Nasi Kalong

    Sudah lama saya penasaran dengan warung nasi yang ada di Jl. Riau ini. Bukanya hanya malam hari, padahal siang hari juga tempatnya ngga ada yang make, banyak yang bilang enak, tapi keramaiannya tidak menunjukkan itu. Mengapa? 
     Akhirnya aku berkesempatan mengunjunginya malam ini. Tempatnya cukup ramai, mungkin karena tempatnya memang besar jadi terlihat sepi. Aku mengambil makanannya, lalu bayar, dan mereka bilang harganya 33K... Ha? Seriusan?? Begitu pemikiranku dalam hati. Aku kaget, namun untungnya lagi bawa duit jadinya bisa bayar hehe.
     Rasa makanannya enak sih. Aku mengakui itu enak, terutama ayam dan buncisnya. Tempatnya juga cukup nyaman. Meskipun ada beberapa restoran yang lebih nyaman, tapi tempat ini tidak bisa dibilang jelek. Pelayanannya, menurutku pelayannya cukup ramah menjelaskan ke orang yang banyak nanya seperti saya. Untuk kebersihannya, mungkin karena di parkiran jadinya ya ngga terlalu bersih sih heheOkelah, sambil makan aku perlahan mulai bisa mengampuni harganya yang mengagetkan itu. Namun ya ...
     Overall, rasanya enak, tempatnya .. ada beberapa restoran bertipe sama tempatnya lebih enak, namun harganya ... Duh  Aku rekomendasikan restoran ini untuk kalian yang punya duit dan tidak terlalu memperdulikan pengeluaran .. Selamat mencoba :)

Nasi Kalong ini buka jam 7.30 mlm, sblm jam bukanya uda byk yg antri..
Sebenernya y seperti nasi ramesan gt.
Menurut sy pun pilihan menunya ga terlalu byk..
Sayuran nya cuma ada buncis tumis, yg dimasak tanpa bawang hny mgkn pakai vetsin ato perasa gt.

Dan yg bikin kaget harganya seporsi itu rata2 diatas 50rb.

Kuliner malam lagi nih, kali ini @kulineraddictbdg kuliner malam di nasi kalong, seperti biasa kalau kesini pasti pilih menu favorite diantaranya :
• Nasi merah
• Rolade daging sapi bumbu kecap, bumbu kecap nya berasa rempah pala nya, manis gurih.
• Rendang Jengkol dengan bumbu yang kental, Jengkol nya empuk bumbunya menyerap dbest pokoknya
• cah buncis nya beda dari yang lain karena nasi kalong dari dulu identik dengan rasa manis, disini pun cah buncisnya manis overall suka berasa masakan rumahan
• ayam Rica, potongan ayam dengan bumbu rica pedas gurih
• tahu kecap hampir sama rasanya dengan bumbu rolade

Kuliner ini ada sejak 10 tahunan yang lalu, tapi sampai sekarang masih eksis. Tempatnya sih gak terlalu istimewa, ada ruangan indoor, atau outdoor di pekarangan depan pakai kursi payung. Kalau untuk malam hari sih, enak di outdoor.

Menunya bisa pilih sendiri, tapi porsi sudah dijatah, ya. Ada tempura, ayam teriyaki, ayam sambel, telur balado. Side dish-nya ada oncom, kentang mustopa, jengkol, dan lainnya. Yang favorite adalah tumis buncisnya karena dibuat mendadak, masih hangat dan fresh banget. Basically, sunda fussion food lah. Rasanya? Enak-enak semua!

Yang bikin agak kaget, ya harganya. Untuk 2 lauk dan 1 sidedish, bisa kena 50rb lebih. Agak overprice sih untuk ukuran jajanan malam. But overall, very recommended. Ada uang, ada rasa.

Nasi yang terkenal bukanya dari malem sampai subuh di bandung, makanya disebut nasi kalong. Tempatnya di halaman rumah gitu, terbuka, tapi ada seatinf areanya. Area tempat duduknya gelap jadi agak kurang nyaman, aku prefer di take away sih. Jadi disini sistemnya kita pesen dulu, bayar baru duduk. 

Pilihan menunya disini menu masakan indonesia rumahan, cukup bervariasi dan semuanya keliatan enak-enak. Kalap bangey donk kalau lihat menu prasmanan rumahan gini, jadilah beli 2 porsi, 1 suami, 1 aku. Isinya masin-masing ada ayam bakar, rendang, ayam gule, tahu. Ternyata harganya mahal, total aku abis hampir 100rb. Weleh, kirain bakal murah. Rasa makanannya ya enak sih, gurih dan berani bumbu banget, ditambah sambelnya yang pedasnya mayan mantap. 

Well, tempatnya biasa banget, rasa enak, tapi sayang mahal juga untuk ukuran bandung. 

Datang di jam 7pm, sepi banget kirain sepi pengunjung, ternyata baru buka jam 7.30pm. Pengunjung mulai berdatangan, dan lebih cenderung kelas menengah ke atas pada berdatangan naik mobil dan membawa keluarga.
Konsep di sini seperti prasmanan namun dengan kontrol pegawainya. Nasi ada dua, yaitu nasi kalong dan nasi merah. Saya order nasi kalong, warnanya ungu merah kehitam hitaman, rasapun hambar seperti nasi merah, entah apa racikan di dalamnya tapi tidak kuat, bahkan lebih ke hambar.
Berjajar lauk pauk, mulai dari ayam, ikan, seafood,  ataupun daging halal. Juga tersaji sayur tumis buncis yang menurut saya itu enak banget sampai ga bisa nebak pakai bumbu apa sehingga bisa terasa khas.
Harga cukup pricey, jadi jangan kalap ambil lauk, karena dibayar setelah kita ambil makanan. Untuk minuman tersedia kemasan, teh atau ait mineral.
Tempatnya berada di pekarangan rumah dan semi outdoor karena ada payung2 di tiap bangku, jadi kalau hujan agak ribet.
Kulinet khas Bandung yang patut dicoba, untuk rasa so so lah, belum tentu dengana kalian.
Silahkan mencoba ;)