Anjani Disti

Saya cukup beruntung karena tidak perlu mengantri ketika saya datang ke kafe ini. Padahal dari beberapa ulasan yang saya baca, kafe ini selalu penuh pengunjung dan antriannya pun cukup panjang. Mungkin hal ini disebabkan karena luas kafe yang sangat kecil dan jiga waktu masak yang cukup lama yaitu 20-30 menit.

Saya memesan pancake Original (IDR 49K) yang bisa dibilang merupakan menu andalan mereka. Pancake nya benar-benar lembut dengan tekstur yang kenyal dan empuk. Membuat saya menjadi tidak bisa berhenti memakannya. Meski rasa dari pancake itu sendiri agak hambar, memakannya dengan es krim vanila dan saus karamel yang disajikan membuatnya menjadi lebih nikmat.

Selain itu, saya juga memesan minuman bernama Purple Stardust (IDR 36K). Minuman ini terbuat dari jus jeruk nipis dengan campuran teh soda bunga telang dan juga potongan lidah buaya. Menurut saya, minuman ini sangat cocok dipadukan dengan pancake yang manis. Rasa asam dari minuman ini memberikan kesegaran dan menghilangkan rasa manis berlebihan yang tersisa dari pancake yang sebelumnya saya makan.

Saya pergi ke Social House untuk makan siang dengan beberapa teman. Social House memiliki nuansa modern dengan dapur yang semi terbuka. Meskipun kondisi ruangannya agak gelap, saya pribadi sangat suka dengan tempat ini karena kesan nyaman yang diberikan. Siang itu, kami memesan Chicken Barbeque Pizza, Chicken Wings dan sebuah kue untuk dimakan bersama-sama. 

Chicken Barbeque Pizza-nya sangat lezat! Pizza yang disajikan adalah pizza tipis dan kering. Pizza tersebut ditaburi potongan ayam serta jamur yang cukup banyak dan dicampur dengan saus barbekyu. Potongan ayam yang diberikan cukup banyak dan tebal. Sayang jamurnya agak sedikit kering, sehingga tidak begitu terasa.

Chicken Wings-nya memiliki campuran rasa manis pedas. Kulit ayamnya kering dan penuh dengan bumbu. Daging ayamnya pun sangat empuk dan bumbunya meresap hingga ke bagian dalam.

Saya lupa nama kue yang kami pesan, namun rasanya sangat enak. Kuenya lembut, padat dan kaya akan rasa coklat. Icing diatas kue tersebut agak sedikit terlalu manis untuk saya, namun teman-teman saya menyukainya.

Saya juga memesan Oven Roasted Barramundi untuk saya sendiri. Makanan ini disajikan bersama kerang, tomat dan kentang dengan saus wine dan butter. Rasa dari ikan barramundi dan kerangnya agak sedikit hambar. Mungkin bisa ditambahkan sedikit garam atau lada untuk membuat rasanya lebih enak. 

Saya memesan Galbi Chicken Steak with Kimchi Fried Rice. Berdasarkan deskripsi buku menu, ini adalah nasi goreng versi korea dengan ayam galbi.

Awalnya saya kira, rasa kimchi dalam nasi goreng hanya berupa bumbu saja. Ternyata terdapat potongan-potongan kimchi di dalam nasi goreng tersebut. Rasa dari nasi gorengnya cukup enak, campuran antara pedas dan sedikit asam. Mungkin karena menggunakan kimchi itu ya. Meskipun begitu, nasi gorengnya sedikit kurang rasa. Nasi yang digunakan pun terlalu lembek, sehingga saya cepat merasa kenyang. Untuk ayam galbi-nya sendiri, rasanya sangat lezat! Ayam yang diberikan potongannya cukup tebal, empuk, kaya akan rasa. Saya sangat suka.

Setelah bertahun-tahun beroperasi, Hainan Chicken Rice milik Chatter Box tetap menjadi juara di hati saya. Nasinya yang gurih dan lembut, ayam yang empuk dan tebal serta sup yang lezat, selalu menjadi pilihan nomor satu setiap saya makan di restoran ini.

Apalagi jika ditambah dengan Es Merah Delima sebagai makanan penutup. Manisnya buah delima dan sirup dipadukan dengan gurih santan, menjadi pilihan tepat untuk mengakhiri makan saya siang itu.

