Mumule Coffee

Tempatnya ada di dalam komplek sekolah, agak susah nyarinya karna letaknya ada di lantai 2 indomaret, pintu masuknya dari samping indomaret, pelayananya cepat dan ramah

Green tea
Terlalu manis, kurang terasa green teanya, saat es nya mencair jadi terasa makin hambar.

Mochacino
Latte nya rapih, kopinya enak, cuma kurang terasa coklatnya.

Es kopi susu
Kopinya enak, cuma agak terlalu manis.

Kafe yang nyempil di antara kompleks sekolah dan minimarket ini dominan kesan maskulinnya. Skuter yang dipajang di dekat pintu masuk dan sepeda balap di dekat wastafel menegaskan kesan itu, selain perabot, termasuk sofa, yang berwarna cokelat hitam. Dinding, yang keseluruhannya putih, berfungsi menyeimbangkan, mencerahkan, dan juga menjadikan Mumule tampak lapang. Jadi nyaman menumpang bekerja. 

Di sini saya pesan iced latte dan rice bowl ayam suir si kentung, dengan pilihan ayam pedas. Sebenarnya ada pilihan sambal matah dan naksir itu, tapi lagi kosong. Untuk 32 ribu rupiah, porsi nasi ayam, yang juga tersaji dengan sayuran potong dan telur dadar gulung, cukup besar. Dan ayamnya benaran pedas sampai hidung meler. Kalau enggak suka pedas mending pilih hidangan lain. 

Iced latte (25 ribu) sudah ditambahkan gula cair di dasarnya. Latte model begini bukan kesukaan saya tapi setiap kafe memang punya cara penyajian tersendiri. Karena itu saya minum dua pertiga bagian atasnya saja, tanpa saya aduk gulanya. Masih lumayan berasa kopinya. Kalau lagi ada perlu di daerah Cibinong akan mampir lagi, mengingat di area sekitar kayaknya jarang atau belum ada kafe yang cukup nyaman seperti Mumule ini.

Ide buat menyambangi coffee shop ini muncul sewaktu teman saya bilang ada coffee shop baru dekat kantor. Kebetulan sekali daerah tempat saya kerja minim tempat hangout, apalagi coffee shop.

Hanya butuh waktu tujuh menit sudah sampai di lokasi, letaknya di lantai dua sebuah ruko. Lantai satu di tempati supermarket waralaba. Area parkir gabung dengan komplek sekolahan, satu pintu gerbang, rapih dan terkesan teduh.

Coffee shopnya mungil, sebuah scooter mini terpajang dekat area coffee bar. Masih dalam tahap finishing, tapi ngga mengurangi kenyamanan saya dan teman-teman buat nongkrong.
Baristanya friendly, kabarnya setiap hari sabtu mereka mengadakan riding ke coffee shop yang ada di bogor demi menjaga silaturahmi, kebaikan yang semoga ditiru sama coffee shop lainnya.

Mochacinno
Sedikit watery buat saya yang suka mocha kental dengan coklat yang terkesan heavy, tapi masih oke karena kopinya cukup terasa.

Iced Latte
Cukup milky buat saya, tapi masih enak. Kopi dan susunya terasa.

Green Tea Latte
Komposisinya pas, sebaiknya order less iced kalau suka green tea latte yang agak kental.

Earl Grey by TEMA
Disajikan cantik dalam tea pot bening dan gelas keramik bergambar ayam beralaskan cutting board berwarna krem, saya yang suka sama pernak pernik ayam pun seketika merasa happy hehehe. Tehnya enak, wangi tapi ngga terlalu strong aroma earl grey-nya.

Pisang Goreng
Tadinya saya pikir pisang goreng bertepung renyah, pas datang ternyata mirip pisang pepe. Tanpa tepung, hanya dipanaskan di atas pan, tapi toppingnya melimpah, ada ovomaltine dan keju parut, yummy. Ngga apa-apa deh ngga pake tepung juga asal coklatnya ovomaltine hahaha.

Lumpia
Satu porsi isi empat, lumpianya garing dan isian sayurannya enak.