Foto Profil Imanuel Arnold @imanuelarnold

Imanuel Arnold @imanuelarnold

96 Review | 73 Makasih
Level 9
Kopi
Filter Catatan
Urutkan berdasarkan: Tanggal
  • 3.6  
    Pho 24 [ Karet Kuningan, Vietnam ]

    Comfort food, servisnya tapi boleh kali diupgrade

    Gue datang di hari minggu malam sekitar jam 9 malam. Hari itu mall sedang agak sepi, mungkin karena minggu malam ya. Udah lama rasanya gak mampir kesini untuk menikmati pho di Pho24 ini. Di waktu itu restoran lagi kosong, jadi gue dan nyokap jadi customer satu-satunya, barulah setelah selang 15 menit ada tamu lainnya. Kami pesan Pho komplit (Pho Tai Chin Gan) seporsi dan staffnya membantu banget buat ganti urat jadi daging karena kami gak terlalu doyan urat di pho tai chin gan yang komplit itu soalnya gabungan irisan daging shabu-shabu, daging matang, dan urat sapi. Selain itu kami juga pesan Chao Tom yang intinya udang gulung tebu.

    Makan di pho 24 selalu menyenangkan, sayangnya kuahnya gak sepanas yang gue harapkan (dari pho disajikan ke waktu santap memang ada lah 5 menit kali ya kami foto2 sama video plus racik2 dulu) tapi no big deal. Porsi dan rasa sungguhlah syahdu, kuah yang clean dan tekstur yang beragam bikin lapisan rasanya jadi akur gitu. Lalu Chao Tom aka udang gulung juga salah satu rekomendasi gue yang bisa dijadikan snack/appetizer, bahkan gue jadikan side dish pho juga enak! Jadi Chao Tom ini adalah adonan udang yang digulung di tebu, mirip sate lilit lah. Nah yang unik adalah teksturnya lembut karena dari udang dan kayaknya minim tepung karena dagingnya berasa dan adonannya gak terlalu liat. Yang bikin makin beda pengalamannya adalah karena dililit ke tebu jadi mungkkn ada juice manis si tebu yang meresap ke dagingnya makanya tekstur si udang gulung ini gak dry dan ada tambahan flavor, plus pas kalau kita gigit tebunya masih keluar air dikit yg rasanya manis.
    Overall pho24 adalah comfort food yang selalu berhasil bikin acara santap jadi nikmat, bahkan di saat kami gak terlalu lapar. Porsi 1 mangkok itu aja bisa kami santap berdua.

    Oiya tapi gue notice kalau para staff disana agak lemas gitu keliatannya, tetap melayani dengan baik kok tapi kayak lesu aja gitu somehow. Terus di jam 10 kurang kita udah dibawain bill karena mereka closed order, gue rasa akan lebih baik kalau mereka ada intro dulu kasih tau kalau ada tambahan lain karena mau close bill dan baru keluarin tagihan deh. Semoga servicenya makin mantap lagi

    Menu yang dipesan: Chao Tom, Pho Tai Chin Gan

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!




  • 4.4  
    Depot Permai [ Dukuh Pakis, Indonesia ]

    Klasik dan asik

    Konon salah satu depot pemain lama di surabaya barat, gue sering lewat dan sudah beberapa kali makan disini juga. Tempatnya strategis walau kadang masih banyak yang gak notice Depot ini, padahal deket dari simpang darmo permai kok. Parkir di sini sebenernya gampang-gampang susah karena di sampingnya ada toko alat2 kelistrikan dan ada barber juga, jadi kalo parkir di depan depot ini paling cuma muat 2 mobil, selebihnya ya numpang di depan ruko lain.

    Tempatnya juga simpel banget, tipikal depot masakan rumahan, tapi uniknya walau gak pakai pendingin udara rasanya di sini tetep adem meski cuma bermodal kipas angin. Makan disini bisa pilih2 dari lauk yang ada dengan cara order mirip nasi campur kebanyakan alias touchscreen biasanya orang nyebutnya, atau bisa juga menu pesan yang pilihannya ada di tiap meja (ayam goreng, tahu telor, dll).

