Chris Pork -- Gue beneran ngiler pas mampir ke Pork Festival di MOI terus ngelihat ini. Daging babi yang disajiin terlihat menggoda. Apalagi, sosis nya yang kelihatan gede dan enak.
Gue cobain: Pork Sausage seharga 65k. Worth it, sih. Selain gede, dia porsinya termasuk nasi sama sayur.
Rasanya gimana?
As expected, cita rasa sosisnya dominan ke manis. Teksturnya garing dan gak lengket. Gak berbau juga. Overall, good lah ini. Aku suka.
Kebuli Ijab Qabul -- Pas lagi ke Surabaya, gue nemuin tempat jualan makanan Arab ini di sebuah food court dekat Pakuwon. Mereka jual aneka makanan Arab mulai dari nasi kebuli sampai ada kebab juga.
Di sini, gue mencoba Kebab Salmon seharga 45k. Ya, termasuk worth it, sih.
Rasanya gimana?
Dia dominan ke asam dan pastinya ada rasa salmon tapi, juga rasa sayurnya banyak. Cuma gue gak suka teksturnya, becek banget.
Ambience tempatnya dia kayak food truck tapi, 2 lantai. Lantai bawah buat order, lantai atas buat makan. Pelayanan ramah.
Le Cafe Gourmand -- Sebuah kafe di daerah pusat kota Surabaya dengan nuansa dan vibes Eropa. Di sini, mereka spesialis menjual ice cream gelato.
Di sini, gue cobain Chaifogatto seharga 33k dengan free tester pastry. Ya, termasuk worth it, sih.
Rasanya gimana?
Gue awalnya ngira ini, tuh teh karena memang pas gue tanya ke mas-nya dia bilang teh. Gak tahunya pas gue coba, ternyata ini, tuh jamur dicampur sama es krim. Ya, bayangin dah rasanya gimana. Anget2 campur dingin, ada rasa rempah berpadu manis susu.
Ambience tempatnya enak buat ngumpul sama kerja, nuansanya Eropa banget dan cozy juga. Terus, semakin kental keEropaannya saat musik khas Eropa juga diputar di sini.
Supresso Coffee Gallery -- Sebuah kafe yang berada di pusat Kota Surabaya, dekat sama Pakuwon Mall.
Di sini, gue cobain: Nasi Campur seharga 55k sama Orange Tea seharga 34k++. Ya, harganya worth it, sih. Apalagi, lu liat aja porsi nasi campurnya sejumbo apa.
Rasanya gimana?
1). Nasi campur: Di luar ekspetasi! Gue gak nyangka porsinya bisa sejumbo ini ada nasi, gulai, ayam bumbu santan, telor, sambal, dan lain-lain. Rasanya juga enak, terutama dari gulai yang gurih dan ayam santannya yang dominan ke santan tapi, gak enek dan juicy. Terus, telor sama tahunya dominan ke manis kecap, lengkap dengan kerupuk dan sambal yang nikmat.
2). Orange Tea: Ya, dominan ke asam khas jeruk lah kalau ini.
Ambience tempatnya vintage dan agak gelap/remang gitu di dalam. Tapi, buat kerja/ngumpul cocok.
Tectona Grandis -- Restoran ini berada di dalam Fave Hotel Graha Agung, Surabaya dan lokasinya dekat dengan Pakuwon. Di sini, gue menginap selama 2 malam di hotelnya dan gue memutuskan buat sarapan di sini juga.
Berhubung paket penginapan gue gak sama breakfast, jadinya gue kudu bayar sebesar 85k buat sarapan di sini. Worth it, sih AYCE di hotel harga segitu. Apalagi, ini udah include pajak sama service charge.
Tapi, makanannya rata2 standar dan b aja. Bubur ayamnya kondimennya keasinan. Terus, kopinya cuma kopi bubuk biasa gue rasa dengan tambahan krimer yang bisa kalian campur sendiri. Paling unik sereal cornflakesnya menurut gue karena gue belum pernah nemu sereal cornflakes yang bentuknya bulat2 begitu dengan susu segar. Sama rotinya, juga ya roti pada umumnya lah.
Paling oke di sini ayam rujaknya, yang gurih dan gak pedas samsek. Ayamnya juga juicy.
Ambience tempatnya cukup cozy dan cukup nyaman juga, mirip lounge lah. Pelayanannya juga ramah dan friendly.
