Micwengeneral B

Ikan Bakar Cianjur, atau biasa disingkat IBC, di Jalan Batu Tulis bersebelahan dengan Li Yen. Seberangnya IBC adalah Tekko, tempatnya IBC lumayan luas. Namun waktu saat jam makan antrinya lumayan gila. Tempat parkirnya juga lumayan sulit.
Nah, pilihan makanan di IBC monoton. Pilihannya hanya ada ikan (4 jenis ikan kalau nggak salah), sayur, ayam goreng/bakar, nasi, tahu, dan beberapa lainnya. Namun, nasi liwetnya wangi dan pulen! Meskipun demikian, saya tidak menyukai terinya hehehehe.
Nasi gorengnya juga luar biasa enak! Isinya daging ayam, udang, dan bakso, nasi gorengnya indah dan delightful!!! Ayam bakarnya juga hebat! Ayamnya manis, dagingnya gurih, dan lengket! Sangat antik.
Ayam gorengnya biasa, namun enak juga saat panas - panas hehehehe. Cocok sebagai pelengkap nasi gorengnya. Tahu gorengnya juga buttery, dan orang tua saya juga kadang - kadang suka memboyong pulang gurame dan ayam bakarnya itu.
Sayangnya, makanan di IBC sudah tidak semurah dahulu. Dulu saya makan berlima di sini, totalnya bahkan cuma sekitar 250 ribu. Sekarang makan segitu bisa habis 400 ribu hingga 500 ribu. Inflasi.
Meskipun demikian, saya sangat terkesima oleh nasi gorengnya!!! Extremely delightful!!!

Kali ini saya beli bakwan malang dari Bakso Lapangan Tembak Senayan Plaza Slipi. Saya sangat menyukainnya, kuahnya gurih, terus ditambah risol garing, isi bihunnya banyak. Terus, ada semacam pangsit bakwan begitu isinya legit banget.

Hangat - hangat, lagi. Satunya sekitar 30 ribuan.

LONGEVITY LAMIAN. ● Kembali makan di Imperial Shanghai Lamian Xiao Long Bao, Plaza Indonesia. Pesan seperti biasa lamian sapi iris minyak cabe dan wonton saus pedas, seperti biasa mengesankan.
All time deh, tak perlu panjang lebar.
Oh ya, pernah juga saya coba bebek angsio begitu di sana pakai daun bawang dan jahe, wangi juga.

Kali ini saya jajal Rempah Bistro punya gado - gado dan rawon. Rawonnya gurih, gokil namun sayang gado - gadonya kali ini tanpa lontong. Walaupun begitu tetap menawan.

Ngemil di Bosevi Taman Palem, suatu tempat yang lebih untuk tempat nongkrong, bar, tapi makanannya banyak juga btw ada spageti, aneka nasi, maranggi segala.

Tapi kali ini saya hanya ngemil singkong goreng dan roti bakar. Keduanya garing, roti bakarnya ada banyak keju.

Takeaway Martabak Pecenongan 65A yang bersebelahan Lumpia Djakarta, Pecenongan.
Saya beli martabak polosnya setengah porsi (60 ribuan) dan martabak sapi jamurnya (100 ribuan). Tanpa perlu dibuka, saya sudah tahu karakternya seperti apa.
Dan memang seperti biasa, martabaknya ekstra wangi. Martabak polosnya halus dan manis, apalagi waktu masih baru matang. Godaannya keterlaluan.
Martabak sapi jamurnya juga selalu demikian. Garing dan garingnya terkadang melampaui pangsit goreng buatan Bakmi GM. Isi jamurnya juga wangi semerbak ketika digigit.
Gerainya sendiri sebetulnya berupa kios di pinggir jalan, namun di dalam tersedia tempat duduk juga. Walau kelihatannya tidak begitu ramah troli. Pembeliannya masih menggunakan nomor antrian, walau antrinya sudah tidak seperti dulu saat sedang booming.
Booming, karena waktu zaman topping nutella dan ovomaltinelah dia berpengaruh. Dan sebetulnya, seingat saya martabaknya diberi topping nutella juga cocok.
Namun, karena martabak ini sudah saya incar semenjak kecil, maka saya tidak mau beranjak jauh dari kebiasaan saya terhadap martabak yang sudah 65 kali mendapat nilai A ini.
Ya, tidak jauh dari martabak polos dan martabak telurnya.
IG Credits :

@michael_wen96

@es_shanghai_aconk

JourneyByW mencicipi set nasi hainan dengan ayam goreng Huat Kee PIK. Enak juga ayamnya, namun yang paling gokil adalah pendampingnya. Ada sambal udang, acar, tahu, dan telur kecap. Enak banget

Jajal es cokelat Kopi Soe, manis dan dingin - dingin, enak sekali. Cokelatnya legit.

Ke Rokue di Green Lake dekat Simply Thai dan Apollo, di sana jajanannya enak - enak dengan ketan kuning dan lemon mango yang super unik, jarang ada.

Lemon mango btw adalah lemon cheesecake dengan mango filling. Terus ada juga karbonara, yummy.

PECENONGAN MENGGURITA BERKAT MARTABAK 65A. ● This is one of so many reasons why we encountered PergiKuliner.

Ada satu gerai martabak yang sudah saya sambangi sejak 2003an, namanya Martabak Pecenongan 65A. Lokasinya sebelum pertigaan yang ke Jl. Batu Tulis. Dialah pelopor martabak ovomaltine - nutella - toblerone (kalau tidak salah), martabak ovomaltinenya benar - benar masif (160 ribu).

Namun, tanpa ovomaltinepun, martabak manis polosnya saja sudah luar biasa wangi, legit, dan halus. Bahkan, tanpa perlu saya buka boksnya martabaknya sudah tercium. Luar biasa!

Martabak telurnya juga lebih dari lezat (yang bahkan saya suka menggadonya bersama acar dan nasi). Kulitnya bahkan lebih garing dari pangsit gorengnya Bakmi GM. Martabak jamurnya juga luar biasa wangi!

Tempatnya lebih mengarah ke kios jika diperhatikan dari depan, dari dulu.

In summary, tanpa perlu membahas martabaknya, membeli martabaknya sejak 2003an sudah cukup menjadi alasan saya untuk ingin mengarangnya selangit mungkin, lebih dari batas di PergiKuliner.

Martabak simpel dan cantik yang tercinta!!!