5 Ikan Asin yang Paling Banyak Digunakan oleh Masyarakat Indonesia dalam Sajian Kuliner Tradisional
List Artikel 13 April 2018 | 0 KomentarIndonesia memiliki hasil laut yang sangat
melimpah, terutama ikan-ikannya. Oleh karena itu, agar ikan-ikan hasil
tangkapan nelayan tersebut tidak cepat basi, maka dilakukan fermentasi dengan
cara diasinkan dengan menggunakan garam. Proses fermentasi dengan menggunakan
garam bisa membuat ikan bertahan hingga hitungan bulan. Ikan yang
difermentasikan dengan garam inilah yang dinamakan dengan ikan asin. Proses
pembuatan ikan asin memang tidaklah sulit, tapi membutuhkan proses yang cukup
lama karena kamu harus menjemur ikan hingga kadar airnya habis di bawah sinar
matahari. Ada banyak jenis ikan asin di Indonesia, di antaranya ada lima yang
paling banyak digunakan dalam sajian kuliner tradisional, yaitu:
1. Ikan Asin Bulu Ayam
Sumber: hargaikanasin.wordpress.com
Ikan asin yang paling terkenal di Indonesia
adalah ikan asin bulu ayam. Kamu pasti bertanya-tanya tentang namanya yang
cukup aneh. Dinamakan ikan asin bulu ayam karena bentuknya yang tipis dan
bagian pinggirannya menyerupai bulu ayam. Ikan asin jenis ini sangat banyak
ditemui di pulau Kalimantan dan Jawa. Harganya tergolong murah dibanding ikan
asin lainnya karena mudah didapat. Ikan asin bulu ayam lebih banyak diolah
dengan cara digoreng dan dijadikan lauk untuk disantap dengan nasi putih
hangat. Di Jakarta dan Jawa Barat, ikan asin bulu ayam sangat identik dengan
lauk untuk sayur asem.
2. Ikan Asin Gabus
Sumber: store.mypangandaran.com
Selain ikan asin bulu ayam, ikan asin yang
paling sering dipasangkan dengan sayur asem adalah ikan asin gabus. Ikan asin
ini memiliki kelebihan dari segi kebersihannya karena sebelum diasinkan, ikan
gabus dibelah dan dibersihkan terlebih dahulu, mulai dari sisik, insang, dan
isi perutnya. Tak heran jika harga ikan asin gabus tergolong cukup mahal di
pasaran. Selain digoreng, ikan asin gabus juga bisa dinikmati dalam olahan
balado atau ditumis dengan bumbu cabai hijau.
3. Ikan Asin Peda
Sumber: goresanpenaseru.blogspot.com
Ikan asin peda merupakan salah satu jenis
ikan asin yang diolah setengah kering sehingga waktu kadaluarsanya tidak selama
ikan asin lainnya. Ikan asin peda lebih sering diolah dengan cara digoreng
begitu saja untuk dijadikan lauk bersama dengan sambal dadak atau sambal matah.
Selain digoreng, ikan asin peda juga sering dijadikan sebagai olahan pepes yang
dipadukan dengan daun kemangi dan aneka rempah-rempah lainnya.
4. Ikan Asin Jambrong
Sumber: bukalapak.com
Ikan asin jambrong sekilas memang mirip
dengan ikan asin bulu ayam dan ikan asin gabus, tapi bentuknya lebih panjang
dan dagingnya lebih tipis. Ikan asin jambrong biasa diolah menjadi abon, dijadikan
campuran sambal, atau digoreng begitu saja untuk disajikan bersama dengan
sambal, lalapan, dan nasi putih hangat. Ikan asin jambrong yang digoreng akan
menghasilkan tekstur yang sangat garing dan renyah.
5. Ikan Asin Teri
Sumber: resepkuekeringku.com
Terakhir ada ikan asin teri yang sering dijadikan campuran bahan masakan seperti kering tempe kacang, nasi goreng, rempeyek, dan lain sebagainya. Ikan teri pada dasarnya terdiri dari tiga jenis, yakni ikan teri Medan yang memiliki warna putih dengan ukuran sedang, teri nasi yang juga berwarna putih tapi ukurannya lebih kecil dan teksturnya lebih lembut, dan yang terakhir adalah teri jengki yang berbentuk silindris dengan bagian perut membulat, dan ukuran yang lebih besar dari kedua jenis ikan teri lainnya.
Itu dia lima varian ikan asin yang sering ada di dalam sajian kuliner khas Indonesia. Nah! Kamu bisa makan sajian ikan asin di restoran-restoran khas Indonesia atau Sunda seperti restoran rekomendasi PergiKuliner di bawah ini!