Tak Hanya Indonesia, 5 Negara Ini Juga Punya Ikan Asin yang Rasanya Endol Banget
List Artikel 3 Maret 2018 | 0 KomentarSuka menyantap ikan
asin? Keberadaan ikan asin di Indonesia memang sangat terkenal karena sering
dijadikan lauk pauk atau dicampur dengan makanan lainnya. Ikan asin merupakan
ikan yang diawetkan dengan menggunakan garam. Tujuan dari penggaraman ini
sebenarnya adalah untuk mengawetkan ikan agar awet dan tahan lama karena garam
bisa menghambat hingga menghentikan pertumbuhan bakteri pada ikan. Tak heran
jika ikan asin bisa bertahan hingga jangka waktu berbulan-bulan jika kamu
menyimpannya dengan baik. Jenis ikan yang dijadikan ikan asin biasanya adalah
ikan laut. Oleh karena itu, penghasil ikan asin terbanyak bisa kamu jumpai di
derah yang berada di pinggir laut.
1. Baccala dari Italia
Sumber: thenoshery.com
Baccala merupakan ikan
asin yang berasal dari Italia. Ikan ini terbuat dari pengeringan dan pengasinan
ikan cod yang bergizi tinggi karena jenis ikan ini berasal dari laut. Baccala
memiliki daging yang cukup tebal sehingga bagian dalamnya masih tetap lembut
meski sudah dikeringkan. Baccala sering dimasak dalam tumisan atau salad yang
dicampur dengan aneka sayuran.
2. Tuyo dari Filipina
Sumber: flickr.com
Tuyo merupakan ikan
asin yang berasal Filipina. Tak hanya bisa dibuat dari ikan laut, tuyo juga
bisa dibuat dari ikan air tawar yang diasinkan terlebih dahulu lalu dikeringkan
dengan cara dijemur hingga berhari-hari. Ikan yang digunakan untuk tuyo ini
biasanya jenis ikan yang berukuran kecil. Di negara asalnya, tuyo bisa disantap
sebagai tambahan menu sarapan pagi bersama dengan telur mata sapi atau digoreng
begitu saja untuk disantap dengan bubur nasi.
3. Kusaya dari Jepang
Sumber: jpnfood.com
Kusaya dikenal di
Jepang sebagai camilan yang paling sering dikonsumsi dengan minuman sake.
Kusaya merupakan ikan asin Jepang yang memiliki aroma cukup menyengat dan rasa
yang sangat asin. Meski aromanya menyengat, tapi tekstur ikan ini lebih lembut
dan warnanya lebih gelap dibanding jenis ikan asin lainnya. Citarasa kusaya
tidak terlalu asin karena konsentrasi campuran garamnya hanya 8%, berbeda
dengan ikan asin Indonesia yang memiliki konsentrasi garam hingga 20%.
4. Shutki dari
Bangladesh
Sumber: wikimedia.org
Tak berbeda jauh
dengan kusaya, shutki yang berasal dari Bangladesh ini juga punya aroma yang
menyengat karena dikeringkan dalam waktu yang cukup lama. Inilah yang membuat
teksturnya terbilang tipis dan agak garing. Ada banyak sekali olahan makanan
Bangladesh yang dicampurkan dengan shutki seperti loitta shutki vuna yang
merupakan kuliner bercitarasa pedas yang mirip sambal, begun shutki yang
mencampurkan shutki dengan terong, dan masih banyak lagi.
5. Hongeohoe dari
Korea Selatan
Sumber: smartshanghai.com
Terakhir ada hongeohoe
yang merupakan ikan asin khas Korea Selatan. Hongeohoe terbuat dari irisan ikan
pari segar atau yang difermentasikan dalam guci tanah liat selama kurang lebih
10 hari. Tak seperti ikan asin kebanyakan yang sengaja difermentasikan dalam
keadaan utuh, ikan pari yang digunakan dalam hongeohoe dipotong-potong kotak
terlebih dahulu sebelum difermentasikan. Hongeohoe sering disajikan saat ada
acara-acara khusus seperti pesta pernikahan.
Teman PergiKuliner sekarang jadi tahu kan kalau ada negara lain yang juga punya ikan asin seperti Indonesia? Jangan bersedih kalau kamu akan kesulitan mencari jenis ikan asin yang berasal dari luar negeri tersebut karena ikan asin di Indonesia tidak kalah enaknya kok, apalagi kalau kamu makan di tempat-tempat di bawah ini!