Metode Pengawetan Makanan yang Dilakukan Sejak Zaman Prasejarah
List Artikel 5 Juni 2020 | 0 KomentarMenyimpan makanan dalam jumlah besar atau bisa juga dikatakan dengan menyetok makanan memang menjadi hal yang lumrah dilakukan, terutama pada saat pandemi seperti saat ini. Hal ini disebabkan karena kita disarankan untuk tetap tinggal di rumah dan tidak keluar rumah jika tidak ada kebutuhan penting dan mendesak. Tentu saja ini membuat kita mau tak mau menyetok makanan dalam jumlah banyak di rumah. Berbicara tentang menyetok makanan, saat ini kita memang sudah dipermudah dengan kecanggihan teknologi karena sudah ada kulkas alias lemari pendingin yang dapat membuat makanan menjadi lebih awet dan tahan lama disimpan hingga berhari-hari lebih. Tapi bagaimana dengan kehidupan orang zaman prasejarah? Apa yang mereka lakukan untuk mengawetkan makanan? Ada beberapa cara yang dilakukan orang zaman prasejarah dan ternyata hingga saat ini juga masih sering kita lakukan, yaitu:
1. Dikeringkan
Sumber: Kebabbras.blogspot.com
Cara mengawetkan makanan yang sudah dilakukan oleh orang zaman prasejarah adalah dengan cara mengeringkan makanan tersebut hingga kadar airnya menghilang. Cara ini dinilai paling mudah karena tinggal menjemurnya di bawah terik sinar matahari. Jika kadar air hilang, maka bakteri tidak akan mudah bersarang pada makanan tersebut. Beberapa jenis makanan pada zaman prasejarah yang banyak dikeringkan adalah daging hasil buruan, baik itu daging babi hingga daging rusa. Selain daging, ada juga buah-buahan yang juga sengaja dikeringkan.
2. Diasapi
Sumber: Flickr.com
Selanjutnya ada metode pengasapan yang juga sudah dilakukan sejak zaman prasejarah untuk dapat mengawetkan makanan. Bedanya dengan metode di atas, metode ini menggunakan asap dari bara api untuk menghilangkan kadar air, bukan menjemurnya. Hal ini dikarenakan ada beberapa daerah yang tidak selamanya bisa terus mendapatkan sinar matahari, terutama jika sudah masuk musim dingin maka mengawetkan makanan dengan cara dikeringkan tidak akan bisa dilakukan. Pengasapan bisa dilakukan kapan saja. Selain itu, cita rasa dari makanan yang diasapi juga berbeda dengan dikeringkan. Biasanya akan ada aroma asap yang khas pada makanan tersebut.
3. Difermentasi
Sumber: Wowkeren.com
Orang zaman prasejarah rata-rata hanya melakukan tiga hal yakni berburu, beternak, dan bertani. Jika hasil buruan bisa diawetkan dengan dikeringkan dan diasapi, maka hasil ternak bisa diawetkan dengan cara difermentasi. Hewan ternak seperti sapi, kuda, hingga domba menghasilkan susu yang bisa difermentasikan menjadi keju dan mentega yang awet bertahun-tahun lamanya. Nantinya keju tersebut bisa disantap bersama dengan aneka hidangan seperti daging yang sudah diasapi.
4. Disimpan
dalam Kulkas Alami di Bawah Tanah
Sumber: Bacaterus.com
Cara pengawetan terakhir yang dilakukan oleh orang zaman prasejarah yang terakhir adalah mengawetkan makanan dengan menyimpannya dalam kulkas alami di bawah tanah. Loh bagaimana caranya? Jadi mereka akan menggali tanah dalam ukuran tertentu, lalu meletakkan wadah yang di dalamnya berisi makanan dan menutup wadah tersebut lalu menguburnya. Nantinya ketika baru akan disantap, maka tempat tersebut akan digali kembali. Galian tersebutlah yang dinamakan sebagai kulkas alami bawah tanah. Meski terdengar tidak masuk akal, tapi pada kenyataannya makanan yang disimpan di bawah tanah akan awet dan bertahan lama.
Itulah beberapa cara yang dilakukan orang zaman prasejarah untuk mengawetkan makanan. Menurut kamu masih ada lagi tidak cara-cara yang lainnya?