Chibiy

Kalau lagi kepengen berbagai jenis makanan Indonesia di dalam satu atap, Gerobak Betawi bisa jadi pilihan. Untuk harga juga tidak perlu khawatir karena tergolong murah.

Nasi Kucing Peda
Di sini, nasi kucingnya dihidangkan di atas meja sudah dengan berbagai macam pilihan rasa. Jadi kita tinggal pilih mau yang mana. Saya coba yang nasi peda-nya. Porsinya standard nasi kucing dengan lauk suwiran ikan peda dan sambal matah. Tidak lupa daun kemangi-nya yang membuatnya menjadi harum. Untuk sambalnya buat saya tidak terlalu pedas tapi enak (saya penyuka pedas soalnya).

Nasi Jeruk Gerobak
Saya penggemar nasi yang beraroma. Tapi ternyata rasa nasinya agak hambar seperti nasi putih. Lauknya cukup banyak terdiri dari ayam bakar kecap, cumi asin cabe hijau, kulit ayam garing (dikasih saus seperti asam manis blackpepper gitu, saya agak kurang cocok sih untuk rasa sausnya ini). Untuk ayam bakar dan cumi asinnya enak.

Mie Nyemek
Seperti mie tek-tek godog kuah gitu. Dihidangkan panas-panas benar-benar seperti baru diangkat dari kuali. Rasanya gurih dan enak dilengkapi dengan topping kerupuk. Saya request pedesnya sedeng aja karena katanya pedes banget. Next time, saya akan request yang pedesnya paling pedes, karena masih kurang kalau buat saya.

Jagung Bakar Asin Pedas
Jagung bakar yang disajikan sudah digerus, satu piring dibagi dua ada yang asin dan ada yang pedas. Enak!! Terutama yang pedas-nya... Next time pasti bakal pesen ini lagi.

Rujak Buah
Saya pesan tidak pakai timun dan minta digantikan dengan mangga muda yang lebih banyak. Voila! Sesuai pesanan saya, mangga mudanya lebih banyak. Buahnya enak semua (semua tingkat kematangan buahnya pas) dan bumbu kacangnya pun enak. Recommended!

Pelayanannya ramah dan sigap. Waiting time untuk menunggu orderan keluar pun tidak terlalu lama. Kesan jadulnya didapat dari interior dan peralatan makanan yang digunakan.

Gerobak Betawi cabang PIK ini sedikit lebih kecil daripada yang di cabang Sunter. Tempatnya lebih sumpek dibanding dengan di Sunter. Untuk gaya interiornya masih mengusung konsep dan gaya yang sama tentunya.

Kali ini mencoba Soto Betawi-nya. Saya pesan yang dagingnya di-oseng. Jadi antara kuah dan dagingnya disajikan terpisah. Porsi dagingnya cukup banyak. Rasa kuahnya gurih sekali, enak! Recommended!

Seperti banyak yang bilang, bubur ayamnya enak, benar. Ini jenis bubur ayam abang-abang yang pakai kuah kari. Walaupun menurut saya kuah kari kuningnya itu kurang banyak ya. Tapi rasa dari buburnya itu sendiri sudah gurih, jadi memang sudah enak.

Yang pastinya saya akan menjadi pelanggan tetap Gerobak Betawi. 

Ini salah satu restoran korean bbq yang worth to try banget! Kualitas daging dan harganya sepadan. Ditambah lagi side dish-nya juga enak semua. Tempatnya cukup spacious dan nyaman untuk makan ramai-ramai.

Side dish-nya walaupun secara jenis tidak terlalu banyak, tapi masing-masing rasanya enak dan porsinya cukup banyak. Dan di sini juga dapat telor dadar bumbu kimchi (nggak terlalu berasa sih kimchi-nya karena memang cuman pake sedikit sari dari kimchi-nya itu saja). Jadi tambah kenyang lagi kalo makan di sini hahaha...

Porsi dagingnya untuk satu porsi cukup banyak, jadi sepadan dengan harganya. Saya pesan Samgyeopsal. Beda ya samgyeopsal di sini, tebal tapi empuk. Juicy banget!

