Sate Taichan Goreng

Restoran ini adalah bukti kalau trend taichan yang merebak beberapa tahun lalu sampai sekarang belum meredup. Meskipun terlihat kecil dari luar, namun sebenarnya area restorannya cukup luas. Sayangnya saat saya datang tidak semua area restorannya di buka, termasuk area VIP-nya. Sejujurnya restorannya tanpa area VIP-nya menurut saya sangat hambar karena hanya area inilah yang memiliki view yang menarik, tanpa area ini restorannya agak sedikit membosankan. Selain itu, tempat duduknya menjadi terbatas. Saya bahkan kebagian duduk di dekat pintu toilet yang sayangnya pintunya tidak dijaga agar selalu tertutup.

Food and Beverage:
- Sate Taichan Ayam Paha (25K)
Sate ayam-paha menurut saya kurang renyah, kayak digorengnya kurang lama. Potongan daging ayamnya lumayan empuk namun agak kurang gendut. Untungnya semua terkompensasi dengan sambalnya yang pedas-gurih. Saya benar-benar suka sambal taichannya.
- Sate Kulit (2.5K/tusuk)
Sejujurnya saya tidak begitu suka dengan sate kulitnya yang tidak digoreng krispi melainkan dibiarkan lembek dengan bumbu manis yang tebal. Sejujurnya saya jauh lebih suka kulit ayam dalam versi yang krispi.
- Nasi (5K)
Porsi nasinya cukup mengenyangkan. hanya aja sepertinya beras yang digunakan grade-nya agak sedikit rendah. Plating-nya juga agak sedikit ngasal.

Notes:
Restoran ini hanya melayani pembayaran tunai.

Kesini karena teman pingin banget makan taichan goreng. Parkirannya ga terlalu luas sih, kalau bawa mobil lagi jam makan kayaknya agak susah parkir. Kami berenam kena waiting list karena memang sudah jam makan malam sih. Akhirnya minta tempat VIP setelah mbaknya liat total pembayaran kami lebih dari 200k. 

Oiya, disini setelah pesan harus langsung bayar dan tidak bisa masuk kalau belum pesan. Akhirnya pesan menu berikut ini :

1. Taichan ayam paha
2. Taichan kulit
3. Taichan kikil
4. Taichan usus
5. Taichan cumi
6. Pisang nugget

Ingin langsung ku simpulkan saja, untuk taichannya sih gaada yang spesial, rasa asin-asin gurih kadang ada daging yang kegigit asin banget :( yaudahlah. Yang juara sih sambalnya yang enak asin pedes jadi pingin nambah terooos! 

Nah, Dessertnya si Pisang nugget ini enak dong! Suka yang manis-manis? Wajib banget coba!
Dia tuh pisang dilapisi oleh tepung panir dan disiram coklat leleh, manis legit gitu, ini ada saus fla gitu entah apa yang menambah cita rasa. Buat aku sih 1 porsi cukup mengenyangkan. Nagih sih.

Pelayanannya ya..ga menunjukkan pelayanan prima. Meja kami kekurangan kursi, lalu minta dibawakan kursi, normal ga sih minta bawain kursi? Terus malah disuruh nunggu meja yang kosong. Gimana mas? Padahal yang meja sebelah ada 2 kursi kosong dan pas saya yang tanya buat izin pinjam kursi (didepan mas-nya), mereka oke-oke aja buat minjemin kursi karena memang ga kepake. Entah mengapa Mas-nya malah pergi ambil kursi yang jauh. Buat aku sih yang penting masalahnya selesai.

Karena kepalang lapar, ga sanggup bakar sendiri akhirnya manggil mas-nya yang bakarin dengan kecepatan wow, Alhamdulillah sigap. Di VIP, mengapresiasi pemandangan kaca jendelanya menuju jembatan Pasopati, sayangnya kaca jendelanya kotor, memang dari awal lihat tempatnya kurang rapi dan bersih :( sayang aja, padahal banyak yang suka kesana dibuktikan dengan sering WL (kata temen saya).

FYI, tidak ada WIFI.
Mohon maaf jika ada kata yang kurang berkenan, dan ini jujur banget keadaan saat saya pas kesana tuh begini. 

Well diajakin sama teman2 sesama reviewer untuk kesini dan cobain menu dessert doang. Iya seriously karena kita udah makan gitu jadi ga mungkin nyate lagi dan tadinya bahkan mau pesan seporsi dessert untuk bertiga dong. Akhirnya beli 2 macam dessert. Yang pertama itu banana nugget, menu yang sangat direkomendasikan, pisang utuh dibalut tepung panir dan setelah digoreng dilumuri ovomaltine dan disajikan dengan saus encer putih yang ternyata katanya es krim (WHAT!? Tu eskrim udah berapa jam di luar koq jadi lumer semua gitu?). Yang kedua, kebab chocolate, jadi ini pisang yang sama dengan menu sebelumnya hanya dipotong2 kecil lalu dibungkus kulit kebab. Rasanya? Yah keduanya manis, tapi yang kebab lebih ketolong sama kulitnya.

Kalau soal service dan hal lain saya angkat tangan deh. Tempat tidak terlalu nyaman, pelayanan lama dan bertele-tele, kebersihan pun kurang. Ok fine cukup sekali...aku merasa...kegagalan cinta...