    Seinget gw kalau pagi ada menu lontong kari jadi bisa juga nih buat sarapan. Gue pesan nasi pecel plus tahu & telur bali yang mirip balado tapi lebih encer gitu (30 ribu), ditambah teh hangat tawar buat minumnya (5 ribu). Rasanya nyaman dan enak sih emang, tipikal makanan rumahan yang menunya gak banyak tapi comforting, bumbunya pas kalo dimakan sama nasi sama sambel terasinya juga mild jadi gak yang punchy gitu. Nah beda dengan depot kebanyakan, gue merasa pilihan lauk buat nasi campurnya gak sebanyak tempat lain yang varian lauknya terbilang variatif.

    Setelah makan, kok gue ngerasa masih bisa makan lagi dan masih penasaran sama menu Tahu Telor. Akhirnya kami pesanlah tahu telor (25 ribu) yang ternyata menu underrated tapi beneran layak dicoba. Karakternya wangi bawang putih di bumbu kacangnya yang dikombinasikan sama kecap. Tekstur bumbu kacangnya juga chunky jadi masih ada potongan kacang yang rada kasar jadi pas dimakan ada banyak tekstur yang terlibat. Secara rasa, enak nih tahu telornya: bumbunya pas tapi lebih condong ke manis, jadi harusnya aman buat orang-orang yang gak terlalu suka petis karena ini bukan tahu telor yang fokus di petis. Yaa bisa dibilang tahu telor yang stylenya agak ke jateng-jatengan kali ya, dan gak ada lontong ataupun kentang di tahu telornya. Gue pribadi jadi menjagokan menu tahu telor disini, dari porsi yang pas dan harga terjangkau ditambah rasanya yang aman dan nyaman, bikin menu tahu telor ini jadi kesayangan gue

    I usually give you an update (or two, or more) on where I'm dining at, so feel free to follow me on Instagram: @imanuelarnold and hit me up to say hi

    Menu yang dipesan: Nasi Campur, Tahu Telor

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!




  • 4.2  
    Bakmie Aloi [ Sukomanunggal, China ]

    Melepas rindu dengan rasa lama

    Sekarang Bakmie Aloi udah ada di Surabaya, dan deket tempat tinggal gue pula. Nah dulu pas masih di bandung ataupun pas pulang ke jakarta sih udah lumayan sering makan, jadi yang di Surabaya ini sekalian gue coba review deh.

    Gue pesen online sebenernya, menu yang dipesan adalah Mie Campur + Bakso Goreng. Porsinya porsi biasa, though I should've gone for the bigger portion.
    Pas gue coba emang rasanya sama dan khas Bakmie Aloi sih, babi merahnya lembut dan manisnya gak overpowered. Babi cincang juga seperti biasa gurih dan sedap apalagi ditambah bakso goreng jadi secara rasa dan tekstur meriah aja gitu.

    Overall secara rasa, gaya dan rasa mie ini agak beda sama mie sekitaran darmo yang influencenya agak ke ujung pandang. Meskipun ya, secara toppingnya mirip-mirip tapi Bakmie Aloi pakai jeruk kunci jadi kalo kita pakai jeruk wanginya dan asamnya kasih twist tersendiri. Soal rasa pun begitu, kalau mie lain terasa medok di bumbu, menurut gue Bakmie Aloi sedikit lebih subtle tanpa meninggalkan kenikmatannya.

    I usually give you an update (or two, or more) on where I'm dining at, so feel free to follow me on Instagram: @imanuelarnold and hit me up if you got queries regarding one of the places I've had visited.

    Menu yang dipesan: mie campur, Bakso Goreng

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!
    1 pembaca berterima kasih.




