Rumah Miring

Saya kesini sore-sore, dan cuacanya lagi pas banget. Seperti cafe-cafe di bandung kebanyakan, kita disuguhkan dengan view kita bandung yang cantik.

Kemarin saya pesan pizza spicy chicken supreme, yang ini sayur di pizzanya masih segar jadi crispy waktu dimakan, untuk rasa pizzanya lumayan seperti pizza umunya, tebal doughnya cukup sih gak terlalu tebal. Terus saya pesan pizza four cheese, yang ini jujur biasa aja, agak menyesal pesan yang ini.

Untuk minumnya saya pesan classic hot chocolate, gulanya terpisah, jadi kita bisa atur sendiri tingkat kemanisannya, dan rasa coklatnya enakk, ada vanillanya sedikit. Dan untuk banana smoothiesnya standar aja.

Harga menu disini lumayan pricey ya. Tapi suasananya enak untuk ngobrol-ngobrol santai

Another place to visit, ini reviewnya kurang bagus tapi karena temen bilang tempat oke jadi yaudalah mari meluncur. Jujur datang ke resto ini extra effort banget, diajak temen katanya viewnya bagus dan ternyata perjalanan kesininya macet parah terus jalanannya bener2 menanjak dan bebatuan gitu jadi siap pegangan yang kenceng di mobil, dan akibat kemacetan ini rencana awal maunya sore2 gitu tapi nyampe lokasi uda gelap.

Pas didepan mau masuk uda bingung ini gasalah begini doang tapi pas udah didalam, oh oke emang suasanya dua jempol banget sih. Pelayanan ya okelah, rada susah sih dipanggil pelayannya tapi masakannya cepet datengnya, jadi imbang lah.
Untuk makanan, kita pesen:
POTATO WEDGES (44K); FOUR CHEESE PIZZA (89K); SINGKONG KEJU (22K): jujur untuk tiga makanan ini lumayan enak tapi bukan special banget, porsinya oke cuma harganya mahal buatku. Untuk ukuran makanan di bandung ya, cheese pizzanya overpriced sih, bisa dilihat isinya cuma keju dan olive gitu aja. Kalo 50an masih oke. Untungnya kita cuma pesen ini untuk rame2

HOT HONEY MILK (25K): satu2nya yang menurutku oke banget. Dari segi rasa dan harga itu sebanding, apalagi kalo uda senja gitu dingin2 minum yang anget2 emang paling mantep 

Hot Wings. Actually it's supposed to be hot but that time we chose bbq instead of spicy (One of us just can't handle spicy at all). The bbq sauce was so so, nothing special and it lacked some kick to it. Yup, we're the one to blame, I believe it's gonna be tasty with an extra spicy flavor. The meat was tender and juicy. Personally, I'd prefer normal chicken wings than buffalo wings. In my opinion, buffalo wings has a weird texture, sticky and bit soggy thanks to the sauce. That's why I'd prefer chicken wings instead. Well, it's a matter of preferences. If you love buffalo wings then you may like this one. Despite to what I just said, I had a great time there. The ambiance and the view were just freaking awesome.

Sirloin Steak. The steak was a total disappointment. The quality of the meat wasn't that great. The fat was completely a mess. Chewy and tough, I couldn't cut it. The meat wasn't juicy eventhough I asked a medium rare one. However, one of their side dish was superb. I chose french fries and portobello mushroom. The fries was thick and natural. Salt and that's it, no other seasonings. The only thing that amazed me so damn much was the portobello mushroom (that black thingy). Never try portobello before and I like it so so much. The texture was super nice. Bit crispy unlike other mushroom, juicy and fragrant. They used tomato, cucumber, onion and lettuce. It gave a fresh taste and crunchy texture. I know this sounds silly, but can I trade the steak with the portobello mushroom. The only time I prefer a non meaty dish.

Rumah Miring

Bukan Bandung namanya kalo engga bisa menciptakan sesuatu yang unik sekaligus nyentrik. Kota kembang ini selalu berinovasi dan berkreasi, mulai dari menciptakan taman-taman baru, event-event seru sampai ke menu jajanan aneh bin ajaib.

Nah, salah satu yang unik yang ada di Bandung adalah Rumah Miring. Ya, restoran yang berlokasi di daerah Dago Pakar ini hadir dengan tema yang cukup unik. Memanfaatkan kontur tanah yang tidak rata alias miring, membuat tempat ini dinamakan Rumah Miring. Ada-ada aja ya?!.

