foodinrupiah

Kalau ngidam masakan Manado untuk sarapan, datang ke Redbox aja guys yang buka dari jam 7 pagi. Lokasinya cukup mudah ditemukan, di Jl. Puri Kembangan Raya, berada di area yg sama dengan Simetri Coffee Roasters dan berjarak satu rumah dari Soto Betawi Afung Glodok.
Datang ke sini waktu soft openingnya bersama teman-teman foodies. Untuk main course-nya kita cobain Mie Pidis Goreng & Rebus, Ikan Woku Bumbu Telur Asin, Ayam Rica-Rica, Bubur Manado, dan 3 jenis sambal ada Sambal Roa, Sambal Dabu-Dabu, dan Sambal Goreng.
Favoritku Mie Pidis & Sambal Roa-nya!

Mie Pidis ini dimasak dengan bumbu kuning khas Manado, menggunakan ikan tongkol dan udang sebagai proteinnya. Ga lupa diberi taburan kacang tanah yg bikin teksturnya ga hanya lembut tapi juga krenyes-krenyes.
Pertama kali sruput yg mi goreng, bumbunya terasa bold, berempah, dan ada sedikit sensasi pedas. Sementara yang Mi Pidis Rebus juga ga kalah sedap lho, menggunakan kuah santan yg bikin dia semakin gurih dgn rasa yg lebih mild.
Untuk Ikan Woku Bumbu Telur Asin-nya cukup gurih dan berempah, tapi lebih enak lagi kalau bumbunya dipertajam supaya semakin tasty. Yg aku suka karena ikan ini sudah boneless jadi gampang makannya
Kalau Ayam Rica-ricanya bagiku ga terlalu pedas dgn bumbu yg juga tidak terlalu tajam. Resto ini ada bagian self-service, saranku kalau kalian ke sini sendokin bumbunya banyak-banyak deh supaya semakin sedap. Karena aku pribadi lebih suka yg bumbunya banyak dan pedas untuk ayam rica, hehe..
Bubur Manado-nya dihidangkan dengan topping ikan asin yg menambah rasa. Buburnya cukup lembut walau teksturnya bukan yang flowing. Menurutku buburnya lebih enak nih kalau dicampur dgn sambal roa, karena Sambal Roa di Redbox ini enakk, ikan roa nya berasa dan tastenya bold walau menurutku kurang pedas. Sambal Dabu-Dabu dan Sambal Gorengnya juga enak sih, mungkin lain kali harus nyoba makan sambal ini pakai menu lainnya supaya lebih kaya rasa. Oh ya, untuk sambalnya kalian bisa pilih level pedas 1-3.
Untuk dessert kita cobain kue Apang Coe Manado, semacam bolu kukus khas Manado dengan bahan dasar gula merah. Ini enakk, ga terlalu manis dan teksturnya lembut.
Dessert lainnya adalah Es Kacang Merah. Segerrr bgt dan manisnya pas, dengan banyak kacang merah di bagian bawah.
Yg bakal aku pesan untuk next visit? Pastinya Mie Pidis dan Sambal Roa

Baru cobain T&T Noodle House dengan MEMO PergiKuliner bareng teman (Jessica @udahdiperut).
Fyi ternyata bakminya nonhalal menggunakan minyak babi (info dari waitress-nya). Tapi katanya menu lain ada juga yg halal dan ga pakai minyak babi.
Aku pesan Ayam Goreng Sichuan yg katanya Chef Recommended di buku menu, walaupun waitress merekomendasikan lebih enak Ayam Cabe Garam. Tetep keukeuh pengen coba Ayam Goreng Sichuan, kan katanya Chef Recommended hehe..
Pas terhidang, Ayam Goreng Sichuan-nya kering sekali. Bakal lebih enak kalau disertai kuah sedikit atau sichuan-nya dibuat saus kental. Rasanya jg ga ada pedas-pedas Sichuan-nya.
Untuk mie-nya, kami pesan Bakmi Special T&T. Aku ga coba karena ga makan menu nonhalal. Kata temanku Jess, mie-nya cukup enak. Tapi yg rada lucu, setelah kita pesan, waitress-nya balik lagi nanya mau dapat ekstra bakso atau ngga. Kami bilang boleh. Kirain "dapat ekstra" itu gratis baksonya, ternyata ekstra bakso itu maksudnya tambah bakso dgn harga 15.000 untuk 2 pcs bakso sapi.. bisa aja yah mba-nya. Kalau menurut temanku, baksonya ini rasanya agak kurang sedap dan kurang fresh. Perlu diperhatikan lagi nih quality control dapurnya :)

