Walaupun banyak yang bilang kopi starbucks tuh biasa aja tapi kalo udah bicara soal reserve beans nya starbucks reserve yang sangat terbatas stoknya saya rasa ini bukan kopi biasa lagi. Yang saya order ini cap cip cup sih awalnya tapi ternyata enak gitu west java beans diolah secara chemex tuh apalgi dingin disajikannya. Overall saya puas sih dengan pengalaman minum kopi disini.
It's ngopi time! Kalau udah suntuk butek mumet ngejlimet sih emang timing yang pas buat ngopi, buat saya pribadi susah sih memilih antara kedua menu yang saya pilih ini: Double shots iced shaken espresso yang sedikit pahit kental atau cafe latte yang lebih creamy. Jujur aja dibanding menu2 musiman yang selalu saja hadir silih berganti, saya pribadi emang lebih suka menu2 klasik.
Menu yang dipesan: Double Shots Iced Shaken Espresso, caffe latte
Akhirnya setelah hampir 2 taun tidak mengeluarkan menu musiman yang cocok di hati, menjelang Imlek taun ini ada menu baru yang pas banget dengan apa yang saya mau. Untuk yang okinawa brown sugar latte tuh 11 12 sama dewata latte, manis memang (bahkan mungkin sedikit kemanisan buat yang gak suka manis) tapi cocok perpaduan antara kopi, susu, dan gula arennya. Untuk yang black sesame ini tuh juara deh, nutty bold fragrant. Aroma toasted black sesamenya berpadu dengan ciamik dengan matcha dan foam taronya.
Menu yang dipesan: Okinawa Brown Sugar Latte, Black sesame matcha latte with taro foam
Pertama kali ke sister brandnya Monsieur Spoon yang ini! Biasanya ke CROCO soalnya. Ternyata emant slightly beda di konsepnya aja kalau CROCO lebih ke kalangan anak muda nongki ngopi gitu, MSnya lebih general, nah si Dewata lebih ke restoran propernya soalnya menunya juga lebih variatif terutama menu-menu Indonesia modern. Saya cobain menu bubur bali yang enak banget! Porsinya pas buat sendiri, toppingnya berlimpah. Jatuh cinta pada suapan pertama. Bebeknya juga garing walau sedikit kurang berbumbu di bagian dagingnya. Kalau soal aneka bakerynya sih siapa yang raguin kualitas Monsieur Spoon jadi ga perlu saya komentari lebih jauh.
Menu yang dipesan: Bubur bali, lychee tea, bebek garing dewata, tangga dewata, Avocado Coffee, Creme Brulee
Haidilao first timer is here! Asli, sejak lama banget udah pengen ke Haidilao tapi kan kalo sendirian mati gaya ya jadinya baru kesampean sekarang. Cobain promo tengah malam mereka. Jadi dari jam 22.00 sampai subuh besok harinya ada diskon 20% gitu buat daging & sayur. Lumayan kan jadi sedikit lebih murah. Saya coba daging sapi dan babi, terus cobain juga jamur dan sayuran lain. Kuahnya pilih yang herbal apa gitulah. Overall puas beud sama rasanya! Seenak itu! Apalagi kuahnya boleh refill terus. Dagingnya juga uena poll. Yang paling bikin kagum tuh servicenya! Ga ada yang jutek yang males-malesan, semua stafnya super helpful and cheerful. Bravo bravo!
Masih terngiang² nih beraneka sajian khas Peranakan di Baia Nonna! Soalnya emang enak dan berkesan. Selain dari suasananya yang sarat ke-Melayu-an, menunya juga ga kalah top! Mulai dari cemilan sampai dessert ada. Ga ketinggalan jajanan hits di Malaysia (konon ya) yaitu si thousand layer toast alias roti bakar yang super gurih & adonannya berlapis² gitu. Sudah coba beberapa menu mereka, menurut saya sih worth to come back.
Sesekali ngopi ala koko² SCBD deh ya. Dari dulu pengen ngopi di Bakerman baru kesampean sekarang soalnya. Ini saya coba menu terbaru rekomendasinya waiter yaitu dirty coffee. Semacam cold brew gitu dituang di atas lapisan susu. Kebalikan kalo kayak latte or cappuccino kan kopinya di bawah ya. Ada banyak pilihan rasanya tapi saya coba yang gula aren biar manis (yang ori takut pait). Buat pairing a.k.a teman makannya saya coba beef bacon and cheese quichenya. Porsinya ga terlalu besar tapi kenyang loh! Mungkin karena padat dan daging keju telur gitu ya. Dirty coffeenya surprisingly enak! Saya sih suka. Kopinya aman juga ke perut saya yang sensitif ini. Quichenya enak isinya banyak apalagi baconnya garing gitu.
Menu yang dipesan: Beef bacon and cheese quiche, Dirty Coffee
Awalnya saya ga kepikiran mau cobain ini, melainkan lagi liat-liat donat di sebelah (yang tau tau aja brandnya), nah pas diliat koq ada antrian lumayan panjang di sebelah si donat, jadilah tengok sejenak. Taunya ada Don Bakeshop ini. Kayak pernah denger gitu terus liat-liat displayny eh koq murah ya. Jadilah saya beralih dari si donat kemari. Saya cobain 3 jenis pastrynya: triple cheese, beef bacon and cheese, sama chocolate cheesecake. Overall enak! Apalagi mengingat harganya yang kisaran 20-25 ribuan! Really worth it! Daripada beli pastry di 2 brand Bali yang ada juga di kokas, sebiji croissant udah bisa 40ribuan. LOL. Sungguh penemuan tak terduga. Bakalan beli lagi sih fix! Apalagi ternyata outletnya ga cuma disini aja.
Sudah lama sekali saya ingin berkunjung kesini kalau ke Jakarta, karena jarang menemukan tempat untuk minum teh secara tradisional di Jakarta. Tempatnya unik, jadul tetapi terawat dengan baik. Segelas teh bisa disajikan dengan 3 cara, harga yang ditawarkan berbeda pula. Yang termahal 75 ribu, termasuk 3 cawan minum dan menikmati tontonan penyajiannya. Saya pilih yang 45 ribu, sudah dapat teh dalam poci yang bisa direfill hingga 5x.
Finally it's like my dream come true saat berkesempatan bisa datang kemari. Cafe yang dipenuhi dengan aneka pernak pernik gudetama. Walaupun tidak begitu favorit dengan gudetama juga sih. Bahkan ada beberapa souvenit gudetama juga dijual disini. Saya coba beberapa menu seperti fried ricenya dan japanese currynya, rasanya enak. Untuk dessertnya yang saya coba juga enak!
