Mengenal Perjalanan Kue di Indonesia yang Dipengaruhi Belanda dan China
List Artikel 8 Juni 2023 | 0 KomentarIndonesia
dikenal dengan aneka ragam kulinernya, termasuk kue-kuenya. Ada banyak sekali
kue yang bisa dijumpai di Indonesia, mulai dari kue tradisional hingga kue
modern. Biasanya kue tradisional akan lebih mudah dijumpai di pasar
tradisional, sedangkan kue modern kebanyakan bisa didapat di toko kue. Kue biasanya
disantap sebagai camilan untuk teman minum teh atau kopi di sore hari. Kue
juga sering kali muncul sebagai sajian berupa isian snack box pada acara khusus seperti arisan,
pengajian, pernikahan, hingga acara rapat.
Kue disajikan dalam bentuk irisan atau dalam ukuran yang lebih kecil sehingga
lebih mudah disantap dan lebih praktis. Jika melirik kue Indonesia yang
ragamnya bisa mencapai ratusan lebih, hal ini dikarenakan masing-masing daerah
yang ada di Indonesia memiliki kue khasnya tersendiri. Buat kamu yang
suka dengan kue Indonesia, mari kita cek sejarah perjalanannya hingga ragamnya menjadi
sebanyak ini!
Mulai Ada sejak Jalur Perdagangan Ramai
Sumber: sunnyxdyee.blogspot.com
Perjalanan
kue Indonesia awalnya dimulai dari jalur perdagangan laut. Pada abad ke-5,
Indonesia yang memiliki banyak pulau menjadi salah satu daerah yang banyak
dilalui oleh kapal-kapal yang mengangkut barang dagang. Mulai dari pakaian,
rempah, hingga bahan-bahan makanan. Kebanyakan kapal yang berlabuh di Indonesia
adalah kapal dari China, India, Belanda, Portugis, hingga beberapa negara Eropa
lainnya. Indonesia terlibat dalam jalur perdagangan rempah melalui Selat Malaka.
Jalur perdagangan rempah di Indonesia sangatlah ramai. Tidak hanya dipenuhi
kapal yang menjual rempah, banyak juga yang membawa rempah dari Indonesia ke negara asalnya. Seperti
yang kita ketahui, Indonesia sangat kaya akan rempah sehingga menjadi incaran banyak
para pedagang asing. Pada masa tersebut, harga rempah bisa menyamai harga emas.
Dari sinilah masyarakat Indonesia mulai mengenal kue dari para pedagang yang
kapalnya sedang berlabuh di Indonesia.
Kue Tradisional Basah Lebih
Banyak Pengaruh dari China
Sumber: pergikuliner.com
Masyarakat Indonesia awalnya mengenal kue dari para pedagang China yang melabuhkan kapalnya di pelabuhan Selat Malaka. Nama kue sendiri juga diambil dari serapa bahasa Hokkien yakni ‘koe’ yang merujuk pada kuliner berbahan baku tepung beras. Kala itu, kebanyakan pedagang Tionghoa membawa aneka kue tradisional yang berbahan baku tepung beras yang dicampur dengan aneka daging hingga sayuran. Kue tradisional Tionghoa rata-rata memiliki rasa yang gurih, tetapi ada juga yang memiliki rasa manis. Kue tradisional Tionghoa yang memiliki rasa manis biasanya dibuat dengan campuran kacang hijau dan kacang merah. Pengaruh budaya China sangat terlihat dalam kue tradisional Indonesia seperti kue mangkok, kue ku, onde-onde, hingga ronde.
Kue Tradisional Juga Banyak Mendapat
Pengaruh dari Budaya Belanda
Sumber: pergikuliner.com
Tidak hanya mendapat pengaruh
dari budaya China, kue tradisional Indonesia juga mendapat pengaruh dari
Belanda. Pengaruh budaya Belanda baru mulai dirasakan ketika masa kolonialisme
Belanda. Para istri pejabat Belanda yang bermukim di Indonesia sering kali
meminta dibuatkan kue-kue khas Belanda sehingga masyarakat Indonesia mulai
mengenal dan menjadi familiar dengan penggunaan bahan-bahan kue Belanda seperti
tepung terigu. Penggunaan tepung terigu, telur, dan gula menjadi bahan wajib
pada kue Belanda. Beberapa kue Indonesia yang diadaptasi dari kue Belanda adalah
lapis legit, lapis Surabaya, nastar, kastengel, lekker, hingga kue-kue klasik
lainnya.
Itulah perjalanan kue di
Indonesia yang dipengaruhi oleh budaya Belanda dan China. Buat kamu yang suka menyantap kue, di bawah ini ada beberapa rekomendasi toko kue
yang bisa didatangi!