Sebagai fanboy garis kerasnya Mie Ayam Cipaganti, kehadiran cabang baru di Dago memberi saya perasaan campur aduk: antara senang karena lokasinya yang jadi lebih dekat ke tempat tinggal saya serta khawatir dan takut kalau citarasanya berbeda dari cabang utamanya. Tempatnya sedikit ter-level-up dari cabang utamanya dimana cabang ini konsepnya lebih ke rumah makan ketimbang tenda gerobakan. Tempatnya tentunya lebih nyaman cabang ini, namun menurut pendapat subjektif saya, saya lebih menikmati ketika makan mie ayam gerobakan dengan bangku plastik—ini sangat subjektif loh ya. Di cabang ini, staff-nya satu orang jadi pelayanannya agak chaotic
Food and Beverage: - Mie Ayam Bakso (17K) Harga cabang ini dua ribu lebih mahal ketimbang di cabang utamanya. Dari segi visual sebenarnya mie ayamnya hampir sama dengan yang di Jalan Cipaganti, namun kuahnya lebih banyak, terlihat kurang keruh dan terkesan watery. Citarasa mie, ayam, sayur, dan jamurnya kurang lebih sama. Porsinya agak lebih banyak. Namun sayangnya firasat saya mengenai kuahnya benar, kuahnya kurang gurih dan agak watery. Rasa manis-asin-gurihnya agak sedikit missing.
Tanggal kunjungan: 01 Oktober 2020 Harga per orang: < Rp. 50.000