7 Makanan Indonesia yang Disukai Warga Lokal tapi Tak Disukai Turis Asing
List Artikel 28 September 2023 | 0 KomentarSiapa di sini pecinta masakan khas
Indonesia? Bagi sebagian besar orang Indonesia, masakan lokal selalu menjadi
favorit karena setiap harinya kita selalu menyantap makanan Indonesia. Makanan
khas Indonesia tidak hanya memiliki bumbu rempah yang kuat dan dominan, tapi
juga terkadang dibuat dengan bahan dasar dan bahan campuran yang terbilang
cukup unik dan berbeda dari kuliner-kuliner dari negara lainnya. Inilah
yang menjadikan kuliner Indonesia selalu berkesan bagi siapa saja yang
menyantapnya, termasuk bagi para turis asing. Lidah turis asing tentu berbeda dengan lidah
masyarakat lokal. Ternyata ada beberapa bahan makanan khas Indonesia yang sangat
disukai oleh masyarakat lokal, tapi tidak disukai oleh para turis asing. Coba kita cek
bersama yuk, apa saja makanan khas Indonesia yang kurang disukai turis asing!
1. Pete
Sumber: dapurkobe.co.id
Makanan khas Indonesia pertama yang disukai banyak warga lokal tapi tak disukai turis asing adalah pete. Hampir sebagian besar turis asing tidak suka menyantap pete. Pete termasuk jenis kacang-kacangan dan sayuran yang banyak digunakan pada berbagai masakan khas Indonesia, seperti sambal goreng kentang ati hingga tumis teri pete. Pete memiliki tampilan kehijauan dengan tekstur agak garing, rasa yang unik dan agak pahit, serta aroma yang cukup menyengat. Aroma menyengat dan rasa agak pahit yang dimiliki pete inilah yang membuatnya kerap dianggap tidak enak oleh para turis asing.
2. Jengkol
Sumber: pergikuliner.com
Selain pete, pastinya ada jengkol yang tak ketinggalan dalam daftar makanan khas Indonesia yang kurang disukai turis asing. Tak berbeda jauh dengan pete, jengkol memiliki aroma yang unik dan tak biasa sehingga jika dikonsumsi oleh orang turis asing, aromanya bisa tidak disukai. Padahal rasa dari jengkol terbilang agak hambar. Meski demikian, teksturnya cenderung empuk agak padat. Jengkol biasanya dimasak menjadi balado atau semur jengkol sehingga cocok disantap dengan nasi.
3. Ikan Asin
Sumber: wikimedia.org
Ikan asin juga menjadi salah satu makanan khas Indonesia yang digemari masyarakat lokal tapi tidak disukai turis asing. Sesuai dengan namanya, ikan asin merupakan ikan yang diasinkan sebagai salah satu bentuk fermentasi sehingga bisa tahan lama. Ikan asin memiliki rasa asin yang kuat sehingga mungkin tidak sesuai dengan selera para turis asing yang lebih terbiasa dengan makanan yang berbeda. Ikan yang digunakan kebanyakan adalah ikan laut yang sudah dicuci bersih lalu diberi garam dan dikeringkan hingga kadar airnya berkurang. Untuk pengolahan memasaknya, ikan asin bisa digoreng langsung atau direndam air panas untuk mengurangi rasa asinnya.
4. Terasi
Sumber: radarcirebon.id
Selanjutnya, ada terasi yang pastinya juga masuk dalam daftar makanan khas Indonesia yang tidak disukai oleh turis asing. Terasi sebenarnya termasuk dalam bumbu masakan Indonesia karena sering digunakan sebagai tambahan bumbu sambal hingga bumbu dasar. Bagi para turis asing, terasi bisa memiliki rasa dan bau yang sangat intens. Turis asing yang tidak terbiasa dengan rasa yang kuat ini mungkin merasa tidak nyaman untuk menikmati makanan yang mengandung terasi. Terasi sendiri dibuat dari bahan dasar udang atau rebon yang difermentasikan dalam waktu lama sehingga aromanya terbilang cukup menyengat. Oleh karena itu, saat ditambahkan dalam masakan, kamu hanya diperbolehkan menggunakannya sedikit saja. Jika terlalu banyak, maka aroma dan rasanya bisa menjadi lebih dominan.
5. Jeroan
Sumber: pergikuliner.com
Masyarakat Indonesia sangat suka dengan jeroan. Kamu bisa menjumpai aneka kuliner dari jeroan seperti oseng kikil, paru goreng, sambal goreng ati ampela, gulai tambusu, sate usus, dan sebagainya. Sayangnya, turis asing tidak terlalu suka dengan jeroan. Hal ini dikarenakan jeroan tidak banyak digunakan dalam masakan Barat. Jadi, tak heran kalau turis asing tidak terlalu suka dengan jeroan karena merasa aneh dan tidak terbiasa. Selain itu, jeroan memiliki rasa yang berbeda dibandingkan dengan daging yang lebih umum. Para turis asing mungkin menganggap rasa jeroan terlalu kuat, amis, atau berstruktur aneh untuk selera mereka yang biasa dengan makanan yang lebih umum.
6. Ceker Ayam
Sumber: pergikuliner.com
Tidak hanya jeroan, ada juga ceker ayam yang tidak disukai oleh turis asing. Sama seperti jeroan, turis asing juga tidak terbiasa dengan ceker ayam. Para turis asing juga mungkin tidak nyaman dengan bentuk dan tekstur ceker, yang dapat terlihat aneh untuk mereka makan. Padahal ada banyak masakan khas Indonesia yang menggunakan bahan dasar ceker ayam. Sebut saja soto ceker, balado ceker, semur ceker, ceker mercon, seblak ceker, dan masih banyak lagi. Ceker ayam memiliki daging yang tidak banyak. Meski ada daging, dagingnya cenderung kenyal. Masyarakat Indonesia suka mengonsumsi ceker ayam karena mencari tekstur daging yang kenyal seperti yang ada pada ceker.
7. Petis
Sumber: wikimedia.org
Buat yang belum tahu, petis adalah salah satu bumbu masakan khas Indonesia yang dibuat dengan bahan dasar olahan udang yang difermentasikan dalam waktu yang cukup lama. Tak berbeda jauh dari terasi, petis memiliki aroma dan rasa yang cukup menyengat. Para turis asing mungkin tidak terbiasa dengan rasa yang begitu kuat dan merasa aromanya terlalu tajam atau aneh. Beberapa orang Indonesia pun ada yang tidak menyukainya. Petis banyak digunakan dalam beragam kuliner asal Jawa Timur seperti tahu telur, kupat lontong, rujak cingur, dan masih banyak lagi.
Itulah beberapa makanan khas Indonesia yang disukai masyarakat lokal tapi tidak disukai turis asing. Selera kuliner sebenarnya sangat subjektif, dan apa yang disukai atau tidak disukai oleh turis asing dapat bervariasi. Beberapa turis asing mungkin justru menyukai makanan-makanan khas Indonesia tersebut, sementara yang lain mungkin tidak. Hal ini adalah hal yang wajar dan merupakan bagian dari keberagaman budaya dan kuliner di seluruh dunia. Nah, buat kamu yang lagi cari restoran atau tempat makan yang menyajikan makanan khas Indonesia, yuk datang ke tempat-tempat di bawah ini!