  • 4.6  

    Simple, and comforting meal

    Masakan dengan gaya Semarang yang simpel tapi enak! Semua dimulai saat gue baru ditugaskan ke Surabaya, kebanyakan nasi goreng disini agak hambar buat gue dan warnanya merah karena alih-alih pake kecap manis, di Surabaya nasi gorengnya pakai saos sehingga warna nasi goreng umumnya warna merah. Singkat cerita gue coba lah nasi goreng jawa dan tahu gimbal (dulu karena ada promo online food delivery), dan ini dia nasi goreng yang cocok dengan selera gue, bahkan tahu gimbalnya pun enak. Nasi goreng warna kecoklatan karena pakai kecap manis, terus toppingnya pakai ayam suwir udah klasik banget dan pastinya jadi comfort food gue. Sejauh ini menu yang gue pesen gak jauh dari Nasi Goreng Jawa, Tahu Gimbal, dan Nasi Telur Gongso. Semuanya enak, dan dua karakteristik masakan disini: bumbunya rich dengan aroma bawang yang notable, sama masakannya kalo kita pilih opsi pedas, itu emang beneran pedes (meski level pedesnya bisa disesuaikan). Cocok deh sama taste gue. Telur gongsonya simpel tapi emang dominan di kecap manis, kalo kita pilih varian yg pedes jadi lebih balance dan ini buat hangover atau sekedar makan yang sederhana aja tuh udah enak betul. Tahu Gimbal juga nikmat, tahu telur goreng yang dilengkapi potongan lontong terus ada pelengkapnya ada potongan bakwan udang terus diguyur saus kacang yang gilingannya agak kasar dan tetep dominam aroma bawang putihnya. Buat bumbu kacangnya sih gue biasanya expect yang lebih thick, tapi kalau yang ini agak encer.

    Jadi meskipun menunya sederhana, tapi berkali-kali sudah gue pesan makanan disini dan selalu jadi comfort food andalan. Glad that I live nearby!

    I usually give you an update (or two, or more) on where I'm dining at, so feel free to follow me on Instagram: @imanuelarnold and hit me up if you got queries regarding one of the places I've had visited

    Menu yang dipesan: Nasi Goreng Jowo, Tahu Gimbal, nasi telur gongso

    Harga per orang: < Rp. 50.000
    Makasih Infonya!




  • 2.6  
    Depot Mie Kocok Suk Asin [ Pucang Sewu, Indonesia ]

    Aku pun tak terkesan

    Awalnya gue bersama seorang teman yang rekomendasikan tempat ini mau coba makan malam. Pas sampai teman gue ini rekomen menu mie tomatnya yang emang pas gue denger pas pelanggan lain mau pesen, staffnya selalu rekomendasikan mie tomat itu. Tapi hari itu gue pengen sesuatu yang beda, jadi gue pesan mihun/bihun goreng aceh ke tante yang jaga.
    Kayaknya setelah 20 menit, datanglah pesanan teman gue, mie tomat itu. Dari aromanya dan tampiannya sih menarik memang. 10 menit kemudian gw tanya ke mbak yang jaga. Bihun pesenan gue kok blm ada ya? Katanya si mbak sih lagi dimasak.

    Sampailah akhirnya temen gue selesai makan dan gue masih nunggu. Akhirnya kami putuskan untuk balik deh karena temen gue udah selesai makan dan gue masih nunggu. Pas lagi bayar, gue bilang ke tante di kasir kalo bihunnnya cancel aja soalnya udah kelamaan gak keluar-keluar. Perlu diingat kalau kondisinya gak ramai lho ya, bahkan pas gue mau balik cuma ada 2 meja lain yang occupied. Si tante juga cuma reaksi: "ah belum keluar juga?" sambil konfirmasi si mbak yang di dalam. Dan selang beberapa belas detik lah paling, keluarlah tuh dari dapur mbaknya bawa pesenan gue. Karena udah terlanjur jadi, gue pun minta dibungkus aja buat take away.

    Di mobil, wangi khas mie aceh tercium harum mirip kari gitu. Gue pikir, ya gak apa lah rada lama kalo emang enak kan sebanding sama waktu nunggu gue itu.

    Sampai di tempat gue tinggal, gue buka dengan antusias bihun goreng aceh itu. Porsinya lumayan gede, dan ada acar bawang juga dibungkus terpisah. Dan toppingnya ada daging ayam yang dipotong dadu berwarna kecoklatan, dan ada potongan tomat juga.

