Kamu pernah memiliki alergi
makanan atau pernah mengalami intoleransi makanan? Intoleransi makanan
sering kali salah dikenali sebagai alergi makanan karena memiliki gejala yang
bisa dikatakan hampir mirip. Beberapa gejala yang dialami bisa berupa mual,
timbul bercak merah, rasa gatal pada bagian permukaan kulit, hingga rasa sesak atau kesulitan bernafas.
Padahal, sebenarnya intoleransi makanan dengan alergi makanan ini adalah dua
hal yang berbeda jika dilihat dari penyebabnya. Untuk memperjelas perbedaan
dari keduanya, coba langsung sama-sama kita cek apa saja perbedaan dari
keduanya di bawah ini!
Sumber: Recipes.timesofindia.com
Pengertian Alergi
Makanan dan Intoleransi Makanan
Alergi makanan adalah sebuah reaksi simpang makanan yang didasari oleh adanya proses imunologis. Jadi ada kaitannya dengan imunitas tubuh. Sedangkan intoleransi makanan adalah reaksi simpang yang terjadi bukan karena adanya proses imunologis. Jadi intoleransi makanan tidak ada kaitannya sama sekali dengan sistem imunitas tubuh. Reaksi simpang ini adalah reaksi yang tidak diinginkan tubuh dikarenakan adanya zat tertentu dari makanan yang masuk dan ditolak oleh tubuh.
Penyebab Alergi
Makanan dan Intoleransi Makanan
Untuk penyebabnya, meski sama-sama
dikarenakan makanan yang masuk ke dalam tubuh, tapi ternyata ada bedanya di
sini. Untuk penyebab utama alergi makanan ini dipengaruhi dari adanya riwayat
alergi atau atopik yang dimiliki oleh keluarga. Jadi ada silsilah alergi dalam
anggota keluarga dekat seperti ayah atau ibu sehingga kita juga memiliki alergi
yang sama. Sedangkan intoleransi makanan sama sekali tidak ada hubungannya
dengan riwayat kesehatan keluarga. Melainkan dipengaruhi dari faktor psikis
seperti stres hingga permasalahan pada sistem pencernaan.
Sumber: Nationaleczema.org
Gejala Alergi
Makanan dan Intoleransi Makanan
Untuk gejala yang ditimbulkan dari
alergi makanan dengan intoleransi makanan sebenarnya cukup berbeda. Beberapa
tanda atau gejala yang muncul pada
alergi makanan adalah muncul kemerahan pada kulit tubuh, bengkak pada bagian
sekitar wajah, hidung berair, kesulitan bernafas, hingga terjadinya masalah
pencernaan seperti diare, mual, dan muntah. Sedangkan untuk gejala intoleransi
makanan, gejala yang ditimbulkan akan lebih ringan karena tanda yang paling
sering terjadi adalah terjadinya masalah pada perut. Jadi perut kita akan
terasa kembung, begah, lemas, sering buang angin, hingga nyeri pada dada yang
diakibatkan oleh refluks asam lambung.
Sumber: 360moms.net
Penanganan
Alergi Makanan dan Intoleransi Makanan
Alergi makanan dan intoleransi
makanan memiliki satu persamaan, yakni sama-sama tidak bisa disembuhkan. Tapi
setidaknya kamu bisa memberikan penanganan saat terjadi alergi makanan
atau intoleransi makanan atau bisa mengontrolnya. Caranya sebenarnya sama,
yakni dengan menjauhi makanan yang bisa menyebabkan alergi makanan. Sedangkan
untuk intoleransi makanan, kamu bisa mengurangi jumlah konsumsinya. Tapi jika sudah terlanjut mengalami alergi
makanan atau intoleransi makanan, maka cara penanganannya cukup berbeda. Ketika
sudah terjadi alergi makanan maka kamu bisa meminum obat alergi apabila gejalanya masih ringan. Tapi kalau sudah terlihat berat, maka sebaiknya
langsung pergi ke rumah sakit untuk penanangan yang lebih lanjut. Sedangkan
untuk intoleransi makanan, kamu bisa menetralisir dengan mengonsumsi
lebih banyak air putih sehingga bisa membersihkan lambung dan meminimalisasi
gejala yang ditimbulkan.
Itulah perbedaan alergi makanan
dengan intoleransi makanan. Semoga dengan adanya penjelasan singkat di atas, kamu bisa memahami perbedaan dari keduanya sehingga tidak salah
mengenali keduanya.