Micwengeneral B

VRAM-NYA 16 GB GDDR6 + ROM-NYA 1 TB PCI-EXPRESS 4.0. ● Kemarin saat sesudah dari Katsutoku yang diluar dugaan mengecewakan, kami membeli GROM, Plaza Senayan. Es krimnya dia itu enak sih, walaupun bukan termasuk teritori murah punya.
Ok punya untuk refreshing hehehe.

MY PHO, MY (ONE) ADVENTURE. ● Perburuan pho lainnya di bilangan Pesanggrahan, saya menemukan My Pho. Letaknya persis sebelah kirinya Crystal Jade di Ranch Market sana. Tempatnya kecil.
Well, phonya enak juga menurut saya, dagingnya cukup banyak, namun sayang baksonya tidak legit. Akan tetapi, lumpianya dia secara tidak terduga garing! Renyah sekali saat digigit.
Harganya decent juga, berdua 280 ribu. Itupun karena saya nambah lumpianya berkat garingnya itu yang membuat saya nggak nahan hehehehe.
Oh ya, sepertinya bisa juga memesan phonya itu ketika makan di Crystal Jade, kalau - kalau bosan dengan hidangannya Crystal Jade. Mengapa? Saya iseng tanya di My Pho, kata pelayannya tidak ada nasi hainan. Nah, pelayannya tawarin adanya nasi hainannya Crystal Jade, begitu. Jadi persepsi saya, saya bisa memesan hidangan dari Crystal Jade di My Pho, maka begitu pula sebaliknya.
Iseng tanyanya sih karena pikir di My Pho ada juga nasi begitu hehehehe, untuk takeaway. Diluar itu, saya berharap sih saya bisa pesan hidangan dari Ninety Nine di Crystal Jade/My Pho, begitu pula sebaliknya.
Demikian juga di beberapa hotel lain yang ada minimum 2 restoran yang berbeda.

MIXED TEISHOKU. ● Saya agak mixed bag terhadap restoran yang satu ini. Bernama Teishoku dan letaknya di Pantai Indah Kapuk, di satu sisi dia bisa menjadi alasan mengapa Sushi Tei menjadi tampak membosankan untuk dibahas. Namun, di sisi lain, dia tampak agak kotor secara tidak terduga!
Padahal desainnya cukup modern. Dan harganya juga masih tidak segila Genki Sushi, berempat kurang dari 600 ribu.

BANANA PAJAMAS. ● Bananugget ini saya pesan melalui ojek online. Nugget kali ini jadi bagai pisang yang tidur memakai piyama tepung roti dan selimut saus...
Imajinatif, namun tetap enakan pisang goreng buatan sendiri.

SATENYA LAGI LOYO. ● Mmm... cabang Sate Khas Senayan di Jl. Kebon Sirih, Menteng, ini lagi throttled, ya.
Satenya masih bertahan, namun sotonya kali ini mengecewakan. Citarasanya lagi datar, padahal sebelumya penuh rasa kunyit.
Terus kuah sotonya itu tidak penuh juga saat pertama kali keluar. Akhirnya diisi ulang kuahnya, namun tetap saja tidak sebanyak biasanya. Agak kacau.
Ayam kremesnya juga kusut rasanya ketika saya coba, dengan harga 71 ribu. Untungnya gado - gadonya sedikit banyak menghibur.
Namun saya tetap agak miris jika mengomparasinya dengan tempatnya. Ya, padahal tempatnya paling saya sukai; khas perumahan pusat kota yang berjalan lebar...
Banyak pohon...
Lama - lama tempatnya mending dipakai saudara elitnya deh si 1945 atau Tesate.

Orang tua saya suka Bakmi Gang Kelinci, Pasar Baru. Terutama locupannya. Saya sih tidak, saya lebih senang makan di Alok, Bakmi Lili Petojo, atau Bakmi Khek Sawah Besar.
Namun untuk pagi ini sih minya lebih mending ketimbang pertama kali saya makan. Tempatnya sendiri berbangku merah muda dan meja putih, mengingatkan saya akan restoran AH yang dulu banget.
Untuk harga minya sekitar 25 - 40 ribuan, belum termasuk tax 10 persen.