    Pas gue makan, rasanya kok agak hambar ya. Harum rempah yang gue cium ternyata gak sebanding dengan rasanya, rempahnya kurang berani dan secara rasa juga kayak kurang berkarakter gitu. Gue akui kalau gue salah pesan nih kayaknya. Mungkin memang jagoannya adalah mie tomat aceh itu, atau memang mungkin gue berharap banyak layaknya makan mie aceh yang authentic di saat ini lebih semacam modern style kali ya.

    Menu yang dipesan: Bihun Goreng Aceh

    Harga per orang: < Rp. 50.000
    Makasih Infonya!




  • 4.2  
    Apeng Kwetiau Medan [ Tegalsari, Indonesia ]

    Nice, but the crowd's rather discouraging

    Ngomongin soal kwetiau medan di Surabaya, katanya ini tempat tuh enak dan cukup terkenal karena rame mulu. Bener sih, tiap lewat sini pasti aja parkiran jarang sepi makanya gue agak males coba. Alhasil Jumat malam gue coba cari makan dan inget kalo belum coba tempat ini. Sekitaran jam 7an malam aja antriannya tuh udah rame di depan resto, untungnya area depan resto agak ditutup kanopi gitu plus ada yg jual camilan semacam kue basah, somay, dll. Gue dapet antrian nmr 25 sedangkan yg udah masuk baru antrian nmr 18. Setelah nunggu sambil jajan di sepanjang jalan Kedungdoro, masuklah juga gue. Pas di dalam, gue kira areanya kecil, ternyata gede juga, jadi sebenernya areanya seluar 2 ruko dan begitu masuk kita ada di area kanan, yang memisahkan ada sekat yg membatasai antara area kiri sama kanan.

    Buat makanannya, gue pesen Kwetiau Goreng yang katanya jadi jagoan resto ini. Pilihan buat kwetiau gorengnya ada : kombinasi ayam dan seafood; atau kombinasi babi dan seafood. Gue pesen yang babi dan seafood. Minumnya sih teh tawar hangat aja. Pas datang, hal yg gue notice adalah warnanya agak pucat, tapi toppingnya emang lumayan banyak sih: ada udang, bakso ikan, lapciong (sosis babi), irisan daging babi.

    Buat rasa, gue tetep dapet karakter rasa bawang putih yang menonjol walaupun rada beda sama rasa kwetiau medan yang biasa gw makan di Jakarta, yang di Jakarta agak coklat dikit plus wangi bawang putihnya lebih agak burnt dikit (mungkin karena cara osengnya pas di wok jadi ada aroma bawang yg rada gosong dikit). Jujur gue agak berharap rasanya akan seperti itu, tapi meskipun lebih mild, rasanya tetep enak kok apalagi setelah dikasih tambahan lada, sambel, dan kecap manis dikit. Dan satu yang gue kagumi: potongan daging babinya tuh agak lebar dan memanjang, tapi pas digigit tetep lembut dan gampang dikunyah. Padahal biasanya potongan model gitu rada alot buat dipotong atau dikunyah.

    Overall buat gue makan disini rasanya enak dan ramainya customer yang rela antri juga bisa jadi sinyal kalau emang rasanya nikmat nih Kwetiau Medan. Did it blow my mind? No, tapi sensasinya lebih ke comfort food aja gitu. Dengan harga kwetiau goreng yang 53 ribu rupiah sebelum pajak dan parkiran yang sering rame, I don't see myself coming back frequently.

    I usually give you an update (or two, or more) on where I'm dining at, so feel free to follow me on social media: @imanuelarnold and hit me up if you got queries regarding one of the places I've had visited.

    Menu yang dipesan: Kwatiau goreng

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!