Baru cobain Hoshino Tea Time yg awalnya aku kira tempat untuk ngeteh aja. Ternyata punya beragam menu makanan juga.
Aku pesan Fried Chicken Katsu Meal yg tepung katsunya kriuk banget dan potongan dagingnya besar2. Disajikan dengan steamed vegetables & telur gulung. Enak & porsinya ngenyangin! Walaupun utk makan ini aku perlu request kecap asin utk dituangkan ke atas katsunya supaya makin berasa. Yg aku suka, nasi putihnya ditaburi bawang putih goreng jadi makin gurih.
Untuk minumnya aku pesen Flower Blossom Tea. Cara hidangnya lucu jg, 1 teapot dgn 4 buah cangkir kecil. Kalo ga salah teapot-nya sendiri bisa kita minta refill sampai maksimal 4 kali.
Ngiler juga ngeliat minuman teman-teman yg kenampakannya fancy, seperti Green Tea Paradise dan Rose Green Milk Tea. Sayang lagi ga bisa minum dingin jadi ga nyicipin.
Oh ya utk snack, Chicken Popcorn-nya perlu dipesen! Aku rasa Hoshino juara utk bikin yg crunchy2 deh. Karena chicken popcorn ini juga renyah, ditaburi dgn bumbu bubuk yg bikin dia menyerupai snack Shihlin.

Tau Greenwood Coffee dari teman, awalnya gak nyangka kalo ada coffee shop di kompleks perumahan gini. Kalian bisa mencapai Greenwood Coffee dari Jl. KH. Ahmad Dahlan Kebayoran Baru. Di seberang Natasha Party Cakes dan Gentle Ben bakal ada jalan kompleks (Jalan Radio I), nah, saranku sambil megang Gmaps jadi kalian bisa tau harus belok kanan-kirinya untuk akhirnya menemukan Greenwood di Jalan Radio IV No. 2.

Pas nemu, taraaa tempatnya mungil :3 dari tembok sebelah kirinya ada mural tulisan Greenwood Coffee dengan warna hitam putih. Masuk ke dalam, interior kayu dengan hiasan tanaman hijau sintetis bakal menyambut kalian. Area yang pertama kalian temukan ini adalah semi outdoor. Pesan kopinya langsung di area yang lebih dalam yang lebih mungil. Sistemnya pesan & bayar langsung di kasir. The man behind the cashier-nya ramah dan ngasih info kalo Greenwood masih akan diperluas ke samping. Wiw okay, kayak gini aja menurut gue udah cukup cozy. Penasaran gimana kalo makin diperluas hihi.
Gue pesan Rachel Berry (IDR 23.000), minuman tea based dengan sirup lychee dan lemon twist. Rasanya manis seger dan agak asem, cocok buat yang haus siang-siang.

Teman pesen Creme Brulee (IDR 25.000), appearance-nya cukup cantik dengan bagian cream foam on top yang di-burnt. Rasanya cukup enak dengan tingkat kemanisan yang bisa kita tambahin sendiri.

Greenwood juga jual menu makanan ringan maupun berat. Sayang belom sempet nyobain. Paling catetannya kalo kalian duduk paling deket sama pager luarnya, bakal rada stereo sama suara motor atau mobil yang berlalu lalang di kompleks. Selain itu, udah oke dan cozy.

Baru nyoba Bintaro Town Square alias Bitoz yang baru buka September di Bintaro. Sebelumnya udah sempet penasaran sama tenant yang satu ini: Fish Republic. Karena dia sister dari Republic of Burger, gue jadi cukup optimis sama rasa yang bakal disuguhkan oleh Fish Republic.

Gue pesan Amsterdam Fish N Chips (IDR 27.000). Saus kejunya yang 'berceceran' itu cukup memuaskan bagi gue yang emang pecinta keju.  Rasa saus kejunya ya ok, walaupun ga thick rasa keju banget. Peletakkan saus kejunya ga sesuai gambar yang di menu sih, tapi untung masih memberi estetika di si dory. Ikan dory-nya juga ga amis, tapi menurut gue tetep bakal lebih enak kalo ditemenin sama a slice of lemon.

