Kamu pasti sudah tidak asing dong dengan pempek? Ya,
pempek atau empek-empek ini adalah makanan khas Palembang yang terbuat dari
ikan dan sagu. Tapi tahukah kamu tentang sejarah pempek? Pempek Palembang sudah ada sejak
masuknya perantau China ke Palembang, yakni abad ke-16, ketika Sultan Mahmud Badaruddin II masih memegang kekuasaan di kesultanan Palembang - Darussalam. Nama
pempek ini sendiri diyakini berasal dari kata 'apek', yakni sebutan bagi lelaki
tua keturunan China.
Memanfaatkan ikan yang melimpah
Versi lain mengatakan, sekitar tahun 1.600, seorang apek yang tinggal di tepian Sungai Musi merasa prihatin melihat tangkapan ikan yang berlimpah, tetapi hanya diolah dengan cara digoreng atau dipindang. Lalu, ia mencoba alternatif pengolahan lain dengan mencampur daging ikan yang ia dapat dari Sungai Musi dengan tepung tapioka sehingga menjadi makanan baru yang kini dinamakan pempek.
Pada mulanya, bahan baku yang digunakan untuk membuat pempek adalah ikan belida yang sangat melimpah di Sungai Musi. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, penggemar kuliner pempek semakin tinggi yang tidak diimbangi dengan jumlah ikan belida. Hingga akhirnya, pempek pun dibuat dari bahan dasar ikan gabus, ikan tenggiri, atau ikan laut lainnya.
Disajikan dengan saus coklat
Penyajian pempek pun terbilang sederhana. Pempek disajikan dengan saus berwarna hitam kecoklatan yang dikenal cuka atau cuko (bahasa Palembang). Cuko ini terbuat dari air yang dididihkan, lalu ditambahkan gula merah, bawang putih, cabe rawit, dan garam. Rasanya yang cukup pedas tentunya memberikan cita rasa tersendiri saat disantap bersama pempek. Saat ini, pempek sudah semakin terkenal dan dibuat dengan beraneka macam bentuk dan campuran bahan lainnya. Pempek yang paling ternama di Palembang adalah pempek kapal selam dengan telur ayam di dalamnya.