak ada sepertinya memang tidak bisa minta kol goreng. Nasi disajikan cukup banyak, dilipat daun pisang dan porsi kecil, saya ambil 2 nasi dan nasinya sendiri sudah berasa. Dapat kecap bumbu kacang untuk masing masing tamu, bisa tambah sambal encer jika cocok tapi jujur sambalnya tidak pedas sama sekali. Ayamnya kecil, rasanya manis, cukup berminyak, sate kulitnya banyak isiannya, enak, kenyal. Untuk pesanan 2 nasi uduk, ayam paha, kulit ayam dan es teh tawar menghabiskan 49k. Area makan cukup luas, adem karena atap tinggi, dan banyak meja kursi kayu, parkiran mobil terbatas.

Tempat viral kombinasi kebun bunga dan cafe, bisa buat foto foto dan bunganya banyak ragam dan warna. Kata temanku dulu dikasih bunga, sekarang ga dikasih bunga dan dilarang petik. Untuk bunga yang kuning itu bau. Di area kebun bunga ada toilet dan bilik ganti, toiletnya cukup bersih.

Kafenya ada area outdoor dan indoor, juga bisa piknik sambil lihat ikan di kolam. Ada musholla kecil juga di belakang. Pesan dan langsung bayar di kasir, akan di kasih alarm tanda makan siap. Pas pesan, staffnya bilang kalau pesanan lama karena dapur full apakah saya akan tetap pesan, ya tentu saja pesan karena teman-teman saya udah pesan duluan masa saya kesana ga makan, disaat teman-teman saya makan. Ternyata makanan saya siapnya sama seperti pesanan teman-teman saya, ada area alat makan, kipas penghalau lalat dan sambal di area pick up.

Saya pesan Chicken Curry Rice dan Kopi Gia’s.
Chicken curry rice 🍛: kuah encer, ada sayur wortel dan kentang, nasi tidak terlalu pulen, ayam cukup banyak, porsi mengenyangkan, kari tidak pedas.
Kopi Gia’s ☕️: manis, tidak terlalu strong kopinya, tapi juga bukan yang encer, juga bukan tipe creamy.

Saya juga coba dessert teman saya yaitu Grange Pudding, seperti pudding gyu*kaku tampilannya dengan stroberi diatasnya, dan saus gula merah, tapi disini pudingnya rasa margarin, zonk. Saya juga coba Kopi Magis, ini enak, kopi campur sirup pandang (mungkin?), rasanya manis dan sirupnya terasa, kopinya sama sama tidak strong dan tidak creamy. Untuk makanan just so-so, tapi tempatnya lucu, parkiran juga luas.

Biasanya di beliin temen kalau pada habis dari Bandung, kali ini nyengajain datang buat beli pas long weekend imlek. Kalau di google buka jam 8, tapi pas sampe tempat jam 7.40 antrian sudah mengular. Makin lama makin banyak antrian hingga sampai taman. Pas antri di info jatah per orang 3 box, antri sekitar 1 jam sampai akhirnya bisa masuk, karena mau dine-in juga jadi ada staff nya yang keliling antrian buat tanya yang dine-in mau pesan apa dan ketersediaan. Saat sudah di dalam mau pesan box, staff yang lain info kalau box sisa keju dan strawberry masing-masing 1, karena saya berdua akhirnya masing-masing 1 dengan teman saya tapi saya ga terima masa udah antri lama pas depan kasir diinfo sisa 1, kemudian staffnya tanya ke bagian dapur, karena kalau sudah habis belakang saya juga ga dapat jatah dong, akhirnya staffnya kembali dan info kalau setiap orang sekarang cuma dapat 2 box, jadi saya pesan 2 keju (140k/each).

Area dine in di dalam tidak banyak meja, cukup hectic, toilet bersih dan ada musholla cuma service-nya ga konsisten, kalau di awal bilang 3, konsisten dong sama yang diucapin, bukan tiba tiba bilang habis, pasti trik marketing, ribet deh, mana ga boleh nulis nama nunggu baking selesai, tidak ada estimasi waktu juga baking kapan selesai, padahal masih jam 9 kurang.

Kalau dine in ada cream topping nya, tapi buat take away hanya bolu saja. Sejujurnya saat teman-teman saya suka bawain rasanya enak banget tapi sekarang just bolu pisang. Pesan es kopi tji laki 2 pax juga tidak ada taste kopi sama sekali, malah terasa seperti earl grey.

Diajak makan siang disini sama teman, datang saat long weekend dan pas jam makan siang jadi agak lama makanan datang, begitu datang langsung pesan dan bayar kemudian dikasih nomor meja. Pesan yamien dengan bakso, siomay, tahu, pangsit rebus dan ceker juga minumnya es teh botol. Makanan agak lama datang, porsi yamien banyak, manis, topping ayam cacahnya sangat sedikit, untuk kuahnya segar, rasa tahu dan siomaynya biasa saja, baksonya enak, cekernya lebih enak, mudah dicerna, lepas dari tulangnya. Untuk teh tawar sepertinya gratis dan free refill ambil sendiri. Area makan karena ramai jadi bising, cukup gerah dan panas karena atap tidak tinggi. Ada musholla dan toilet juga, toilet bersih.