Satu lagi saya pesan Maekomgalmagegi (Mapo Pork Skirtmeat with Sweet and Spicy Sauce). Daging yang ini sudah dimarinasi dengan bumbu tertentu, tapi buat saya tidak terlalu pedas. Karena sudah dimarinasi, dagingnya sudah ada rasanya tersendiri. Enak!!

Untuk sup-nya, saya coba Dejigimchijjige (Spicy Aged Kimchi Stew Made with Fatty Pork, Tofu, and Green Onion Chunks). Disajikan di stone pot dengan masih berbuih-buih panas. Rasanya pun enak, gurihnya pas, jadi nggak bikin eneg. Ada daging babi yang di slice super tipis di dalamnya (akhirnya telor dadar itu sebagian ada saya masukin ke dalam sup-nya).

Pasti akan jadi langganan tetap restoran yang satu ini sih kalo lagi mau makan bbq ala korea!

Untuk ambience, Crematology di PX Puri ini nggak usah diragukan lagi. Mau nongkrong sendirian atau ramean, sama enaknya. Ini kunjungan saya yang kedua kalinya ke sini.

Kali ini coba Crematology's Burger. Jenis burgernya classic old fashioned burger yang memakai Brioche Bun. Isiannya pun simple, beef patty dengan melted cheese dan pickles. Sausnya pakai Coffee Barbecue Sauce. Menarik kan? Yes... rasanya beda dari saus barbecue biasa sih, nggak cuman asem doang gitu. Enak! Recommended banget... hidangan pedampingnya seperti French Fries dan Salad-nya pun well seasoned, tidak ada satu pun yang hambar. Cuman sayang, pesen makanan di sini agak lama keluarnya... jadi kalo uda kelaparan, siap-siap starving :D

Ice latte-nya enak, nggak rasa susu doang tapi seimbang antara kopi dan susunya. Intinya, kopi di Crematology ini nggak usah diragukan lagi deh...

Udah denger keeksisan kafe ini cukup lama tapi nggak pernah secara khusus cari tau posisinya. Akhirnya malah nemu nggak sengaja. Mungkin karena signage-nya kurang keliatan dan ketutupan sama barisan mobil yang penuh parkir. Posisinya ada di seberang bakmi Aloi (Nggak persis, maju beberapa rumah lagi. Lebih persisnya di seberang bakmi Acong). Tepat di sebelah Bakmi Asim.

Begitu masuk, interiornya terkesan homy. Enak sih, berasa cozy dan ternyata di dalamnya cukup besar. Tersedia smoking dan non smoking room. Untuk yang mau punya private room sendiri (kalau saya hitung, bisa kapasitas sampai 20-25 orangan lah), ada pintu kaca yang bisa ditutup tersendiri. Jadi di sini oke untuk nongkrong as a loner atau as a big group. Tempatnya pun cukup kids friendly karena mereka ada cookies dengan bentuk-bentuk lucu, ruangannya pun cukup terang, jadi anak-anak bisa cukup dibuat "betah" di sini.

Long black dan piccolo-nya enak. Siapa yang bilang kopi di sini tidak enak? Enak kok... Taste antara pahit dan asamnya seimbang. Piccolonya pun espressonya berasa, tidak dominan di susunya. Pas.

Yang saya salut adalah Iced Avocado Latte-nya. Saya pribadi sebenarnya kurang tertarik dengan kopi yang terlalu dimacem-macemin. Takut jadi terlalu manis rasanya. Tapi akhirnya mau coba kopi alpukat yang katanya enak ini. Ternyata benar, enak! Hint rasa alpukatnya terasa dan yang penting adalah tidak terlalu manis! Katanya memang mereka tidak kasih gula, Jadi mungkin rasa manis hanya dari susunya saja. Enak! Ini harus dicoba...

Saya juga coba Iced Salted Caramel Latte-nya. Secara penampilan, hampir identik dengan Iced Avocado Latte. Hanya ketika diaduk, si avocado latte agak kehijauan sedikit, sedangkan ini ya murni coklat. Ini juga enak. Walaupun ada caramelnya, tapi secara overall rasa tidak terlalu manis. Hint rasa asinnya juga pas. Enak!

