Logo Ringkasan PergiKuliner Logo Ringkasan PergiKuliner

Jadi Oleh-oleh Khas Medan, Ini Dia Fakta dari Bika Ambon!

List Artikel
3 Agustus 2019 | 0 Komentar

Bagi masyarakat Indonesia, bika ambon sudah menjadi salah kue tradisional khas Indonesia yang namanya sudah dikenal. Kue ini memang sangat identik sebagai oleh-oleh khas Medan karena memang bisa dengan mudah kamu jumpai di daerah tersebut. Bika ambon memiliki tampilan yang unik karena ketika kamu iris, bagian dalamnya ini tidak seperti kue kebanyakan karena berbentuk seperti sarang tawon yang unik. Cita rasa bika ambon ini terbilang cukup manis dengan tekstur yang kenyal dan legit, tidak seperti tekstur cake modern yang lembut. Meski demikian, sekali mencobanya, orang pasti mudah ketagihan. Bika ambon ini kebanyakan dijual dalam bentuk satu loyang utuh. Tapi ada juga beberapa toko kue atau toko oleh-oleh yang menjualnya dalam bentuk per slice. Meski menjadi oleh-oleh khas Medan, bika ambon ini juga bisa ditemukan di daerah selain Medan, meski cita rasanya tidak selezat yang asli Medan. Di balik keunikan teksturnya ini, ternyata ada beberapa fakta yang mencengangkan dari bika ambon. Coba yuk kita lihat bersama!



Sumber : Id.tastemade.com 


Bukan Berasal dari Ambon

Perlu kamu ketahui, ada banyak orang yang salah menafsirkan nama bika ambon ini dan mengira kalau kue ini berasal dari Ambon. Padahal aslinya, kue ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan daerah Ambon. Lantas kenapa bisa dinamakan dengan nama bika ambon? Usut punya usut, nama bika ambon ini ternyata muncul karena kue ini pertama kalinya ada alias diciptakan di Jalan Ambon yang ada di Medan. Adalagi cerita lainnya yang mengatakan kalau kata ambon ini berasal dari bahasa Medan yang memiliki arti lembut.  

 

Proses Pembuatannya Selama 12 Jam

Jika dibandingkan, kebanyakan proses pembuatan kue-kue tradisional Indonesia memang terbilang cukup rumit dan ribet jika dibandingkan proses pembuatan kue modern dari barat. Hal yang sama juga berlaku pada proses pembuatan kue bika ambon. Tapi bukan hanya rumit dan ribet saja, ternyata proses pembuatan bika ambon ini bisa memakan waktu selama 12 jam lho. Tidak percaya? Ada beberapa tahapan yang harus dilalui saat membuat bika ambon ini, mulai dari proses pencampuran adonan hingga proses pendiaman adonan selama berjam-jam, belum lagi proses pemanggangannya. Jadi tak heran kalau membuatnya sangatlah sulit dan tidak semua orang bisa membuatnya dengan mudah.

 

Bahan Bakunya Sangat Sederhana

Meski prosesnya terbilang rumit dan lama, tapi bahan baku yang digunakan untuk membuat bika ambon justru sangat sederhana dan mudah didapat. Kamu cukup menyediakan tepung sagu, tepung terigu, air kelapa, ragi, santan, telur, gula dan vanili. Jika ingin rasa lainnya, kamu bisa menambahkan ekstrak perasa di dalamnya. Jika diperhatikan, bahan-bahannya tidak serumit bahan-bahan membuat kue modern bukan? Kamu bisa mendapatkannya di warung dekat rumahmu tanpa perlu ke toko bahan kue.

 

Bika Ambon Hanya Awet Selama 3-4 Hari

Ada fakta lain yang pastinya membuat kamu tercengang. Kita biasanya mengira, kue yang proses memasaknya memakan berjam-jam akan lebih awet dan tahan lama. Tapi tidak dengan bika ambon yang ternyata hanya awet selama 3-4 hari. Hal ini dikarenakan tidak ada bahan pengawet yang digunakan. Jika menggunakan bahan pengawet, maka tekstur kue tidak akan lembut dan mudah mengeras. Oleh karena itu, bika ambon tergolong dalam kue tradisional yang cukup sulit ditemukan karena cepat habis terjual berhubung kue ini tidak dibuat dalam jumlah banyak.

 

Nah, itulah beberapa fakta mencengangkan dari bika ambon yang perlu kamu tahu. Jika kamu ingin mencicipi aneka jenis kue yang lainnya, bisa cek di bawah ini ya!

Rokue Snack

Foto Rokue Snack
Foto Rokue Snack
Foto Rokue Snack

Fins Recipe

Foto Fins Recipe
Foto Fins Recipe
Foto Fins Recipe

Momoiro

Foto Momoiro
Foto Momoiro
Foto Momoiro

Sponji Traditional Spongecake

Foto Sponji Traditional Spongecake
Foto Sponji Traditional Spongecake
Foto Sponji Traditional Spongecake

Bolu Boloe

Foto Bolu Boloe
Foto Bolu Boloe

Topik artikel ini:
0 Komentar
[ ... ]

Bagaimana ringkasan ini menurut pendapatmu?