Dony Jevindo @doniculinary

Suka banget sama KOI ini. Favorit ku semua signature machiattonya, terutama Ovaltine Macchiato. Cuma kemarin pas kesini Ovaltine Macchiatonya SOLD OUT. Jadi pesan Caramel Black Tea Macchiato. Ini juga enak banget. Favorit kedua ku setelah Ovaltine Macchiato.

Udah beberapa kali bolak-balik kesini, dan tidak pernah mengecewakan. Kemarin kesini lagi pesan Chicken Mozaru, dengan butter rice dan tomato sauce. Saya udah coba semua jenis rice dan saucenya. Buat saya ini yang paling cocok di lidah saya.
Dan kalau makan disini, chicken karaage selalu jadi side dish pilihan saya. Karaage-nya enak bangeeet!.

Saya kalo Ke Tous Les Jours itu ga pernah lama. Cuma masuk, ambil cornet chocolate sama vanilla, bayar, pulang.
Cornet ini semacam pastry gulung yang diisi sama cream dingin coklat / vanilla. Sumpah ini hal paling enak dari Tous Les Jours. Saya kalo ulang tahun mending dibeliin Cornet bertumpuk-tumpuk daripada Cake. Enaknya kebangetan

Sebenernya tau soto ini udah lama banget, dari jaman kuliah tahun 2000an awal udah sering makan disini. Cuma semenjak kerja udah jarang banget kesini.
Seperti biasa kalo kesini selalu pesan 2 porsi soto komplit (Rp. 35.000/porsi) asli deh dari dulu sampai sekarang rasanya ga berubah. Kuahnya tetep gurih, isiannya tetep banyak. Suka kuahnya ga terlalu mahteh / bikin eneg. Dan yang paling mantep itu Paru-nya. Asli enak bangeeeet.

Buat saya, cuma ada dua Sate Padang dengan rasa autentik terbaik di Jakarta yaitu Sate Ajo Manih dan Ajo Ramon. Buat saya mereka punya kualitas yang sepadan hanya saja Ajo Manih lebih terasa padang karena punya side dish khas Minang yaitu Sala Lauak.

Pertama kali nyobain aroma gelato, dan surprisingly rasanya enak banget. Teksturnya lembut, rasanya gak mahteh. Saya pesen yang Salted Caramel & Hazelnut dan dua-duanya enak. Shout untuk Salted Caramel-nya. Rasa manis dan asinnya balance banget.

Check & Follow my Instagram: @doniculinary
Baru nyobain dateng ke Island-nya Ray's Bottle of Joe di Grand Indonesia ini. Mereka nyediain tempat duduk juga tapi ga banyak. Targetnya memang untuk pembeli yang take away sepertinya.
Saya juga sekalian nyobail Regal Latte-nya. Yang ternyata enak banget walaupun buat saya agak terlalu manis rasanya. But still rasa regalnya kuat banget. Karena saya penggemar Marrie Regal jadi ketika minum cukup menyenangkan seperti minum Regal dalam bentuk cair.
Saya juga pesan Nutella Bomba, roti yang diberi isian selai cokelat Nutella (ya iya laaah). Enak juga, rotinya soft dan gak pait. Terus isian nutellanya juga ga pelit.

Tenya Tendon sebenernya restoran jepang spesialis Tendon Rice tapi di deretan menunya ada juga menu lain seperti Gyudon, Udon ataupun Soba. Kemarin pas kesini akhirnya nyobain Chicken Gyudon karena penasaran aja. Chicken Gyudon ini Gyudon / Beef Bowl yang disajikan bersama Chicken Tempura.
Kalo untuk tempura disini ga usah ditanya lagi deh. Semuanya enak. Tapi si Gyudonnya ini juga ga kalah enak loh. Saya malah lebih suka Gyudon disini daripada di restoran Beef Bowl sebelah. Cuma sayang porsi beef-nya lebih sedikit disini.

Sebenarnya ini kunjungan ketiga kali saya ke Bebek Malio, tapi saya sudah jatuh cinta pada kunjungan pertama di Bebek Malio Tebet. Sebagai penggemar bebek goreng dan kremesan, menurut saya Bebek Malio ini adalah satu satu yang terenak yang pernah saya makan seumur hidup saya.
Potongan bebek yang besar, dengan daging yang empuk, gurih namun tidak terlalu oily adalah nilai plus dari Bebek Malio. Saya suka Tekstur bebek gorengnya yang sangat crunchy di luar namun dagingnya tetap empuk dibagian dalam. Dan Kremesannya pun juara dunia. Kremesan disini terasa tidak pelit dengan bumbu. Rasa gurih dan sedikit hint rempah bikin kremesnya saja sudah enak dimakan dengan nasi putih.
Tempatnya yang di Rawamangun ini pun sangat nyaman, susana minimalis modern dengan sentuhan  beberapa ornamen jawa bikin tempatnya terasa adem dan cozy banget. Pelayananannya pun super ramah. Itu alasannya kenapa saya selalu balik lagi dan lagi.

Kalau kalian lewat jalan Pahlawan Revolusi Jakarta Timur pada jam makan siang atau makan malam, dan menemukan kepulan asap tebal keluar dari sebuah Rumah Makan. Itu sudah pasti Rumah Makan Sate Tongseng Pak Budi.
Warung sederhana khas solo ini menjual kuliner Sate dan Tongseng khas Solo. Yang jadi andalannya disini adalah Sate Goreng. Sate Goreng adalah Daging atau Iga yang ditumis dengan campuran bumbu sate khas solo. Disini ada 4 macam sate goreng yang bisa dipilih yaitu Sate Goreng Kambing, Sapi, Ayam, dan Iga Kambing yang selama ini jadi favorit saya.
Sate Goreng Iga-nya ini yang terbaik. Karena menggunakan daging kambing muda, jadi daging iga-nya empuk banget, bahkan sampi lepas dari tulangnya. Rasa gurih, asin, manis bercampur dengan sangat baik sehingga memunculkan sensasi luar biasa di mulut. Pokoknya mantap.
Tongseng Kambingnya juga enak. Porsinya pas untuk satu orang dengan harga yang tergolong murah dibanding di tempat lain. Daging kambingnya empuk banget.
Yang saya suka, rumah makan ini tempatnya luas, dan nyaman banget di bagian belakang. Tapi dibagian depannya agak sempit karena memaksakan terlalu banyak meja & kursi.