Karena memang tidak berniat makan makanan berat, maka coba Chocolate Layer Cake mereka yang ada di desserts display. Ternyata sampai kuenya pun mereka konsisten dengan "tidak terlalu manis" jadi nggak bikin eneg. Enak! Teksturnya pun bermain dengan ada selipan-selipan kacang di dalamnya. Lembut dan crunchy jadi satu.

Untuk harga juga menurut saya termasuk tidak terlalu mahal. Pelayanan standard saja. Kapan-kapan pasti balik lagi karena mau cobain main course mereka...

Lokasinya ada di Jl. Summagung. Agak susah parkir aja sih kalo di sini, karena memang di jalan ini kan heboh dengan deretan rumah makan ya... persis di sebelahnya Bakmi Tan. Ada outdoor area, ada indoor area, dan ternyata ada dua lantai. So sebenarnya bisa jadi tempat untuk big group kumpul-kumpul juga di sini sebenarnya. Kalau saya lihat dari menu main course yang ditawarkan, sebenarnya tidak terlalu banyak varian. Tapi mereka ada cukup banyak varian roti dan kue.

Saya coba piccolo-nya. Bisa pilih one shot atau double shots. Saya tentu pilih yang double shots. Enak! Enak! Komposisi susu dan espressonya pas untuk lidah saya dan after taste-nya itu yang saya suka. Dominan pahit tapi masih ada getir asamnya. Enak!

Suami saya coba long black-nya. Sama, ini juga taste-nya pahit banget dan ada sedikit hint asam-nya. Yang jelas, emang rasa kopinya strong banget, enak...

Datang ke sini jam setengah 10 malam, dan untungnya masih ada, alias belon kehabisan. Sayangnya daging sapinya yang uda abis, jadi saya pesan yang pakai daging ayam. Sayangnya lagi, menunya belum selengkap yang di Pasar Santa (harus cepet-cepet dilengkapin dan dibanyakin lagi nih pilihan menunya, dan harus banget ada menu daging babi sih kalo menurut saya, hohoho...).

Claypot Siram Telur Mentah. Baru pertama kali nih cobain nasi dalam claypot yang tekstur nasi dan jenis masakannya seperti ini. Cara makannya harus diaduk semua dulu sampai rata. Nasinya memang agak keras tapi memang sengaja dibuat begitu supaya begitu disiram kuah kental panasnya jadi nggak lembek. So, teksturnya ini pas banget! Rasa kuah kental dan isinya juga enak banget. Karena penyajiannya di dalam claypot, so, panasnya tahan lama. Enak banget! Ah iya, apalagi dimakannya pakai sambal khas mereka! Super enak banget!

Ownernya juga ramah dan hari ini dapat voucher buy worth 25k untuk pembelanjaan 25k dalam jangka waktu minggu 2 minggu ke depan. Pasti balik lagi ke sini sih, mau coba yang daging sapi. Dan please please please, daging babi, please...

Semua kopi di Amyrea Art & Kitchen ini never fails me. Biasanya saya udah males nyoba-nyobain ice coffee yang begini begitu. Karena biasanya saya suka takut terlalu manis (walaupun gula sudah dipisah) dan rasa kopinya cenderung banyak yang ketutup. Tapi khusus di Amyrea, hal itu tidak pernah terjadi.

Kali ini cobain Ice Caramel Latte dan Ice Mocha Latte-nya. Flavor caramel dan mocha-nya masing-masing terasa pas dengan kombinasi susu dan kopinya. Enak semua!

Saya masih tambah Flat White dan Piccolo-nya. Keduanya seperti biasa, taste asam dan pahitnya itu seimbang. Jadi tidak perlu diragukan lagi, kopi di sini enak.

Pesto Con Pollo. Plattingnya cantik banget. Selain cantik, appetizing pula. Porsinya cukup banyak. Pastanya al dente dan bumbu pesto-nya pun berasa banget. Isian daging ayam dan jamurnya juga banyak, nggak pelit. Recommended buat yang suka pesto!

