Aji Achmad Mustofa

Malem minggu ini, saya jalan - jalan manja sama beberapa temen saya yang ngomongnya "manja - manja gthu". Mampirlah saya ke restoran ini yang rame untuk ngobrol - ngobrol manja. Di sana saya memesan kue cubit. Lupa si menunya apa. Seinget saya ada kata 'godzila'-Nya gthu. Berharapnya kuenya banyak dan besar. Pas dateng, penonton pun kecewa. Menu yang saya harapkan biasa aj, ukurannya pun juga ya gak segodzila yang saya bayangkan. Terus rasanya pun juga ya gthu....yang unik cuma tempat penyajiannya aja. Sexy - sexy manja gimana gthu.

Siang ini saya sedang ingin delivery makanan pas. Setelah saya cari - cari, ketemulah menu yang menurut saya menggugah selera. Menunya "mie ayam waka". Setelah pesanan saya sampai, saya senang karena pesanan saya dibungkus dengan rapi. Dengan kotak khusus berlabel "Waroeng Kelapa". Makanannya pun juga tak kalah menarik. Saya makan secara perlahan dan hasilnya,"SEDAP". Kurangnya dari makanan ini hanya porsinya saja. Porsinya mungkin kurang banyak dan sambal yang dibawakan dari restorannya juga kurang pas jika dicampur dengan mie yang saya pesan.

Siang ini saya delivery nasi goreng terasi ("Seafood"). Nasi gorengnya pas, cuma agak kering. Yang membuat hati saya senang itu, nasi dan seafoodnya banyak. Jadi saya gak rugi beli dengan harga segthu. Untuk tempat makanannya pun juga rapi, menggunakan box makanan yang terbuat dari plastik. Jadi terjamin kebersihannya saat dalam perjalanan.

Malem minggu pulang kursus, saya diajak main ke daerah cipinang. Muter - muter nyari tempat tongkrongan, saya menemukan satu tempat layaknya sebuah kafe. Tempatnya unik, karena ini terletak di daerah perumahan kawasan cipinang. Selain itu, yang digunakan bukan sebuah rumah, tapi halaman rumah yang dimodifikasi sedemikian rupa sehingga cocok untuk tempat nongkrong. Kebetulan saya sore pas main kesana, jadinya sepi n kebetulan baru buka. Berhubung saya cuma mau nongkrong, di sana saya memesan 'hot chocolate'. Murah dan saat disajikan terlihat enak. Benar saja, ketika saya mencobanya, rasanya lembut. Kalo kata temen saya sih ini pake mesin. Kurangnya, 'hot chocolate'-nya tidak terlalu panas sehingga cepet banget deh habis nya...😂😂😂

Pulang dari kantor, sudah terlalu sering saya melihat satu restoran yang bikin penasaran. Namanya bakmi 5000, dari situ saya berpikiran kalo ini bakmi harganya 5000. Karena sudah terlalu penasaran, mampirlah saya ke restoran tersebut. Saat lihat menunya si..., saya kaget. Kagetnya bukan hanya harganya yang gak 5000, tapi juga menu yang ditawarkan macem - macem (bukan hanya bakmi). Sudah terlanjur masuk n bawa uang gk banyak. Di sana saya memesan yamin ayam yang harganya cuma 16000. Setelah tersaji, saya perhatikan cocok dengan harganya. Rasanya pun juga cocok. Setidaknya masih bisa saya nikmati. Untuk tempatnya sesuai dengan lokasi ini restoran, dipinggir jalan. Jadi ini restoran cocok bagi para pengendara yang ingin beristirahat sejenak dari lelah macet n lapar perut.

Kebab meksiko, itu yang ada dalam pikiran saya saat melihat menu makan siang saya hari ini. Nama aslinya si Chiken Chimicanga, tapi bagi saya itu kebab yang disajikan di restoran bernuansa meksiko. Rasanya si biasa aja, mungkin karena saya suka dengan sambal jadinya kurang menggigit kalau makannya tanpa sambal. Porsinya juga gak banyak, apa lagi jika harus dibandingkan dengan harga. Yang menarik buat saya justru bukan menu yang saya makan Karena Biasa Aja, melainkan nuansa restoran tempat saya bersantap yang nyaman, aman, dan tentram (Sepi). Untuk siang - siang panas gak jelas, tempat ini cocok untuk sekedar numpang isi perut sembari merasakan kesan meksiko di restoran ini.

Yups....hari ini saya dateng ke restoran yang cukup menarik. Penuh dengan nuansa anak muda yang ingin menghabiskan waktu dengan permainan - permainan unik. Cocok untuk kumpul bareng - bareng teman dan tidak cocok untuk orang lapar karena pelayanannya cukup lama. Di sini saya memesan soto ayam dan es teh tarik. Semuanya enak, hanya saja jeda waktu minuman yang datang dengan makanan yang akan saya santap membuat minuman yang saya pesan sudah tidak dingin. Selain itu, lonceng yang disediakan oleh pihak restoran untuk memanggil pelayan juga tidak berfungsi sepenuhnya karena pelayan yang datang tidak terlalu cekatan ketika lonceng dibunyikan. Entah takut dikerjain atau emang tampang saya yang terlihat cuma main - main.

Pulang main dengan teman di artha gading, saya mampir di salah satu restoran ramen di dalamnya. Penasaran dengan miso, saya pun mencoba menu spicy miso ramen. Di list menu yang saya lihat itu, menunya juga favoirit khas orang indonesia. Saat pesanan saya datang, membuat gairah makan saya bergemuruh. Benar saja, makanannya lumayan enak dan yang lebih membuat saya senang lagi harganya juga lumayan. Pas di kantong.