Masuk kesini pengunjung akan disambut sebuah area photobooth dengan latar nama Rumah Miring yang cukup instagenic. Lalu untuk menuju ke dalam resto, kita harus menelusuri sebuah lorong berbentuk tangga menurun terlebih dahulu.

Setelah cukup dibawa penasaran dengan akses masuk yang cukup complicated, akhirnya saya sampai juga di area utama resto. Suasana saat malam itu terasa cukup dingin dan romantis dengan pencahayaan kekuningan. Pemandangan kota Bandung dengan aneka lampu kerlap kerlip, terlihat jelas dari atas sini.

Double Hot Chocolate (Rp.29.000,-) minuman cokelat hangat yang disajikan didalam cangkir putih. Rasa cokelatnya tergolong milky namun engga se-Wow yang saya bayangkan sebelumnya.

Hot Lemon (Rp.22.000,-) minuman hangat dengan potongan buah lemon segar. Rasanya asem seger gitu, tapi ya just so so. Nah kalo Hot Ginger Milk (Rp.25.000,-) minuman hangat yang merupakan paduan susu dengan jahe. Minuman ini lumayan menghangatkan, tapi ya lagi-lagi biasa aja rasanya.

Grilled Banana Cheese (Rp.29.000,-) menu cemilan yang saya pesan ini tampil cukup menggoda dan manggil-manggil. Bahan utama pisang yang mereka pilih matang dengan sempurna, jadi terasa empuk dan manis. Topping berupa keju bikin menu ini jadi lebih gurih. Yummy...

Lokasinya emang agak susah dicapai karena mendaki gunung dan jalanan yg rusak. Apalagi kalau hari libur, ada plus macetnya. Tapi tmptnya oke banget apalagi kalo utk pacaran atau ngobrol2 bareng teman. Dari luar nampak seperti rumah biasa di pinggir jalan bertebing. Tapi bagian dalamnya luas dan adem. Dulu namanya cloud9.

Suasananya enak banget. Spacious. Tenang. Sejul. Pemandangannya menghadap kota Bandung. Baik siang atau malem oke juga pemandangannya.

Utk menani ngobrol ada berbagai makanan ringan, berat, dan minuman. Oya kalau datangnya pagi2, hanya ada menu breakfast lho. Utk makannya, saya pesan pizza yg ukuran besar. Diameternya gak terlalu besar, dipotong jadi 12 bagian kecil jadi bisa utk rame2 gitu. Utk berempat berlima masih oke. Pizzanya ada banyak pilihan, atas kesepakatan bersama kita order yg meat lover. Rotinya gak tebal tapi gak setipis thin crust. Toppingnya berlimpah potongan dagingnya cukup banyak, terutama daging cincang dan daging ayamnya. Utk minumnya saya pesan blackberry honey smoothies yg rasanya segar tp kurang manis, jadi harus tambah gula cair sendiri.

Tempat yang satu ini namanya rumah miring lebih karena datarannya yang miring dimana letaknya dia ada di bagian atas bandung.
Kalo lagi weekend jalan ke sini tuh parah macetnya, bisa berjam-jam karena jalannya lumayan menanjak jadi harus pelan-pelan sementara trafficnya padat banget.

Pas begitu sampe, emang terbayar banget sama viewnya yang super waw! interior maupun view keluarnya pun nice banget!
Kalo malem, mostly diterangin sama lampu dengan nuansa kuning dan lilin, jadi ambiencenya comfy banget sementara kalo siang, kamu bisa makan sambil nikmatin udara pegunungan.

Kalo dari makanannya sih bener-bener biasa banget, berikut reviewnya:

1. Four Cheese Pizza
Ini rasa kejunya sebenernya biasa aja, ga ada yang wah, malah rasanya lebih kaya rasa keju cheddar doang ditambahin olive

2. Mighty Mixed Grill
Kalo yang ini super duper ngecewain, dalam seporsi ini ada beef, chicken, prawn sama fries. hal yang bikin ngecewain adalah semua dagingnya overcooked jadi rata-rata dagingnya itu dry dan alot.
Friesnya lebih parah lagi, bener bener cuma kentang yang dipotong tebel terus dipakein tepung dan digoreng, failed abis!

3. Ayam rempah-rempah
Ini ayamnya emang karena direbus kelamaan jadi lembut terus bisa diurai urai gitu, cuma rasanya asem asem dikit sama pedes. Tapi rasa ayamnya tuh dry

4. Chocolate Lava
Chocolate lavanya juga super failed, dia tuh bener bener ga ada melted meltednya, pas dibuka udah kaya bolu isi coklat

5. Lemon n Lime Juice
Lemon n lime juicenya ini tuh rasanya sepet, terus abis ditambahin gula baru ada rasanya keluar, kalo ga bener-bener kaya hambar gitu rasanya.

