Keunggulannya di Mie buatan sendiri. Ini rumah makan sederhana dan usaha keluarga, jadi tampilan bersahaja. Tapi cukup luas sih, mampir menampung 15-20 tamu.
Kebetulan saya baru jalan-jalan ke luar kota mencoba sate kambing. Tanpa menyebut merek lain, saya dapat info harga beberapa warung sate yang juga punya nama, RSPP di Tebet ini termasuk bersahabat harganya. Untuk rasapun, saya pernah merasakan yang lebih mahal dan lebih alot dagingnya daripada di RSPP.
Pelayanannya awalnya biasa, tetapi saat saya ada problem koneksi QRIS, para tukang sate ini helpful sekali memastikan pembayaran sudah diterima atau tidak.
Tempatnya luas, bahkan menurutku jumlah meja dam kursinya kurang. Ada VIP room juga, dan ada meja2 yang panjang, jadi menjanjikan tempat untuk nongkrong, kumpul2, atau mungkin WFC.
Untuk urusan makanan dan minuman, memang bukan Bintang Lima, tetapi masih di atas rata-rata lah, Karena ada beberapa menu yang unik.
Sayangnya saya hanya ngopi Kali ini. Tidak ada "evidence" makanan sewaktu saya kumpul-kumpul di sini.
Kebetulan kami datang beramai2, dan cocok pada mau pesan chicken Panggang, jadi bisa pesan family size. Ayamnya sih tipe masak presto, jadi dagingnya tidak keras walau daging dada ayam. Cuma seperti biasa, cek harga minuman.
Pelayanan bagus, lebih proaktif daripada rata2 walau saat ramai tamu. Interior ya saya suka dengan hiasan ala Timur Tengah2.
Bolehlah untuk kumpul2, terutama jika dapat meja sisi sofa.
Biasanya rumah makan bakmie, tempat masak di bagian depan, tapi rumah makan ini dapur di belakang. Tetapi para tamu dapat melihat aktivitas dapur Karena ada jendela kaca yang besar. Saya suka dapur di belakang, kesannya tidak terkena debut jalan saat makanan dimasak.
Lalu saat saya datang, Cici Yang jadi nyonya rumah sedang ajari pelayan baru membersihkan meja. Instruksinya detail, jadi merasa nyaman duduk menikmati.
Untuk Rasa, saya masih baru pertama kali jadi masih coba-coba, pilih bakmie bagan. Enak sih, terutama kuahnya.
Pada saat saya ke sini, pelanggan lain adalah delivery (ojol, online shop). Ramai juga. Memang roti ala Jepang itu lembut. Rasanya juga rame, ga pelit isi. Harga juga bersaing, tidak Mahal.
Di setiap meja ada colokan listrik, jadi dapat diduga ini tempat nongkrong. Susana lumayan sih Karena penerangan bagus, temperature nyaman, dan saat saya datangi, masih ada halaman parkir lumayan.
Pertama Kali ke sini. Salutnya, tempat ini bukan sejak Pagi hari. Jajal Bakmie Babi Panggang / Bapang, dan Bakmie Special (campur Babi Panggang dan Char Siu).
Opini saya, memang Babi Panggangnya yang lebih unik. Char Siu tempat ini biasa saja, masih lebih bagus di KCMT. Jadi kesimpulannya, memang layak Bapang dihargai lebih mahal daripada Bakmie Special.
Harga agak bersaing untuk rumah makan yang sudah lumayan populer ini.
Awalnya coba pesan online delivery. Harga agak mahal, lalu saya coba datangi lokasi di Kelapa Gading.
Yah, harga relatif sama dengan online, cuma bagaimana juga lebih enak makan di tempat, dan menu lebih beragam. Parkir kendaraan memang pinggir jalan, tapi saat saya datangi lebih dari cukup. Memang dua jam menjelang tutup sih.
Terus terang, opiniku, rasa malah tidak luar biasa. Untung ya ada porsi jumbo.
Tempatnya yang saya suka. Terasa adem Karena pilihan warna tempat, bukan hanya sekedar AC.
Menu yang dipesan: Mie karet dengan Siobak, sirop markisa