Dakken termasuk salah satu cafe lawas dari era 2000an yang berhasil bertahan lama. Seangkatan dengan cafe hits pada eranya seperti Atmosphere, Cafe Bali, Cafe Halaman, La Oma, Sierra, The Peak, The Valley, The View (RIP), dan Tomodachi (RIP). Anehnya, penulis belum pernah makan di Dakken dari awal Dakken buka. Ya sudah, daripada penasaran terus, ya sesekali mencoba masuk.
Pilihan menu tipikal cafe pada umumnya. Walaupun termasuk cafe lawas, tapi menu yang ditawarkan sudah modern. Ada dessert juga, beberapa diantaranya adalah cake.
Hibachi Salmon (8.5/10)
Berdasarkan hasil tanya dengan waiter, Hibachi Salmon termasuk menu salmon recommended di Dakken.
Salmon dengan saus hibachi. Penyajian cukup menarik, pada bagian bawah diberikan sayuran dan saus. Sayuran berupa kacang panjang. Saus cenderung kental, manis, dan sedikit gurih. Dari segi rasa bukan termasuk yang paling enak.
Salmon berukuran cukup besar. Untuk 1 orang porsi salmon sudah pas. Tingkat kematangan salmon pas. Kulitnya renyah. Bumbu salmon sangat minimalis, mungkin karena didesain dikonsumsi bersama saus hibachi.
Menu disajikan bersama nasi putih. Porsi nasi putih standar.
Chicken Cordon Bleu (8/10)
Siap-siap dibuat terkejut karena ukuran chicken cordon bleu sangat besar. Sayang sekali, rasanya sangat tawar. Keberadaan smoked beef dan cheese tidak berperan banyak untuk menambah rasa.
Menu disajikan dengan kentang goreng, sayuran, dan saus tomat buatan sendiri. Baik kentang goreng dan sayuran sama sekali tidak tawar. Kentang goreng dan sayuran ada rasa sedikit asin. Mau tidak mau harus mencocol saus tomat untuk menambah rasa. Sausnya lebih mendingan, ada rasa asam segar dan potongan tomat sungguhan.
Agak kecewa karena menu ini termasuk salah satu menu populer.
Rose Matcha Latte (9/10)
Matcha versi Dakken bukan tipe yang pekat atau ringan. Rasanya cenderung berada di tengah-tengah antara pekat dan ringan.
Latte dapat berpadu dengan baik dengan matcha. Terasa creamy.
Walaupun minuman disajikan dengan banyak es, keberadaan es tidak menyebabkan minuman menjadi terasa kebanyakan dicampur dengan air.
Dakken dapat dikatakan lumayan dapat membuat konsumen kembali lagi. Meski bukan termasuk cafe paling enak di Bandung, tempat yang nyaman dan rasa yang lumayan cukup membantu Dakken dapat bertahan lama di tengah bertambahnya kompetitor baru yang kompetitif.
Terdapat tempat duduk di indoor dan semi indoor. Baik indoor dan semi indoor tempatnya sangat nyaman. Khusus semi indoor, tak terlihat ada lalat berterbangan. Maka tidak perlu khawatir saat makan di luar.
Area parkir sangat terbatas. Sangat sulit mencari parkir pada saat jam sibuk.