Kopi sudah
menjadi minuman yang disukai banyak kalangan, mulai dari usia muda maupun tua. Jika
kita telusuri lagi, ternyata kopi sudah mengalami evolusi dari masa ke masa,
mulai dari cita rasa hingga tampilannya. Kopi pertama kali hadir di Indonesia
pada tahun 1696, pada saat itu pemerintah Belanda membawa biji kopi dari
Malabar, sebuah kota yang ada di India ke Pulau Jawa. Sebelas tahun kemudian,
yakni pada tahun 1707, kopi mulai ditanam di Indonesia dan dibudidayakan secara
massal. Meski begitu, kopi hanya bisa dinikmati kalangan-kalangan kelas atas
saja karena harganya cukup mahal. Baru ketika tahun 1920-an,
perusahaan-perusahaan kecil dan menengah di Indonesia mulai menanam kopi, semua
kalangan masyarakat bisa menikmati minuman berwarna hitam pekat ini.
Sumber: Detikfood.com (Kebun kopi pertama di Indonesia)
Keberadaan kopi hitam pekat yang dijual dalam bentuk kemasan sachet ukuran besar dan kecil ini bertahan hingga puluhan tahun lamanya. Harganya yang murah dan cara membuatnya yang sangat mudah karena cukup diseduh dengan air panas ini membuat kopi hitam sachet begitu digemari. Baru ketika memasuki tahun 2008-an, muncul waralaba kedai kopi asing yang memiliki konsep ngopi di cafe dengan koneksi layanan internet sehingga sangat disukai untuk bekerja, mengerjakan tugas, atau nongkrong. Waralaba kedai kopi asing menyediakan varian jenis kopi yang berbasis espresso seperti latte, moccacino, americano, cappuccino, dan lain sebagainya.
Sumber: Pergikuliner.com
Setelah adanya waralaba kedai kopi asing ini, evolusi kopi semakin pesat. Ini ditandakan dengan bermunculannya kedai kopi lokal yang menyajikan kopi dengan varian yang lebih beragam lagi, tak hanya minuman kopi yang berbasis espresso saja, tapi juga ada manual brew. Kopi yang disajikan di kedai kopi lokal ini memiliki proses produksi yang panjang karena biasanya mereka membeli biji kopi single origin sendiri, menyangrai, menghaluskan, hingga menyeduh untuk dijadikan minuman kopi.
Sumber: Pergikuliner.com
Lambat laun, berhubung kedai kopi semakin menjamur, maka inovasi terus dilakukan oleh para barista dan pemilik kedai kopi dengan menghadirkan varian kopi dengan cita rasa yang baru. Pada tahun 2015 muncul latte art yang tak hanya memfokuskan pada cita rasa kopi, tapi juga tampilannya karena dihiasi dengan karya seni pada permukaan kopi. Satu tahun kemudian, munculah tren minuman dari variasi manual brew yakni cold brew dan cold drip yang dijual dalam bentuk botol. Barulah di tahun 2017 muncul kopi kekinian yang bernama es kopi susu yang sangat mencuri perhatian semua masyarakat karena cita rasanya yang ramah di lidah.
Sumber: Pergikuliner.com
Es kopi susu merupakan campuran dari kopi, susu, krim, dan gula aren. Keberadaan es kopi susu ini tampaknya cukup bertahan lama karena masih saja digemari hingga tahun ini. Selain itu, tren es kopi susu di Indonesia juga berinovasi dengan menambahkan beberapa topping yang menarik, seperti boba. Lalu yang baru-baru ini menjadi tren adalah ice coffee cube yang memadukan kopi dengan aneka buah seperti alpukat dan durian sehingga rasanya menjadi unik.
Demikian sejarah singkat evolusi kopi di Indonesia dari masa ke masa. Walaupun dunia per-kopian di Indonesia berkembang sangat pesat, namun kecintaan pecinta kopi terhadap cita rasa kopi klasik tidak berubah sama sekali. Umumnya orang Indonesia menikmati kopi di pagi hari, namun seiring berkembangnya zaman dan semakin mudahnya kita untuk mencicipi aneka kopi kekinian membuat kopi dapat dinikmati kapan saja, terutama saat jam kerja.
Teman kuliner, setelah membaca artikel ini, rasa cinta kamu terhadap kopi semakin bertambah? Kalau begitu sekarang waktunya teman kuliner ikutan PergiKuliner Berburu Kopi, karena selain bisa mencicipi aneka kopi enak dari coffee shop pilihan PergiKuliner, kamu juga bisa mendapatkan stamp yang bisa dikumpulkan untuk mendapatkan secangkir kopi gratis! Enak banget kan? Cek coffee shop yang ikut berpartisipasi di PergiKuliner Berburu Kopi di bawah ini ya!