  • 4.8  
    Nasi Kulit Abang Jago [ Wiyung, Indonesia ]

    Underrated delicacy

    Oke jadi gue sering lewat outlet Nasi Kulit Abang Jago ini di PTC, tapi selalu ada tempat makan lain yang gue tuju. Nah pas gue bingung mau makan apa yg ekonomis dan agak beda, jadilah gue putuskan nyoba Nasi Kulit Abang Jago ini. Saat gue datang hari Minggu siang sekitar jam 14.00 suasana sih kondusif nih, cuma ada 1 meja yang ditempati customer, gak rame dan bisa langsung order. Tempatnya di lantai UG PTC, gak terlalu gede sih emang, mungkin ukuran 1 kios kali ya. Di dalamnya kapasitas ada 3 meja yang masing-masing bisa mengakomodir 4 sampai 5 orang. Gue suka sama dekornya yang antimainstream, banyak tone abu-abu yang berkesan minimalis industrial tapi dipermanis dengan aksen neon warna biru dan merah sesuai brandingnya NasKul Abang Jago ini.

    Gue pesan Nasi Kulit Ayam Combo, jadi isinya nasi ditabur serundeng, mie goreng, kulit crispy, ayam goreng, sama telur gulung, terus bisa pilih sambel: ada bajak, geprek, sama korek. Dan gue pilih yang sambal korek. Oh sama termasuk es teh juga lho.

    Pas pesenan dateng, wow tampilannya oke punya nih kayaknya layak gue abadikan dan indah betul kayaknya kalo diposting di sosmed (bisa jadi karena makanan pertama gue hari itu aka late lunch). Secara rasa ternyata enak nih, gue mikir kenapa telat gue coba nih tempat. Ayam gorengnya juicy dengan potongan padat daging seperti selera gue, serundengnya gurih dan harum, apalagi sambel koreknya yang pedes dan kental dengan hint bawang bikin makan makin sedap. Star of the show adalah kulitnya yang emang crispy udah kayak kerupuk, dan uniknya kulit crispy disini bukan tipe yang lembaran gede-gede, tapi lebih ke potongan kecil rada padat dan kering kayak kerupuk gitu.

    Improvement poin lebih ke handle order aja sih kalo gue bilang, soalnya udah minta pas order es tehnya tawar aja tapi akhirnya yg datang teh tawar dengan gula cair di dasar gelas.

    Menu yang dipesan: Nasi Kulit Ayam Combo

    Harga per orang: < Rp. 50.000
    Makasih Infonya!
    1 pembaca berterima kasih.




  • 4.8  
    Urban Wagyu [ Wonokromo, Barat ]

    Nicely done striploin

    Setelah lewat beberapa kali, akhirnya kesampaian juga buat gue coba Urban Wagyu ini. Sebenernya ada juga outlet mereka di area darmo, tapi emang pas lagi coba yang disini. Secara area, sangat strategis dan accessible, apalagi di jalan Opak ini banyak tempat hangout dan mudah untuk lanjut ke area lain. Satu yang perlu jadi perhatian adalah spot parkir yang terbatas, mungkin halamannya cuma bisa menampung maksimal sekitar 5 mobil. Kalau parkiran penuh, tetap ada petugas parkir yang bisa mengarahkan untuk parkir di pinggir jalan.

    Secara interior dan gaya, bangunan Urban Wagyu ini classy dan nyaman, banyak elemen warna hijau tua dari cat dinding yang terasa "akur" dengan aksen kayu, dan warna keemasan dari beberapa elemen interiornya. Apalagi dengan lighting mereka yang warm bikin suasana lebih santai dan intim. Plus, playlist mereka jazz-jazz lounge gitu jadi overall dining experiencenya makin syahdu.

    Gue pesen Sirloin Steak (tapi difoto dari notes yg ditancapkan ke steak gue sih striploin dan gak ada opsi sirloin, kayaknya mereka menyamakan terms tersebut kali ya) dengan tingkat kematangan medium. Untuk sausnya gue pilih blackpepper sauce, dan ternyata secara default potatonya mashed dipadukan sama grilled vegetables. Banyak yang gue suka dari tempat ini, mulai dari detil masakan, plating, sampe ke taste masakannya. Mulai dari grilled vegetables dengan tekstur yg masih crunchy tapi well seasoned dan garlicky. Daging yang gue pesen sirloin sebenernya based on menu, yang mana kalo gue liat kayaknya menu mereka yang beredar di internet juga agak beda/ada update dibanding dengan menu yg gue liat di resto. Jadi di notes rekapan daging yang ditancap kayak bendera ada centang di opsi striploin dan gak ada sirloin. Regardless, daging yang juicy dan lembut saat dipotong dan dikunyah, juga tekstur mashed potatonya lembut tanpa ada kesan grainy atau berpasir yang umumnya kita temui saat makan mashed potato.
    Minumnya sih standar, black tea aja yang kebetulan standarnya mereka pakai jenis english breakfast.