Satu lagi kafe yang unik di Jakarta, Black House. Kenapa unik? Karena Black House menawarkan konsep atau tema yang berbeda di setiap lantainya. Dimulai dari lantai 1 yang diisi dengan tema 'Boutique', 'Coffee' dan 'Books'. Menurut saya lantai 1 ini lebih cocok untuk berkumpul bersama keluarga atau untuk acara besar seperti reuni atau arisan.

Di lantai 2, Black House menawarkan tema 'Candy' dan 'Flower'. Selain dua tema itu, khusus di lantai 2 ini juga terdapat Black House Beauty. Yaitu salon kecil yang suasana serta interiornya cantik sekali. Sepertinya lantai 2 dari Black House diciptakan khusus untuk para cewek ngumpul berjam-jam. Memasuki lantai 3, suasa maskulin sangat kental disini. Mengusung tema 'Music', lantai 3 menghadirkan nuansa simpel namun gelap yang seperti menjadi favorit para cowok. Apalagi karena mereka menyediakan sudut khusus Vape.

Terakhir ada lantai 4 yang menjadi favorit saya. Lantai 4 merupakan rooftop dari Black House Jakarta. Tema 'Heaven' yang diterapkan di lantai ini benar-benar cocok dengan suasana yang ditawarkan. Dilengkapi lagi dengan pemandangan SCBD di malam hari membuat siapapun betah berlama-lama di lantai 4 ini. Tema yang berbeda di setiap lantainya membuat satu kali kunjungan ke Black House menjadi tidak cukup. Apalagi mereka mempunyai menu spesial di tiap tema yang mereka terapkan yang tidak bisa dipesan di tema lainnya. Seru bukan?

Untuk makanannya pun tak kalah menarik. Saya memesan Chocolate at Tiffany untuk minuman malam itu. Saya lupa persisnya isi dari minuman ini namun Chocolate at Tiffany mirip seperti milkshake coklat yang dilengkapi dengan whipped cream, saus coklat serta cherry diatasnya. Rasa coklatnya sangat lezat dan tidak terlalu manis untuk ukuran milkshake.

Chicken Quesadillas dan Chili Fries sebagai pembukanya pun enak. Saya suka dengan Chicken Quesadillas-nya karena rasanya unik. Tapi yang mencuri hati saya adalah Chili Fries mereka. Perpaduan antara saus daging dan keju mozarella nya sangat lezat. Membuat siapapun tidak bisa berhenti memakannya.

Untuk makanan utama kami memesan Spinach Stuffed Chicken, Black House Rice Bowl dan Asian Fried Noodle. Spinach Stuffed Chicken adalah ayam yang diisi dengan bayam dan jagung lalu disiram dengan saus alfredo. Meskipun ayamnya sangat juicy dan enak, saya tidak begitu menyukai saus alfredonya. Black House Rice Bowl adalah sebuah rice bowl yang dilengkapi dengan beef patty, bayam, jagung manis dan omelet. Saya suka dengan beef patty-nya yang juicy dengan bumbu yang pas.

Makanan utama yang paling enak menurut saya adalah Asian Fried Noodle. Makanan ini memang nampak seperti mie goreng dengan telur biasa namun ditambahkan dengan chicken katsu. Akan tetapi bumbu yang diberikan di mie goreng tersebut beda dengan mie goreng biasa. Rasanya unik dan benar-benar enak sekali. Saya sampai ingin nambah rasanya.

Lalu ada Ugly Nutella dan Black Milo untuk dessertnya. Ugly Nutella adalah cake coklat tanpa tepung. Rasa coklatnya sungguh terasa dan agak padat untuk sebuah kue. Sementara Black Milo adalah kue dengan biskuit buttermilk yang dicampur dengan krim dark coklat. Rasanya beda dengan dessert kebanyakan. Dark coklatnya sangat terasa lalu ada kerenyahan dari biskuit buttermilk namun sangat chewy ketika dikunyah. Meskipun agak sedikit terlalu manis, saya lebih suka Black Milo dibandingkan dengan Ugly Nutella.

Gilkans merupakan salah satu bagian dari Garden Kuliner Kalimalang. Gilkans hanya menawarkan menu makanan kecil sebagai teman ngobrol-ngobrol. Kami memesan Bratwurst ukuran 15cm dengan rasa original dan cheese.

Bratwurst rasa original tidak lebih dari sekedar sosis biasa bagi saya. Meskipun rasanya cukup enak, tapi bratwurst ini cenderung biasa saja. Walau begitu saya suka dengan melimpahnya mayonaise dan saus yang diberikan.

