Indonesia memang
sangat kaya akan beragam kulinernya, tak terkecuali jajanan tradisionalnya. Ada
banyak jajanan tradisional yang dimiliki Indonesia, mulai dari jajanan berjenis
gorengan hingga yang direbus dan dikukus. Ada beberapa ciri khas jajanan Indonesia,
yakni daun pisang, santan, kelapa parut, serta gula merah. Berbicara tentang
jajanan khas Indonesia, ada dua jenis jajanan yang terlihat sama, padahal
keduanya ini berbeda. Jajanan tersebut adalah arem-arem dan lemper. Dua jajanan
tradisional ini sama-sama menggunakan daun pisang dengan potongan bentuk yang
serupa sehingga tampilannya membuatmu terkadang kebingungan. Tapi sebenarnya
jika kita bisa memperhatikan dengan benar dan teliti, lemper dan arem-arem ini
bisa dibedakan dengan mudah. Lantas bagaimana cara membedakannya? Langsung kita
lihat bersama saja yuk!
Sumber: pergikuliner.com
1. Asal Mulanya
Dari asal mulanya,
lemper dan arem-arem ini sama-sama berasal dari Jawa Timur. Hanya saja sejarah
dan filosofinya berbeda. Untuk asal mula lemper ini dibuat sebagai simbol
pemersatu ikatan persaudaraan masyarakat setempat. Ketan yang menjadi bahan
utama lemper memiliki tekstur yang lengket sehingga dianggap bisa mempersatukan
kekerabatan. Oleh karena itu, lemper lebih banyak disajikan pada saat
acara-acara khusus seperti hajatan pernikahan, lamaran, acara adat dan lain
sebagainya. Lain halnya dengan arem-arem yang meski sama-sama dari Jawa, tapi
filosofinya berbeda. Arem-arem dibuat sebagai kuliner untuk sarapan bagi
orang-orang yang sibuk di pagi hari agar tidak melewatkan sarapan pagi. Tak
heran kalau bahan utamanya adalah beras.
2. Tampilan Luarnya
Sekarang kita akan
melihat dari segi tampilan luarnya. Jika melihat dari segi tampilan luar
sebenarnya wajar saja kalau kita sering salah mengenali. Hal ini karena lemper
dan arem-arem sama-sama berbentuk kotak persegi dengan balutan daun pisang
sebagai pembungkusnya. Tapi jika diperhatikan dengan seksama, daun pisang pada
lemper cenderung berminyak karena memang diberi baluran minyak goreng agar
adonan lemper tidak lengket. Sementara pada arem-arem, pembungkusnya lebih
lembab. Ukuran lemper lebih kecil dibanding arem-arem. Selain itu lemper punya
banyak variasi tampilan, yakni bisa dibalut daun pisang sebagian saja atau
dibalut dengan dadar telur. Sedangkan untuk arem-arem bentuknya hanya itu saja.
3. Bahan dan Bumbu yang Digunakan
Sekarang coba kita cek
perbedaan dari bahan dan bumbu yang digunakan. Seperti yang sudah dijelaskan di
atas, bahan utama lemper adalah beras ketan, sedangkan arem-arem adalah beras
biasa. Keduanya sama-sama menggunakan santan, tapi jenis isiannya berbeda.
Untuk arem-arem isiannya biasanya adalah sambal goreng. Baik itu sambal goreng
kentang ayam, ati, atau sapi. Sedangkan untuk lemper, isiannya adalah suwiran
ayam yang dibumbui dengan santan dan bumbu putih. Selain menggunakan ayam
suwir, lemper juga sering diisi dengan abon, baik itu abon ayam, sapi, maupun
ikan.
4. Tekstur dan Cita Rasa
Terakhir
kita cek dari segi tekstur dan cita rasanya. Untuk tekstur dari arem-arem
cenderung kenyal karena bahannya beras ketan sehingga tak mudah hancur. Berbeda
dengan arem-arem yang punya tekstur pulen atau lembut sehingga mudah hancur.
Untuk cita rasanya, arem-arem punya perpaduan rasa yang agak pedas dan gurih.
Lalu untuk lemper cita rasanya lebih gurih dan asin.
Itulah beberapa perbedaan dari lemper dan arem-arem. Jadi mulai sekarang, kamu tak akan keliru lagi bukan membedakannya? Nah, berikut ini ada beberapa referensi makanan ringan yang bisa kamu santap nanti, intip sekalian yuk!