Overnya ya over expectation dan undernya under performed. Penasaran cobain karena kata temen sih enak. Coba yang Sabbath burger karena ini yang klasiknya katanya. Oke deh dibela-belain dicari panas-panasan di San Antonio disusuri dari ujung ke ujung. Tempatnya kecil dan panas sih, ga ada area ACnya kayaknya lebih kayak paviliun terbuka gitu. Ampe yang masak di dapur aja terlihat gerah. Pelayanan sih bagus, kasirnya tau produk dengan baik dan pesanan dibuat cepat walau ada antrian. Size burger cukup besar tapi rasanya sih yang nothing special, maap kata mending beli burger fast food bisa dapat 2-3. Enak tapi ga memorable gitu. Atau mungkin saya yang salah pilih menu?
Bingung makan apa dan akhirnya makan ramen lagi di Ikkudo dalam selang beberapa hari saja. Well, karena bosan dengan menu yang sebelumnya makanya saya pilih menu lain deh biar gak bosen. Opsinya ya ke buta kara ramen ini. Tentunya dengan mie lurus yang normal dan rich dan strong. Turn out si buta kara ini ternyata lebih menonjolkan sisi pedas daripada si tantan. Untuk kadar gurihnya ini kurang sih, jujurly pokoknya setelah makan si tantan ini jadi B aja. Udah paling bener dah ya si tantan.
Mencari minuman lainnya di Petak Enam sebelum melanjutkan perjalanan di Jakarta! Asli, jalanan sih lancar jaya tapi di parkiran dan di tempat-tempat wisata/makanan itu loh yang ga nyantai. Segelas kopi dulu boleh lah. Cuma 15 ribu kalo ga salah harganya. Yang jualnya engko-engko dan dibuatnya fresh from the bean. Ini tipikal kopi susunya mirip sama yang tersohor di gang seberang jalan itu sih, lebih kopi dengan susu yang tipis samar tapi jauh enakan ini soalnya flavor kopinya lebih ke pahit ketimbang asam. Boleh jadi opsi buat yang kepanasan di Petak Enam.
Bahagia banget nemu makanan anti antri plus enak plus murah di Petak Enam! Saat tenant lain antri dan beberapa bahkan sold out atau tutup sementara karena banyak order saya memilih mencari tenant yang relatif sepi agar bisa lekas makan takut maag kambuh. Untung ada Mie ini. Lokasi boothnya di pinggir tangga ke lantai 2 (sebelah kanan tangga kalau dari arah pintu depan). Ada pilihan mie, kwetiau atau bihun untuk karbonya. Sepaket udah dapat topping ayam potong, kulit pangsit goreng, dan kuah. Harganya? 20 ribu nett! Porsinya besar + kenyang. Sedikit minus di kuahnya aja sih yang agak hambar + kurang panas tapi overall enak! Underrated banger kasian kalah dengan brand besar...
Datang di waktu yang salah nih karena memang sedang musim liburan jadi super crowded dan pilihan makanan atau minuman yang ready ga lama terbatas. Untungnya sari tebu ini termasuk yang bisa cepat diminum (udah haus banget)! Sayang beberapa menu sold out dan tinggal yang original dan jahe. Saya pilih jahe biar anget ke perut ga masuk angin. Ternyata kombinasi sari tebu dan jahe enak juga ya! Biasa saya pilih yang lemon soalnya. Harga? 15 ribu worth lah! Ini dari tebu asli soalnya.
Kelaparan segera setelah masuk Sarinah akibat cari parkir susah bo! Muter-muter 2x dan akhirnya parkir di Djakarta Theatre di lantai atas. Alhasil begitu masuk langsung lapar. Lihat sana sini pada mahal semua dan tampak ga worth to try. Eh nemu ada booth HAUS di salah satu pojokan dan ada menu cemilan sama roti kukusnya juga euy. Ini sih surga! HAUS kan emang terjangkau harganya. Green Thai Tea (L) aja cuma 10 ribu, roti kukus 8 ribu, terus basreng pedas ori cuma 13 ribu. Jajan 31 ribu udah kenyang plus kembung. Pelayanan ramah tapi agak lama karena memang banyak yang beli sih...
Menu yang dipesan: Green Thai Tea, Roti Kukus, basreng
Karena sempat gagal beli es krimnya akhirnya balik lagi deh sewaktu ke Jakarta lagi demi es krim rasa kopi satu ini. Agak disayangkan karena di promo2 atau foto2 mereka kan kayak affogato gitu es krimnya disiram espresso lagi tapi ternyata di lokasi itu dijualnya esnya aja (kalau mau disiram kopi harus tambah lagi add on). Harga yang size 8 oz 53 ribu! Asli kirain ya 30 ribuan gitu. Soalnya rasanya just like es krim soft mcd gitu aja cuma bedanya ada rasa kopinya. Enak sih ga terlalu manis juga tapi berasa overpricednya...
Dibela-belain antri demi bisa makan ini di waktu liburan lebaran! Pesanan saya tentu tiada lain tiada bukan si buta tantan ramen yang emang enak poll. Ukuran reguler udah include dapat 3 potongan babi dan topping lain. Profile mie saya pilih mie lurus dengan kematangan normal, bumbu yang strong dan kuah yang rich. So far this is the best one sih.
Oke fix next time ga bakalan datang kesini diwaktu liburan lebaran sih soalnya penuh poll dan ya jadinya ga nyaman aja. Mana sempat mati lampu pula yang bikin jadi pengap. Menu yang diorder datangnya lamaa banget. Untung kalau soal rasa sih tetap konsisten enak. Satu sisi kasian sih pegawai ga libur malah kerja keras tapi sisi lain ya pengennya tetap bisa kebut orderan sampai ke customer cepat.
Cukup salut dengan konsep burger yang satu ini! Berani tampil berbeda dengan tren burger sekarang. Di saat yang lain bermain dengan patty tebal, keju, dan ketebalan yang wow; Kbun bermain dengan sentuhan Korea di setiap gigitan burgernya. Penggantian patty dengan slice beef atau ayam krispy dan dory krispy menegaskan kalau ini memang bukan burger pada umumnya. Pemilihan saus bulgogi, gochujang dan buldak semakin memberi penegasan ini burger Korea! Apalagi ada kimchi sebagai pengganti salad or gerkhinnya. Rasa sih enak, ukuran juga cukup besar dan mengenyangkan buat saya. Favorit? Yang pakai daging ayam dengan saus buldak