Sementara untuk bratwurst rasa keju, saya pikir kejunya akan berada di dalam sosisnya dan rasanya akan bercampur dengan rasa dari sosis itu sendiri. Ternyata keju yang diberikan adalah keju parut. Sayangnya saya tidak mencoba yang ini karena saya tidak suka keju. Tapi menurut teman-teman saya, rasanya tidak jauh berbeda dengan bratwurst rasa original.

Agak sulit menemukan Bookopi ini karena ternyata lokasinya berada di salah satu gedung di dalam apartemen Kalibata. Tapi rasa bingung mencari itu terbayarkan ketika saya masuk ke dalamnya.

Interior di dalamnya memberikan kesan antik dan kuno pada kedai kopi ini namun tidak menghilangkan suasana nyaman untuk berlama-lama di dalamnya. Salah satu dindingnya diisi dengan rak buku besar sekali. Saya kurang tahu apa buku-buku yang disitu boleh dibaca, namun Bookopi menyediakan rak buku kecil untuk beberapa majalah dan buku yang boleh dibaca oleh pelanggannya.

Saya memesan Butterscotch Ice Latte serta Roti Canay dengan Kenari dan Palm Suiker untuk dimakan bersama-sama. Ohya, teman saya juga memesan Coffee Affogato. Rasanya biasa saja, tidak lebih dari eskrim vanilla yang disiram dengan kopi. Menurut saya ice latte yang saya pesan tidak ada rasa butterscotchnya sama sekali padahal rasa kopinya sudah pas.

Topping pada roti canay-nya sangat enak. Kenari yang diberikan sangat banyak dan rasa manis dari palm suiker juga berpadu tepat dengan kenarinya. Sayang roti canay yang digunakan seperti roti canay siap pakai sehingga rasanya agak aneh. Roti canay yang saya tahu seharusnya garing dan berserabut namun roti canay disini malah padat dan tebal. Sangat disayangkan.

Ohya, teman saya juga memesan Coffee Affogato. Rasanya biasa saja, tidak lebih dari eskrim vanilla yang disiram dengan kopi.

Kafe yang satu ini unik sekali karena punya toko bunga didalamnya. Selain untuk berjualan bunga, toko bunga ini jelas mempercantik nuansa yang ditawarkan oleh kafe tersebut. Meskipun kafe ini memiliki kesan cewek banget dengan bunga-bunganya, bukan berarti yang cowok tidak bisa berlama-lama didalam sini. Suasananya sejuk dan nyaman banget bikin kita gak pengen pindah.

Saya suka sekali dengan penataan cahaya dari kafe ini. Jendela-jendelanya yang besar dan tinggi yang membuat cahaya matahari masuk dengan indahnya. Hal ini menghasilkan spot-spot foto yang bagus dan tidak boleh kalian lewatkan. Bunga-bunga yang ada di dalam toko bunganya pun sangat cantik meskipun saat saya datang kesana, bunga yang dipajang tidak terlalu banyak.

Saya memesan Wagyu Fried Rice dan Blackcurrant Mango Tea, sementara teman-teman saya yang lain memesan Prawn Spaghetti Scampi, Beef Udon, Club Sandwich dan Rosa Chicken.

Prawn Spaghetti Scampi adalah aglio olio pasta dengan topping udang serta cabai yang sangat banyak. Rasanya pedas namun sangat enak. Sayang udang yang diberikan terlalu sedikit. Beef Udon-nya pun tidak kalah enak. Irisan daging yang diberikan cukup banyak tapi yang membuat saya jatuh cinta dengan masakan ini adalah kuahnya. Kuahnya saja sangat harum dan benar-benar gurih. Lalu untuk club sandwich dan Rosa Chicken rasanya ternyata biasa saja meskipun tetap enak sih.

Wagyu Fried Rice yang saya pesan keluar cukup lama. Dan ketika pesanan saya datang, nasinya tidak sepanas yang saya harapkan. Rasa dari nasi gorengnya biasa saja seperti nasi goreng kebanyakan. Namun wagyu yang diberikan jumlahnya sangat banyak dan sangat lembut. Bumbu yang diberikan pun enak, perpaduan antara manis dan gurih. Blackcurrant Mango Tea nya cukup enak meski rasa mangga nyaris tidak terasa di minuman itu.