Logo Ringkasan PergiKuliner Logo Ringkasan PergiKuliner

Adakah Mamang Nasi Goreng di Manhattan?

List Artikel
19 Februari 2019 | 0 Komentar
Hanya di Indonesia, kita tidak harus pusing untuk sekadar memikirkan makanan. Maksudnya, tidak harus bingung untuk makan. Ada banyak makanan dan pedagang makanan. Maksudnya lagi, hal itu sepertinya tidak ada di luar negeri! Malam baru saja turun ketika saya berhasil sampai di kost-an, setelah sebelumnya berjuang merayap di jalanan yang dipenuhi para pendekar kerja. Seperti biasa, sesampainya di kost-an sepulang kerja, hal yang saya lakukan adalah mandi. Sebab membiarkan peluh yang membungkus tubuh seharian tinggal lebih lama, pasti akan menjadikan tidak asyik aromanya, bukan?

Setelah mandi dan berpakaian, seperti tidak lupa akan tugasnya, perut akan keroncongan meminta makan. Belum lagi saya memikirkan akan makan apa, seketika terdengar bunyi “teng… teng… tereng teng…” dari luar. Mamang nasi goreng memang boleh dinobatkan menjadi idola. Begitulah merek yang tertulis di gerobak si Mamang, “NASI GORENG IDOLA”. Memang idola sejak dalam gagasan, si Mamang ini. Saya memesan nasi goreng sang idola, menunggunya sembari memerhatikan kepiawaian si Mamang dengan perangkat kerjanya, dan setelahnya makan lalu kenyang. Kantuk pun tak menunggu lama, seperti tidak lupa pula akan tugasnya.



Sumber : Pergikuliner.com


Cerita di atas saya rasa tak akan ditemukan oleh mereka yang hidup dan tinggal di luar negeri. Mungkin (karena saya belum pernah hidup dan tinggal di luar negeri, maka ini hanya satu kemungkinan). Saya sekali waktu pernah membayangkan, bagaimana jika saya hidup di luar negeri, dan beginilah cerita bayangan saya:


Malam baru saja turun ketika saya berhasil sampai di apartemen murahan di pinggiran Manhattan, setelah sebelumnya berjalan di trotoar tanpa hambatan, menikmati senja mengambang dari sisi kanal yang temaram. Seperti biasa, sesampainya di apartemen sepulang kerja, hal yang saya lakukan adalah berendam di bathtub murahan. Sebab membiarkan peluh yang membungkus tubuh seharian tinggal lebih lama, pasti akan menjadikan tidak asyik aromanya, bukan?


Setelah mandi dan berpakaian, seperti tidak lupa akan tugasnya, perut akan keroncongan meminta makan. Berjingkat ke lemari penyimpanan makanan, saya tidak menemukan apa-apa selain sereal sisa sarapan. Saya bingung memikirkan akan makan malam apa. Sekali terlintas di pikiran untuk makan di restoran yang berada tak jauh dari apartemen. Namun dari saku belakang celana, dompet saya menjerit duluan. Akhir bulan, bos! Sepertinya bukan gagasan yang buruk jika makan mie instan double dengan telur juga rawit, pikir saya ngiler mengalihkan gambaran akan makan di restoran. Namun, kerlap lampu-lampu gedung yang bagai kunang-kunang menyadarkan saya, bahwa ini Manhattan, bukan Kampung Rambutan. Mana ada warung, Warkop atau Burjo yang senantiasia menyediakan mie instan. Seketika samar-samar di ingatan, muncul si Mamang nasi goreng yang dengan senyum melintas dengan bunyi khas “teng… teng… tereng teng…”-nya.



Sumber : Europosters.eu


Dan pada mulai saat itu saya tak lagi memikirkan hidup dan tinggal di luar negeri, saya begitu bersyukur bisa hidup dan tumbuh di Indonesia. Di Indonesia akan senantiasa kita dapati penjaja makanan di tiap sudut jalan hingga gang. Dari jajanan hingga makanan berat. Dari yang khas Indonesia hingga yang khas barat. Tidak akan pernah ada kebingungan muncul untuk urusan perut jika tinggal dan hidup di Indonesia. Warkop dan Burjo buka 24 jam sebagai pilihan jika tidak ingin makan di restoran ayam goreng yang, untuk menikmatinya saja melalui perdebatan dulu: kulitnya dimakan duluan, apa belakangan? Warung yang mana cikal bakal minimarket bertebaran pula di sudut-sudut gang, yang dengan ramah penjualnya kita bisa membeli mi instan, kopi sachetan, dan rokok ketengan. Di luar negeri hal semacam ini mana bisa kita dapatkan.


Indonesia memang masih jauh dari kata sempurna. Masih banyak kekurangan yang harus dibenarkan. Namun Indonesia adalah surga bagi para pecinta makanan. Dan bukan hanya itu, tapi juga surga bagi makanan itu sendiri untuk hadir memenuhi kebutuhan.

 

Cek rekomendasi menu nasi goreng dari kami di bawah, ya!

Nasi Goreng Bistik Sawah Kurung

Foto Nasi Goreng Bistik Sawah Kurung
Foto Nasi Goreng Bistik Sawah Kurung
Foto Nasi Goreng Bistik Sawah Kurung

Mangia - Verse Hotel

Foto Mangia - Verse Hotel
Foto Mangia - Verse Hotel

Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih Sejak 1958

Foto Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih Sejak 1958
Foto Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih Sejak 1958
Foto Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih Sejak 1958

Nasi Goreng Gila Gondrong Obama

Foto Nasi Goreng Gila Gondrong Obama
Foto Nasi Goreng Gila Gondrong Obama

Topik artikel ini:
0 Komentar
[ ... ]

Bagaimana ringkasan ini menurut pendapatmu?