Batagor H. Darto (Simpang Dago)

Makan 1 porsi (3 buah) batagor juga kenyang deh ini. Aku pilih yg batagor kuah. Aku suka sih, ini enak, aku ngga bisa sembarang makan yg ada kandungan ikan-ikannya gitu. Batagor ini rasa ikannya ngga berlebihan, pas & kuahnya juga gurih gitu. Tinggal tambah sambal & jeruk nipis jadinya mantap banget.

Lagi jalan-jalan di sekitar Dago dan keadaan perut mulai dilanda rasa lapar, mata saya ngeliat sebuah kedai batagor disalah satu pinggir trotoar bernama Batagor H. Darto. Konon katanya kedai ini telah hadir sejak tahun 1980, which is saya belum dilahirkan ke dunia yang fana ini.

Well, karena lokasinya deket sama daerah pasar dalam bentuk ruko-ruko jadul, jadi suasananya sangat sederhana dan looks vintage. Beberapa tempat duduk bergaya jaman dulu mampu menampung sekitar dua puluh pengunjung sekaligus. Etalase tempat menaruh batagor yang sudah matang, menjadi salah satu pemandangan yang menarik.

Satu piece batagor dibanderol Rp.4.500,- dengan ukuran yang cukup besar. Kali ini saya cobain somay dan tahu. Rasanya cukup gurih, tapi sayang si tahu nya agak sedikit asem. Bumbu kacangnya kentel dan cukup gurih. Secara keseluruhan, rasanya sih lumayan enak, tapi engga yang enak-enak banget juga sih...

Berhubung lagi di seputaran Dago Bawah dan ada titipan batagor, mampirlah di sini. Kedai Batagor H. Darto yang berdiri sejak 1980 ini sederhana, lokasinya dekat pasar. Mau makan di tempat bisa kok, ada 20-an bangku di dalam kedai.

Harga batagor termasuk murah dibanding yang lain. Baik siomay maupun tahu goreng per buahnya 4.500 rupiah. Jadi selain bungkus titipan, icip 1 siomay + 1 tahu dengan bumnu kacang--bisa juga disajikan dengan kuah, sesuai selera.

Potongan siomay dan tahu cukup besar, makan 2 potong ini saja sudah lumayan kenyang. Sayang tahunya agak asam, untung yang dibungkus siomaynya saja. Untuk harga yang per potongnya 4.500, batagor ini not bad.