Overall, cuma bagus buat tempat nongki aja, kalo makanan failed.

IG: ivanciptadi

Kenapa perjuangan?


Soalnya jalannya menanjak, berliku, dan berbatu. Siap-siap deh kalau mobil susah nanjak.

Tapi semuanya emang lumayan sebanding dengan suasananya. Udara yang dingin semriwing dan pemandangan yang hadap lembah cukup bikin lupa sama "besok hari Senin" dan maunya duduk-duduk manis ajah sambil nyeruput minuman.

Gimana makanannya?


Four Cheese Pizza : Enak ajah, ga pake enak banget. Lumayan buat nemenin ngunyah.
Mighty Mixed Grill: yang direkomendasi. Beda jauh banget persentasinya dengan yang di buku menu. Maybe piringnya kudu disesuaikan karena kesannya jadi kosong banget. Di menu kesannya banyak dan penuh gitu isinya. Basically ini macem2 daging disiram saus steak. Sayangnya, masak dagingnya ga gitu enak dan yang paling mending di piring itu cuma jamurnya.
Ayam Rempah-rempah: Buat gw yang doyan kuah ini cukup enak yah buat nemenin nongkrong berhubung ini bikin anget. Disajikan bersama nasi jadi bikin kenyang. Sayangnya bumbu rempah-rempahnya rada beda dari bayangan, ada rasa pedes dikit dari cabe-cabe rawit yang dicemplungin lumayan banyak.
Choco Lava: Gw tau sih ini dessert yang perlu perhitungan banget bikinnya. Telat dikit aja coklatnya ga meleleh dan jadi mateng. Dan itulah yang terjadi. Rasanya sih ga parah, manisnya ga over, tapi porsinya kecil banget.
Buat minuman ya standar-standar sih. Tapi kayaknya enak deh di sini pesen wedang jahe atau minuman-minuman yang bikin anget sambil duduk 

rumah miring ini kalau diliat dari tempat parkir emang struktur tanahnya miring gitu, mungkin karena itu mereka kasih nama rumah miring. dari luar eksteriornya dibuat semacam rumah kayu gitu yang simpel banget berbau agak country

pas masuk kita harus menuruni anak tangga yang cukup banyak buat masuk ke area restorannya dalam suasana remang-remang. pas sampe ke area restonya, saya disambut dengan tiupan angin segar dan pemandangan alam pegunungan dan kota bandung di ujung kanan. restonya sendiri menyediakan tempat duduk outdoor di area agak bawah yang dekat dengan pepohonan yang bikin hati adem. 

kalau sudah mulai gelap, area outdoor itu terlihat ada lampu lampu taman berwarna putih yang menyerupai jamur yang glowing. lucu. interiornya sendiri serba kayu kayu gitu dan terus terang cozy banget di luar tempat duduknya yang kalau sofa udah mulai agak dekil. rasanya ingin berlama lama duduk menikmati secangkir teh hangat sambil ngobrol mungkin kalau ga ingat besokannya masuk kerja saya ga pulang-pulang sampe diusir kali ya.. hahaha
(dasar orang kota norak kalau liat pemandangan alam plus udara adem, serasa dikasih oasis di padang gurun )

buat makanannya sendiri itu indonesia campur western gitu jadi saya pesen ayam rempah rempah (ternyata ayam rempah rempah ini bukan kering kaya ayam bakar gitu tetapi kuah mirip garang asem yang pedes2 asem), semacam platter mix bbq gt, dan lava cake dan minuman

untuk ayam rempah rempahnya bisa dibilang cukup enak walaupun terasa pedesnya. kuahnya yang hangat, ayamnya yang empuk dan bumbu yang meresap cocok banget dimakan di tengah udara yang adem , sayangnya nasinya agak kering kaya nasi pera untuk nasi goreng, ketolong kuah aja sih jadi ga seret. 
dan gw yakin banget ayam yang dipake boiler secara itu ayam gede montok

untuk mixed platter nya ada daging sapi, ayam, sosis dan jamur rasanya bland sih klo menurut gw ga enak dan ga worth to buy di harganya yang diatas 100 ribuan

untuk lava cakenya sendiri ini lava cake gagal karena ga jadi lava

somehow menurut gw ini lebih jual suasana dibanding jual makanannya, kayanya enak kalo bawa teh sendiri dari rumah buat numpang minum disitu (tapi beruhubung gw tau malu jadi ga deh..ahahha)

ig @blackholeduet