Siapa
di antara kamu yang merupakan coffee addicted? Rasanya hampir sebagian besar
masyarakat Indonesia merupakan para pecinta kopi. Kopi di Indonesia memang
bukan menjadi minuman yang asing lagi karena sejak nenek moyang kita, minuman
ini sudah diseruput saat pagi hari. Mudahnya masyarakat Indonesia dalam
mendapatkan kopi menjadi salah satu penyebab kopi menjadi minuman yang banyak
diseruput setiap harinya. Selain itu, berhubung perkebunan kopi ada banyak
sekali di Indonesia, maka harga jual kopi ini sangat terjangkau. Ditambah lagi
di Indonesia, kamu bisa menemukan aneka varian kopi dari berbagai daerah dengan
cita rasa yang berbeda-beda. Tapi dari sekian banyak alasan dan penyebab kopi
bisa dengan mudah dicintai oleh masyarakat, ada satu alasan mengapa minuman ini
banyak diseruput, yakni supaya bisa mencegah rasa kantuk.
Rata-rata orang yang meminum kopi ingin mendapatkan efek melek karena mereka sedang mengantuk. Tapi anehnya, tidak semua orang bisa merasakan efek melek tersebut setelah meminum secangkir kopi. Coba saja kamu perhatikan dirimu dan beberapa orang teman setelah meminum kopi. Pasti efek yang dihasilkan bisa berbeda-beda, padahal kamu dan mereka sama-sama menyeruput kopi. Ternyata hal ini ada alasannya lho teman PergiKuliner. Usut punya usut, jika kita melihat dari segi ilmiahnya, hal ini bisa diakibatkan dari sifat genetik yang berbeda pada masing-masing orang. Kopi memang mengandung kafein di dalamnya sehingga bisa membuat saraf dalam tubuh terbangun akibat meminum kopi. Kafein merupakan hasil metabolisme sekunder golongan alkaloid dari tanaman kopi dan masing-masing-masing tubuh manusia akan memberikan reaksi yang berbeda dalam urusan metabolisme kafein ini.
Metabolisme kafein dalam tubuh manusia terjadi karena adanya bantuan dari enzim sitokrom. CYP1A2, yang memiliki 2 jenis, yaitu CYP1A2-1 dan CYP1A2-2. Nah, orang yang secara genetik memiliki CYP1A2-1, metabolisme kafeinnya bisa lebih cepat sehingga otomatis efek kafein yang akan dirasakan orang tersebut akan menjadi lebih nyata atau terasa beberapa saat setelah ia minum kopi. Berbanding terbalik dengan orang yang secara genetik tubuhnya memiliki CYP1A2-2 karena efek kafeinnya akan terbilang lebih lambat sehingga efek melek dari kafein tidak akan terlalu terasa atau bahkan kamu tidak akan merasakan sama sekali efeknya sehingga ketika minum kopi, kamu tetap tidak bisa merasa melek. Beberapa orang dengan CYP1A2-2 malah ada yang mendapat efek sebaliknya yakni malah merasakan efek mengantuk. Jadi, jangan heran lagi kalau setelah minum kopi, kamu masih tetap mengantuk ya, karena hal tersebut masih wajar kok.
Nah, buat kamu yang sekarang ingin minum kopi bisa langsung mampir ke salah satu tempat ngopi di bawah ini ya!