Pecel lele adalah kuliner yang sangat identik dengan comfort food, terutama bagi masyarakat Jakarta. Kenikmatan dari citarasa pecel lele ternyata mampu membuat kita merasa puas menyantapnya. Pecel lele merupakan salah satu kuliner kaki lima yang dijual dengan harga yang murah sehingga tidak menguras isi kantong. Meskipun harganya murah, tapi rasanya ini tidak murahan dan bisa didapat dengan mudah karena banyak penjualnya. Inilah yang menjadi salah satu alasan pecel lele menjadi comfort food.
Pecel lele sebenarnya adalah kuliner yang terbilang simpel karena merupakan kuliner yang menyajikan ikan lele goreng dengan sambal, lalapan, dan nasi. Nasi yang digunakan bisa berupa nasi putih maupun nasi uduk. Menjadi comfort food, tahukah Teman Kuliner sejarah dari pecel lele ini? Kalau belum, coba cek di bawah ini!
Sumber: langsungenak.com
Asalnya Masih
Jadi Perdebatan
Asal usul dari pecel lele ini sebenarnya
masih menjadi perdebatan hingga saat ini. Ada yang menganggap kalau pecel lele
asalnya dari Jawa Tengah, ada juga yang menganggap asalnya dari Jawa Timur. Tapi
jika ditelusuri lebih lanjut, pecel lele ini sepertinya berasal dari daerah
Jawa Timur. Hal ini dikarenakan kehadiran pecel lele selalu bersamaan dengan
soto Lamongan alias selalu dijual oleh satu pedagang yang sama. Konon katanya,
pecel lele ini asalnya dari Lamongan dan disajikan satu paket bersama dengan
soto Lamongan.
Sumber: Resephariini.com
Nama Aslinya
Bukan Pecel Lele
Tahukah Teman Pergi Kuliner kalau
nama asli dari pecel lele ini bukanlah pecel lele. Kita pasti sering
bertanya-tanya, mengapa namanya pecel lele, padahal tidak ada bumbu pecel yang
digunakan di dalamnya. Pecel adalah salah satu makanan khas Jawa Timur dan
sangat identik dengan yang namanya bumbu kacang atau sambal kacang. Tapi lain
halnya dengan pecel lele yang sama sekali tidka menggunakan bumbu kacang.
Ternyata hal ini ada kaitannya dengan penamaan pecel lele. Aslinya di Jawa
Timur, pecel lele ini dinamakan dengan nama pecek lele. Di Jawa Timur, istilah
pecek digunakan untuk menghidangkan makanan dengan cara digeprek atau dipenyet
lalu diberi sambal.
Lalu, saat kuliner ini dibawa ke
Jakarta dan didagangkan di sana, para pedagang pecek lele merasa kebingungan
karena sudah ada kuliner yang mirip namanya, yakni pecak. Pecak sendiri adalah
kuliner khas Betawi yang dibuat dari bahan dasar ikan tawar atau ikan laut yang
dibakar atau digoreng, kemudian disiram dengan kuah santan pedas. Untuk
menghindari dua kuliner yang berbeda ini, maka para pedagang pecek lele dari
Jawa Timur ini pun mengganti nama kuliner mereka menjadi pecel lele. Penamaan
kata pecel juga bisa mencerminkan asal dari kuliner ini yakni dari Jawa Timur.
Sumber: Kompas.com
Masyarakat
Jakarta Awalnya Menolak Pecel Lele
Ada satu fakta menarik dari pecel
lele. Ternyata, kuliner ini sempat mendapatkan penolakan dari masyarakat
Jakarta pada saat awal kemunculannya, yakni di tahun 1960-1970-an. Pada tahun
tersebut, ternyata masyarakat Jakarta masih belum familiar dengan ikan lele. Ikan
lele memang hanya bisa dijumpai di Jawa Tengah dan Jawa Timur pada awalnya
sehingga masyarakat Jakarta kurang familiar. Apalagi ikan lele ini terkenal
bisa bertahan hidup di dalam lumpur atau air yang keruh. Inilah salah satu
faktor yang menjadikan masyarakat Jakarta pada masa itu enggan menyantapnya.
Lalu untuk mengenalkan pecel lele, digunakanlah jenis ikan lainnya seperti ikan
gabus, bawal, mujair, dan lain sebagainya. Lambat laun, masyarakat Jakarta pun
penasaran ingin mencobanya karena sering makan di warung atau tempat makan yang
menjual pecel lele. Berhubung rasanya sangat nikmat, maka tak heran kalau lama
kelamaan pecel lele akhirnya bisa diterima bahkan sangat disukai oleh
masyarakat Indonesia.
Sumber: Cookpad.com
Mengapa Harus
Menggunakan Ikan Lele?
Lantas jika bisa menggunakan jenis
ikan lainnya, mengapa harus ikan lele yang dijadikan pecel lele? Alasan ikan
lele dijadikan sebagai pecel lele adalah karena ikan lele memiliki ketahanan
hidup yang cukup tinggi. Ikan lele bisa tetap hidup dengan air yang sedikit,
air keruh, hingga air berlumpur. Tanpa air pun, ikan lele masih bisa bertahan
hidup selama berjam-jam sehingga ikan bisa tetap segar sebelum dimasak. Coba
saja kita perhatikan, pedagang pecel lele pasti selalu mengoreng ikan lele
dalam keadaan masih segar alias masih fresh. Ikan lele yang masih segar ini
akan memiliki daging yang masih kenyal dan manis saat sudah matang.
Itulah sekilas mengenai sejarah dan juga beberapa fakta unik dari pecel lele. Buat yang ingin menyantap pecel lele, Teman Kuliner bisa mampir ke salah satu tempat makan di bawah ini!