Tempatnya emang kurang instragammable buat kalian anak gaul yang lebih suka tempat kece daripada makanan oke.
Untuk spaghetii saya pesan bolognaise, namun menurut saya terlalu banyak merica dan berbumbu, jadi agak kurang blend rasanya. Untuk pizza saya pesan yg meat, rotinya tipis tapi tidak keras. Untuk topping daging cincangnya banyak, namun terlali banyak saos tomat, jadi lebih kerasa kecut tomat daripada dagingnya.
Untuk minuman saya pesan affogato, ini favorit sekali. Es cream vanilla plus kopi espresso nya eenaaakk. Untuk cappucino sudah oke, namun sebaiknya gula diganti dengan cair, supaya lebih mudah bercampurnya.
Lokasinya dekat dengan jalan Basuki Rachmat, tepatnya di embong blimbing, sebuah gang yang kanan kirinya banyak stan penjual makanan. Dulu tempat ini adalah bekas gedung bioskop Ria. Oleh karena itu kikil disini lebih dikenal dengan sebutan "Kikil Ria". Banyak stan yang berjualan kikil di sepanjang jalan ini, namun yang paling favorit adalah kikil cak ratno.
Penjualnya Bapak tua yang tidak pernah lepas dari kopiahnya.
Untuk rasa jangan ditanya, kuah yang segar dan tidak terlalu kental membuat rasa makanan ini tidak "eneg", potongan kikilnya juga besar. Harganya murah sekitar Rp 18.000/porsi. Jangan lupa untuk tambahin daun bawang, sambal, dan jeruk nipis ke mangkuk sesuai selera, dan yang pasti jangan lupa bayar ke Bapaknya ya.
Meski namanya agak serem karena sama dengan Suzana (artis horror indonesia) tapi pecel ini gak serem kok. Enak malah. Diberi nama pecel Suzana karena lokasi jualnya di depan Suzana baby shop. Pecel ini buka mulai dari jam 02.00 dini hari, buat kalian yang lagi ngelindur atau kebangun malem dan laper, cocok kalau mampir ke pecel ini.
Bumbu pecelnya khas dengan ciri saus kacang yg gak terlalu halus dan pedasnya pas ditambah lagi peyeknya yang kriuk kriuk. Pilihan lauknya buaanyak sekali, tapi jangan dibeli semua ya, nanti kekenyangan. Hehee
Siapa yang gak doyan pizza? Eitss makan kebarat-baratan bukan berarti gak cinta tanah air lohh. Mumpung dompet lagi adem, agak bosen lah kalau makan sayur asem #sombong.
Papa ron's pizza salah satu favorit kalau lagi bosen ama pizza "toko sebelah". Topping keju dan dagingnya gak pelit. Rasanya ya rasa pizza gitu deh
Sate, makanan rakyat satu ini memang mudah ditemui. Salah satu yang favorit adalah sata pak seger. Dagingnya empuk dan besar. Selain sate ayam juga ada sate kulit, jerohan, dan baru-baru ini ada menu baru yaitu sate kambing. Bumbu kacangnya halus, semakin enak kalau ditambah kecap, sambal, dan irisan bawang merah.
Ohh iya, selain sate ada juga garangasem, menu yang satu ini juga wajib dicoba. Rasanya segar karena ada rasa asem dari belimbing wuluh dan tomat.
Kalau mau makan ke soto ayam Pak Djoni saran saya jangan dalam kondisi "sangat" lapar, karena perlu perjuangan berat untuk mendapatkan semangkuk soto ayam. Antrinyaa lamaaa. Soto ayam belum buka saja, yang antri sudah banyak. Jam buka soto dini hari mulai pukul 01.00 - 05.00 WIB
Tapi perjuangan gak sia-sia karena sotonya emang enak dan gurih. Apalagi ditambah telur muda + kulit. Khusus Koya (kerupuk udang yg ditumbuk), bawang goreng dan sambalnya bisa ambil sepuasnya, tapi jangan dibawa pulang ke rumah ya, kasihan pak Djoni dan pelanggan selanjutnya.
Menu yang dipesan: Soto Ayam, kulit, dan Telur Muda
Soto daging madura tapak siring emang juara, kuah soto yang segar dan berlemak, ditambah potongan daging sapi yang besar, kalian bisa pesan soto campur telor ayam atau soto daging + otak sapi. Wuihh kurang kolesterol apalagi? Hahaa.
Untuk nasi cukup unik, karena dibungkus dengan daun dengan ukuran seperti sego kucing. Jadi kalian bisa ambil sesuai dengan kemampuan perut masing-masing.