Ranah Minang selalu kaya akan ragam kulinernya yang khas. Selain terkenal akan kulinernya yang serba pedas, kita juga dapat menemukan berbagai cemilan tradisional Minang yang legit, gurih, dan manis yang terbuat dari bahan baku lokal seperti ubi kayu, tepung ketan, tepung beras, kelapa, dan gula tebu. Cemilan tradisional khas ranah Minang ini banyak diburu untuk dijadikan oleh-oleh saat berkunjung ke kota Padang, Sumatera Barat. Apa aja sih oleh-oleh yang harus kamu beli sebagai buah tangan khas dari Padang? Check it out!
Karupuak Sanjai
Ini dia jagonya oleh-oleh khas kota Bukittinggi! Karupuak sanjai berbahan dasar ubi kayu yang diiris panjang dan kemudian digoreng dalam minyak panas lalu dilumuri saus cabe. Nama Sanjai sendiri berasal dari nama suatu daerah yang terletak di Desa Manggih yang berada di Kota Bukittinggi. Saat ini, banyak sekali toko oleh-oleh yang menjual karupuak sanjai sehingga kamu nggak perlu jauh-jauh pergi ke Padang hanya untuk membeli oleh-oleh cemilan yang satu ini.
Sumber: Kaskus
Karupuak Jangek
Karupuak jangek alias kerupuk kulit merupakan kerupuk yang berbahan dasar kulit sapi atau kulit kerbau. Oleh-oleh khas Minang yang satu ini harus melewati berbagai proses pengolahan sebelum akhirnya bisa disantap, mulai dari perebusan kulit yang kemudian dipanaskan di atas api dengan tujuan agar bulu-bulunya hilang sampai dengan penjemuran di bawah terik matahari selama kurang lebih 2-3 hari. Wow! Lama banget ya! Nah, karupuak jangek ini nikmat banget disantap bersama dengan sate Padang.
Sumber: Serbaraso
Sala Lauak
Cemilan yang berbentuk bulat kecil ini dibuat dengan cara digoreng hingga kering. Dalam bahasa Indonesia, sala lauak adalah sala ikan. Sala lauak merupakan oleh-oleh yang berasal dari Pariaman. Biasanya, camilan yang berbahan dasar tepung beras ini dijual di tempat yang menjual lontong sayur. Kuah lontong yang gurih bercampur dengan kulit sala lauak yang sedikit asin menjadikan lontong sayur terasa nikmat saat disantap.
Sumber: Wisata Murah Padang
Kue Sapik
Kue yang satu ini memang mirip dengan kue semprong, hanya bentuknya saja yang berbeda. Jika kue sapik dilipat, maka kue semprong digulung. Pada saat diangkat dari cetakan pemanggangan, kue sapik langsung dijepit kemudian dilipat. Kue sapik berbahan dasar tepung beras, gula pasir, santan, telur, dan juga bubuk kayu manis.
Sumber: Shashakoe
Arai Pinang
Cemilan yang satu ini nggak pernah absen pada saat perayaan hari Raya Idul Fitri. Setiap orang yang berkunjung ke Bukittinggi pasti nggak akan lupa untuk membeli kue ini sebagai oleh-oleh. Rasanya yang gurih, renyah, serta beraroma minyak kelapa membuat orang-orang yang mencicipinya jadi ketagihan. Arai pinang ini terbuat dari, tepung beras, garam, serta kapur sirih.
Sumber: Buka Lapak
Karak Kaliang
Karak kaliang merupakan kue tradisional yang terbuat dari tepung ubi. Tepung ubi didapat dari olahan ubi singkong yang diparut. Tepung ubi yang sudah jadi kemudian dicampur dengan bumbu seperti kunyit, bawang putih, merica, garam, dan bumbu pelengkap lainnya. Adonan karak kaliang tersebut kemudian dicetak menyerupai angka delapan.
Sumber: Wikimedia Commons
Kue Basung
Kue basung terbuat dari campuran tepung beras, santan, gula merah, garam, dan air. Kue basung dibuat dengan cara melarutkan gula merah sampai mencair, lalu disaring agar kotoran yang ada tidak ikut masuk ke dalam adonan. Setelah itu, campur gula merah tersebut dengan tepung beras dan beri sedikit garam. Setelah adonan jadi, masukkan adonan tersebut ke dalam cetakan lalu kukus hingga matang. Cetakan kue basung terbuat dari dari daun pisang yang dibentuk sedemikian rupa berbentuk kerucut.
Sumber: Jajan Tradisional Indonesia
Kacang Tojin
Cemilan yang satu ini tergolong sangat mudah untuk dibuat. Kacang tojin memiliki rasa yang gurih serta renyah. Kacang tersebut digoreng dan dicampur dengan bawang goreng serta tidak lupa diberi sedikit irisan daun seledri yang juga telah digoreng sebelumnya.
Sumber: Wikimedia Commons
Ikan Bilih
Ikan bilih biasanya dijual dengan berbagai jenis olahan. Ada yang sudah matang, ada pula yang masih mentah. Ikan bilih yang matang digoreng dan hanya diberi bumbu garam. Ikan bilih matang bisa bertahan hingga satu minggu. Bahkan, ikan ini bisa awet hingga sebulan jika disimpan di lemari es.
Sumber: Rekomendasi
Nah, oleh-oleh mana nih yang jadi favoritmu buat dibeli di Padang?
Topik artikel ini:
1 Komentar
[ ... ]
wow makanan sangat enak sekali, jadi ingat kampung halaman, bila ada yang ingin oleh-oleh khas minang diatas dapat berkunjung ke toko saya "www.jualoleh2daripadang.web.id" produknya langsung dikirim dari padang lho
jualoleh2daripadang@gmail.com |
19 Mar 2016 pk. 03:56 PM