Temen mesen Sydney Fish N Chips (IDR 29.000). Dari gambar menunya menggoda banget kayak butter/cheesy/white saucey with shredded mushroom on top. Pas dihidangkan jengjeeng, ternyata kurang sesuai. Bagian atasnya dry, ga ada si saus garlic butter ataupun white sauce seperti di gambar menu :'') potongan jamurnya juga super mungil-mungil. Untuk rasa, gue ga nyicip. Tapi kata temen sih enak-enak aja.

Overall, gue masih mengharapkan supaya Fish Republic bisa menghidangkan tiap menu sesuai gambar, atau setidaknya komponennya menyerupai dan disamain lah ga ada yang dikurangin. Supaya pengunjung (seperti gue yang suka memfoto makanan dan memilih pesanan berdasarkan gambar di menu) ga di-php-in :") rasa sih enak, kok. Cuma.. kesan yang muncul kalo pesenan ga sesuai gambar tuh rasanya jadi less satisfying *baper* Minimal yang Sydney dikasihlah saus putihnya dikit di atas.. ga se dry itu :))

Kalau tentang Bitoz-nya, I love the ambience with the colorful chairs and various styles of tables. I came here around 4pm until 6pm. But when the live music was starting to play, it was too loud and then the coziness was gone. So if you want a cozy ambience here, better come on the afternoon or evening. Or whenever the loud live music doesn't play lol. But I think the loudness can be overcome with a proper singer/musician plus proper volume of speaker. Thanks for reading my review anyway!

Karena Food In Rupiah pecinta green tea dan sering hunting green tea bareng temen foodies juga, mata langsung ijo pas dikasih tau kalo ada Nokcha Cafe di PIK.

Nokcha sendiri istilah Korea-nya green tea. Kalo kenal matcha di Jepang, nah nokcha is the Korean one.

They serve all about Korean green tea menu. Temen order the Korean original green tea/Nokcha Latte (IDR 35.000), sementara gue penasaran sama yang namanya Nokcha Chocolate Bath Latte (IDR 44.000). Menurut temen, Green Tea Financier (IDR 32.000) juga must try sooo we ordered it too.



Untuk green tea latte originalnya, rasanya bakal literally original dengan rasa pahit green tea asli ya. Jangan kageet hihi. Nokcha emang sengaja menyajikan rasa yang original supaya tingkat kemanisannya bisa dikombinasiin sesuai preference masing-masing. Kita juga bakal dikasih pilihan tambahan gula sachet kok.


Tapi kalo mau sentuhan manis-manis dikit, emang tepat order Nokcha Chocolate Bath Latte. Gue kira si chocolate bakal warna cokelat, ternyata doi adalah green tea chocolate yeayyy. Sayangnya konsistensi si cokelat kurang bisa bertahan lama, sebelum dicemplungin ke latte jadi udah meleleh di alas cangkirnya duluan karena kami sibuk foto2 dulu :') we wish ke depannya bisa lebih tahan lama yaa melting pointnya si cokelat. Tapi rasanya tetep enak setelah dicemplungin ke latte, so.. it's forgiven :))


Untuk Nokcha Financier, it's sort of a green tea sponge cake with custard on top. Plating-nya sungguh cakep. Plus ada drips of mango sauce di sekitarnya. Untuk rasa ga terlalu menonjol green tea-nya in my opinion. Sempet ada rasa duriannya hehe... Setelah nanya ke ownernya, ternyata penyimpanan cake tsb emang berdekatan dengan dessert durian. Tapi tenang aja ke depannya sang owner bakal lebih ati2 lagi untuk storage-nya. 

Ownernya ramah dan gak ragu nanya ke kami apa yang kurang. Kalo ambience sebenernya udah dapet banget, apalagi kalo dateng ke sini pas masih pagi. It's like you own the place lol. Cocok lah buat yang mau chill out di PIK sebelum macet2an karena udah keburu siang. Apalagi Nokcha terletak di deretan ruko baru yang parkirannya masih luas dan belum crowded. Luv!