Natasha Pricilia

Restoran favorit saya akhirnya buka di Central Park. Disini outletnya enak lebih luas, jadi waiting list nya ga gitu parah. Tempatnya juga lucu seperti biasa.

Makanannya saya rekomendasikan Tori Popcorn Naked Ramen (IDR 38.000). Disini ramennya beda sama yang lain, ga pakai kuah. Kita juga bisa pilih tingkat kepedasannya dengan kelipatan 5, mulai dari level 5 sampai 40. 10 aja sih udah cukup pedas buat saya.

Terus jangan lupa juga pesen dessertnya Nutella Bomb Kakigori (IDR 40.000). Biasa waiternya nanya mau yang pakai es serut? Jawabnya harus iya, soalnya es serut nya juga enak banget, dikasih topping milo bubuk, almond, dan susu kental manis cokelat. Nutella bomb nya juga bener-bener enak banget, bentuknya mochi isi nutella. Literary meledak di mulut deh nutella nya.

Maxx coffee ini konsep dan logonya agak" niruin si coffee shop chain terbesar di dunia. Tapi yang penting sih tempatnya cozy, kopi dan makanannya juga enak, dan harganya juga lebih pas di kantong.

Kemarin cobain iced coffee latte dan beef ham and cheese sandwich nya, which surprisingly enak loh. Untuk kopinya mereka pakai arabica, susunya bisa request lowfat milk atau soymilk.

Tempatnya juga nyaman, kalau yg di karawaci barengan sama books and beyond, kalau bosen mungkin bisa nongkrong sambil baca buku disini.

Mereka punya kartu member juga, namanya maxx card. Kalau punya kartu ini, bisa free upsize untuk minuman nya.

Street Steak adalah salah satu restoran baru di area PIK, letaknya di ruko baru di bagian depan PIK, dekat dengan Burger King. Outlet ini adalah cabang kedua dari Street Steak, outletnya yang pertama berada di Kelapa Gading.

Salah satu  yang spesial dari Street Steak ini adalah penyajiannya. Steak yang kita pesan disajikan diatas Hot Stone, batu tebal yang panas. Agak mirip hotplate sebenarnya, tapi hot stone ini lebih tebal, jadi bisa menjaga Steak kita tetap hangat lebih lama.

Malam itu saya pesan Baker Street Steak (IDR 89.000), yang dagingnya merupakan 200 gram Australian Beef Tenderloin. Saya suka sekali dengan steak nya. Dagingnya matangnya pas, teksturnya juicy, dan bumbunya enak meresap sampai kedalam. Steak yang kita pesan ini disajikan bersama pilihan saus (mushroom sauce, brown sauce, atau bbq sauce) dan side dish berupa sayuran dan french fries. Tapi tanpa saus pun steaknya sudah sangat enak buat saya. Sayangnya side dish veggie nya kurang mendukung, cuma berupa frozen vegetable yang rasanya agak tawar. Padahal steak nya udah enak banget

Selain itu, teman saya memesan Tomahawk Steak (IDR 345.000), 500 gr wagyu sirloin. Ini value meal banget, porsinya super gede, kalo buat cewek bisa buat makan bertiga kali. Dagingnya juga juicy banget, walaupun sirloin, tapi empuk banget loh. Very recommended!

Kitchenette ini salah satu tempat hang out favorit saya di central park mall. Tempatnya cantik dan nyaman, di tengah taman tribeca, dikelilingi pepohonan dan kolam yang sejuk. Selain itu makanannya juga sesuai dengan selera saya.

Minggu lalu saya makan beberapa signature dish nya, yaitu Fried Chicken Waffle, Spam Fries, dan Bacon Mac and Cheese. Favorit saya adalah mac and cheese nya, sangat creamy tapi tidak overwhelming. Spam fries nya juga enak! Kalau untuk fried chicken waffle nya, kemarin waffle nya sangat kering, padahal ayamnya lezat dan juicy 

FYI, kitchenette ini menyajikan menu halal, jadi bacon dan spam nya terbuat dari daging turkey

Bukan pecinta kopi, tapi denger-denger coffee shop yang satu ini main course nya enak-enak. Lokasinya di seberang Dharmawangsa Square. Tempatnya tidak terlalu luas, tapi suasananya cozy banget. Daerah di dekat pintu masuk suasananya terang, dan sofanya enak banget. Sayangnya setiap kali ada yang buka pintu, bau asap rokok dari area smoking di depan jadi ikutan masuk ke dalam.

Pesan 2 macam main course, Buttermilk Chicken Burger (IDR 70.000) dan Traditional Mie Belitong (IDR 45.000), keduanya merupakan menu andalan Chronicle. Buttermilk Chicken Burgernya enak, burgernya berisi dada ayam yang digoreng tepung, saus buttermilk, keju, dan sayuran. Daging ayamnya besar, crispy, dan juicy banget! Mie belitong nya juga ok, kuahnya kental dan bumbunya medok, pas banget dimakan bersama kerupuk udang yang disajikan sebagai side dishnya.

Trattoria ini bukan nama yang baru. Walaupun baru hadir di kawasan St. Moritz Puri Indah, tapi sebelumnya Trattoria sudah hadir di kawasan Kuningan, Pondok Indah, juga Singapore dan Bali. Mereka terkenal akan menu-menu Italianya yang autentik.

Outletnya yang di St. Moritz ini tidak terlalu luas, tapi ada lantai Mezzaninenya kalau ingin suasana yang lebih private. Dekor nya simpel bergaya industrial.

Makanan yang saya pesan adalah Prosciutto Cotto E Funghi (IDR 78.000) untuk pizzanya, dan Penne Alla Vodka (IDR 86.000) untuk pastanya. Porsinya lumayan besar, dua menu ini cukup untuk kami share bertiga. Rasanya juga enak, Penne alla Vodka ini diberi saus krim yang dicampur sedikit vodka dan potongan salmon, cocok sekali untuk pecinta creamy pasta seperti saya.

Overall cukup puas dengan kunjungan saya, karena agak sulit mencari restran Italia yang enak dan utentik seperti Trattoria di kawasan Jakarta Barat.

Salah satu restoran Chinese favorit saya dan keluarga. Suasananya nyaman, makanannya juga enak-enak. Makanan disini porsinya tidak terlalu besar, biasanya cukup untuk 3-4 orang. Tapi kalau pesan menu udang, menurut saya porsinya kecil banget, yang small isinya hanya 5-6 udang, dan harganya 88.000 ++

Menu favorit saya disini Imperial Pork Ribs (tidak ada di foto) dan Prawn Mayonnaise with Katsuoboshi. Udang mayonesnya sangat enak, crunchy dan segar, lalu ditambah katsuoboshi yang biasa kita temukan di atas takoyaki. Yummy!

Selain itu menu yang lain juga enak. Untuk sayurnya, rekomendasi saya adalah pocai 3 telur.