Kamu termasuk penggemar kopi? Pastinya sudah pernah mendengar atau bahkan sudah pernah mencicip kopi cold brew dan cold drip. Kedua kopi ini sama-sama berjenis kopi dingin yang sedang banyak digemari anak muda Jakarta karena cuaca sedang terik-teriknya sehingga menyeruput kopi dingin mampu meredakan rasa haus dan panas. Sama-sama tergolong dalam jenis kopi dingin, cold brew dan cold drip ini seringkali disalahartikan atau dianggap sama. Biasanya coffee shop menjual cold brew dan cold drip dalam bentuk botol sehingga mudah dibawa ke mana-mana. Meski terlihat serupa, tapi sebenarnya keduanya ini punya berbeda, baik itu dari cara pembuatan hingga cita rasanya. Coba kita cek lebih lanjut!
Cold Brew
Sumber : Blog.gygi.com
Minuman kopi dingin ini dibuat dengan metode perendaman selama minimal 8 jam. Kopi terlebih dahulu diseduh dengan air bersuhu ruangan atau air dingin, lalu simpan dalam wadah tertutup dan masukkan ke dalam lemari pendingin selama kurang lebih 8 jam. Setelah 8 jam, kopi kemudian disaring terlebih dahulu sebelum disajikan. Kamu bisa meminumnya dengan tambahan es atau jika ingin cita rasa yang manis, tambahkan saja susu dan gula. Cold brew memiliki rasa yang lebih ringan dengan tingkat asam yang rendah. Kenapa bisa demikian? Karena kopi tidak terpapar suhu panas sehingga tidak ada ekstraksi atau oksidasi pada kopi sehingga cita rasa dan karakteristik kopi jadi lebih utuh. Body-nya juga jauh lebih ringan. Untuk membuat cold brew, kamu bisa menggunakan alat seperti french press agar mudah penyaringannya.
Cold Drip
Sumber : Libbyselle.com
Sedangkan untuk cold drip dibuat dengan metode tetesan. Sama seperti cold brew, cold drip juga diseduh dengan air bersuhu ruangan. Hanya saja setelah diseduh, kopi lantas tidak langsung disimpan dalam lemari pendingin melainkan di saring tetes demi tetesnya. Kita tidak akan bisa memperkirakan atau mematok berapa lama minimal waktu yang diperlukan untuk pembuatan cold drip ini karena tergantung seberapa cepat tetes cairan kopi mengalir. Seperti metode Vietnam drip, cold brew menggunakan dua wadah, bagian atas untuk mengekstraksi kopi dan bagian bawah untuk hasil ekstraksi atau tetesan kopi. Esktraksi pada cold drip akan berakhir ketika kopi pada tabung bagian atas sudah habis menetes. Saat menggunakan metode tetesan ini, cita rasa kopi jadi lebih kuat dan intens dibanding cold brew. Jadi buat kamu penggemar kopi yang punya body bold, cold drip bisa jadi pilihan yang tepat.
Itu dia perbedaan antara cold brew dengan cold drip. Cukup jelas bukan perbedaannya? Nah, kalau kamu mau cobain minum keduanya, kamu bisa datangi salah satu coffee shop rekomendasi PergiKuliner di bawah ini!