    Overall gue sangat menikmati sesi makan siang disini, pelayanannya juga tanggap dan gak susah untuk panggil staff saat minta menu atau melakukan order, sampai akhirnya minta bill.

    Menu yang dipesan: Sirloin steak

    Harga per orang: Rp. 100.000 - Rp. 200.000
    Makasih Infonya!
    2 pembaca berterima kasih.




  • 2.2  
    Wang Kee [ Tegalsari, Snack ]

    Overpriced mediocre fries

    Alkisah gue lagi jalan-jalan di Tunjungan Plaza dan iseng mau cari camilan. Karena outlet Wang Kee ini mengingatkan gue akan merk yang lebih besar yang sudah terbukti kenikmatannya, maka gue memutuskan buat beli. Tipikal jajanan kayak gini emang bikin kalap, niat mau beli fishball sama siomay malah nambah ini itu. Total beli sekitar lima tusuk yang gue pilih: fish ball, crunchy prawn, chicken ball, chicken dumpling. Harga per tusuknya udeh mahal aja tuh gue liat-liat, berkisar dari 11 ribu sampai 20 ribuan per item. Total jajanan gue? 80ribu. Well, mengingat per tusuknya segitu ya okelah bisa dimengerti. Masalah selanjutnya adalah: dengan harga segitu gue berharap rasanya oke dan hangat (layaknya merk yang sudah lebih established itu), tapi ternyata keras dan suhu ruangan alias enggak ada hangat-hangatnya. Plus satu hal yang perlu diketahui: gue sih gak dapat nota atau bon ya, so that might be something you need to be aware of.

    I usually give you an update (or two, or more) on where I'm dining at, so feel free to follow me on Instagram: @imanuelarnold and hit me up if you got queries regarding one of the places I've had visited.

    Menu yang dipesan: fish ball, Chicken Ball, Crunchy prawn, Chicken Dumpling

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!
    1 pembaca berterima kasih.




  • 3.2  
    Warteg Warmo [ Tebet, Indonesia ]

    Warteg legenda, ya boleh juga laah

    Jadi gini, warteg warmo ini emang udah ada lama konon dari tahun 1969. Terus yang bikin terkenal karena banyak pejabat dan selebriti yang sempat makan disini, ketolong di tempatnya yang strategis di perempatan kali ya.

    Gue beberapa kali mampir kesini, terakhir sih kayaknya 2014 sebelum kunjungan kali ini. Hari minggu malam jam 11 suasana kondusif, gak ramai seperti biasanya (iyalah soalnya hari minggu jam 11 malam juga) jadi dapat tempat duduknya gampang dan lauk juga masih lumayan seperti kikil, gorengan, tempe dan tahu orek, kerang, kikil, usus, cumi, jengkol, teri masih pada ready. Buat rasa emang oke sih, penggunaaan bumbunya terbilang "niat" dan medok walaupun bukan berarti kalian gak akan menemukan masakan serupa di warteg-warteg lainnya. Tapi setelah bertahun-tahun berlalu kayaknya emang antara orang sudah gak terlalu heboh dengan warteg ini atau emang ya rasanya gak seperti dulu, dan menurut gue bisa jadi sih gabungan dari keduanya ya.

    Overall ya warteg satu ini akan selalu jadi legenda tebet, dan semua orang pastilah familiar dengan warteg. Jadi pasti warmo akan selalu jadi bagian kisah area Tebet

    I usually give you an update (or two, or more) on where I'm dining at, so feel free to follow me on Instagram: @imanuelarnold and hit me up if you got queries regarding one of the places I've had visited.

    Menu yang dipesan: Nasi Rames

    Harga per orang: < Rp. 50.000
    Makasih Infonya!