Butter Rice with Chicken Omelette. Ternyata ayamnya itu disuwir-suwir kecil dicampur jadi satu dengan omelette-nya. Seperti biasa, kids menu di sini penampilannya lucu-lucu. Ini anak saya umur hampir 5 tahun, ludes habis loh! Berarti memang  taste-nya cocok dan aman untuk anak kecil. Untuk rasa dari butter rice-nya itu sendiri menurut lidah saya sih agak hambar ya. Mungkin emang sengaja dibikin tidak terlalu "kencang" rasanya supaya aman di lidah anak-anak.

Nachos Bolognese. Untuk topping dan sous bolognese-nya enak. Nachosnya pun enak, crunchy. Tapi sayang, saya mengharapkan melted cheese instead of keju parut gitu.

Restoran ini tergolong baru di bilangan Kelapa Gading. Tempatnya cukup spacious dan pelayanannya sangat ramah. Mbak yang melayani juga informatif dan memberitahukan menu yang recommended apa.

Menu di sini ada aneka dimsum (walaupun pilihannya tidak terlalu banyak) dan untuk makanan beratnya ada beberapa pilihan overice, mie goreng, dan lain-lain. 

Untuk dimsum saya hanya pesan hakau dan siomaynya. Untuk hakau, agak kurang, karena kulitnya terlalu lengket dan tebal. Tapi untuk rasa dari siomaynya enak. Tekstur kekenyalan dan rasa gurihnya pas, kaya masih berair gitu pas digigit, enak!

Saya pesan mie goreng telur untuk anak saya dan dia doyan, berarti bener enak. Taste-nya aman untuk anak kecil dan rasanya seperti mie tek-tek goreng yang pakai mie telur.

Menu overice-nya saya direkomendasikan Ayam Sambal Matah. Overall rasanya cukup enak dan sambal matahnya berasa. Telurnya juga masih setengah matang walaupun pinggirannya agak terlalu gosong dan kering.

Minumannya saya pesan Kopi Tubruk Kongkow. Taste-nya pahit dan bisa ditambahkan susu kental manis dan gula pasir sendiri sesuai dengan selera. Overall taste-nya cukup oke.

Harganya cukup bersahabat dan pasti balik lagi buat cobain menu dimsum yang lainnya.

Yeay! Nemuin lagi salah satu coffee shop favorit di bilangan Kelapa Gading! Walaupun sebegitu banyaknya coffee shop (baik yang kekinian maupun yang jadul), tapi yang kopinya pas di lidah saya ya hanya beberapa. Dan The Caffeine Dispensary ini adalah salah satunya!

Awalnya beberapa kali ngelewatin, tapi masih tutup. Jam bukanya memang agak siang. Padahal enak itu ngopi bener-bener pagi-pagi buat saya. Papan signage-nya agak kurang eye catching karena sudah agak berkarat. Tapi begitu masuk, ternyata di dalamnya cukup nyaman dan spacious. Mungkin karena ceilingnya yang cukup tinggi jadi kesannya lega. Tersedia outdoor area juga untuk smokers.

Memang yang unik adalah ada ruang kaca tempat roasting biji kopi di bagian belakang ruangan. Pemandangan yang cukup menarik bukan? Untuk pilihan makanannya tidak terlalu banyak dan hanya makanan ringan saja sebatas cake and pastry. But it's ok because I'm searcing for a good coffee here.

Seperti biasa saya pesan Piccolo yang disini tidak dinamai Piccolo melainkan memakai "nama aslinya" yakni espresso & milk 3oz. DAN INI ENAK BANGET!! Cocok banget sih untuk taste saya, asam dan pahitnya sangat pas! I could ask for more!!

Begitu juga dengan kopi hitamnya, taste-nya lebih ke pahit namun enak. Terlihat dari crema yang dihasilkan, biji kopinya fresh.

Saya coba chocolate chip scones-nya. Enak. Manisnya pas dan tekstur scones-nya pun benar. Udah pasti bakal balik dan jadi tempat ngopi langganan!