Micwengeneral B

BERMAIN BINGO. >> Kali ini kami bermain bingo di Bing Go, Neo SOHO Mall. Permainan tidak berjalan lancar.

Pertama, tempat bermainnya tidak suportif. Tempat berasa banget terlalu sempit, apalagi yang di sofa. Kaki saya sampai terantuk meja. Tidak ramah kursi roda juga, jelas.

Alur permainan bingonya sih lumayan seru. Huruf per huruf keluar lumayan seru; minya apa tuh ok dan cukup spicy, nasi apanya tuh yang mirip bento juga lumayan terlihat ceria walau bulgoginya belum sekelas Samwon Garden, misalnya.

Tapi, kami juga harus merogoh kocek lumayan dalam untuk satu sesi permainan bingo kami. Total 500 ribuan lebih sedikit berlima, kayaknya tambah sedikit lagi mending bermain di Greyhound, ya.

Nevertheless, saya sudah lama tidak bermain bingo hehehe.

— Mari bermain bingo! —

DIET COKE PAJAKNYA MINUMAN ALKOHOL. ● Saya sangat terkejut ketika menggali ilmu di Singapore Koo Kee, Pantai Indah Kapuk. Tax & servisnya lebih dari 21 persen!!!
Barusan saya dibuat bengong oleh Grand Ni Hao. Kali ini parah.
Parah. Padahal Singapore Koo Kee tempatnya masih kelihatan baru, khas anak muda dengan warna bambu muda begitu. Hidangan juga tidak buruk - buruk amat, laksanya OK, mi yong tou funya itu juga aslinya gurih walau minya kelamaan direbus. Yong tou funya sendiri juga cukup enak, sup teratainya lumayan pula.
Tapi tax dan servisnya itu parah banget. Total saya makan 266 ribu, servisnya 39.9 ribu!!! Kacau, 15 persen!
Aslinya nggak seberapa mahal walau ATM di Koo Kee belum wireless. Tapi parah tax & servisnya itu, 26.5 persen totalnya! Ada pembulatan billng juga.
Kacau nih. Koo Kee bagai diet Coke yang dipajaki minuman beralkohol. Kacau.

PIPPO = PIPA GAS ALAM? ● Pippo, Senayan City, berseberangan dengan SaladStop!. Tempatnya berwarna kayu, depannya ada barnya, lantainya doff, dan tersedia sofa dan bangku kayu, ya.
Entahlah.
Yang jelas, hidangannya mahal. Saya beberapa waktu yang lalu mencoba ke sana, saya menggelontorkan uang 530 ribuan berdua. Tax & servisnya 21 persen.
Namun apakah mahalnya doang? Tidak juga.
Ya, aglio olio angel hairnya enak! Ringan pula. Pizza housemade sausagenya juga tipis, namun menurut saya kurang garing sedikit. Topping pizzanya sederhana, sosis, kentang, rosemary, dan mozzarela dimana mozzarelanya cukup banyak. Good lah.
Sup minestronenya tergantung selera, namun uniknya ditambah spaghetti. Kemudian, tiramisunya very good dan tidak berasa basa kopi yang berlebihan.
Sebelum hidangan keluar saya diberi complimentary roti foccacia, rotinya lebih enak Spaggedies dahulu (sudah delisting). Pelayanannya decent, rotinya kosong langsung direfill dan makanan keluar cukup cepat.
All in all, baru kali ini lagi saya makan italian food di Senayan City. Yup, cupu nih Spaggedies bankrupt. Untungnya sekarang ada Pippo yang cukup enak.

NI HAO MA? KALI INI BU TAI HAO. ● Saya rekreasi ke The Grand Ni Hao cabang Flavor Bliss, Alam Sutera. Sebelumnya saya pernah makan di sana, pesan ayam panggang apanya tuh, lumayan. Tempatnya juga cukup besar dan terang.
Tapi kali ini saya terkejut.
Kepiting sokanya agak bau. Sapo urat sapinya juga kayak bukan sapo urat sapi, rasanya lebih condong bistik sapi. Namun itu belum seberapa.
Tax & servisnya mengerikan. 20 persen!
Servisnya 10 persen! Orang lain bilang Hongkong Sheng Kee overprice, nyatanya di sana servis cuma 7 persen. Kaget banget, Grand Ni Hao ini 10 persen! Untung taxnya 10 persen bukan prevailing government tax (11 persen).
Kacau. Jadinya mahal, pesan itu semua lalu puding kelapa dan orange juice 500 ribu. Kacau nih.
Tapi heran tetap saja ramai. Sepertinya benar seharusnya pesan ayam panggangnya itu lagi.
Dan, 20 persen bukan 21 persen. Karena, berkat suatu situs, saya jadi tahu sekarang, restoran mana yang tax & servisnya 21 persen lebih.
Yang bisa saya nyatakan sekarang, Hurricane belum 21 persen.